24

190 38 2
                                    

Dan setelah pembicaraan bersama, akhirnya mereka pun memutuskan untuk melaksanakan pernikahan dalam lima hari lagi.

Mungkin terdengar begitu mendadak, namun sungguh inilah yang di inginkan keduanya.

.
.

June benar benar telah mempersiapkan semuanya dengan matang dan sempurna. Semua keperluan acara, keperluannya maupun keperluan Jinhwan sebagai calonnya.

Acara akan di laksanakan di rumah June. Bukan acara yang megah, hanya pesta taman yang sederhana namun tetap elegan sesuai permintaan sang kekasih hati.

Menurut pandangan Jinhwan, pernikahan mereka tidak perlu begitu mewah, yang terpenting sakral.

.
.
.
.

"Sayang apa kau sudah selesai?"
Ucap June, yang duduk sambil memainkan ponselnya dari luar ruang ganti.

"Iya iya, tunggu sebentar lagi"
Balas Jinhwan dari dalam.

Mereka berada di salah satu butik terkenal milik keluarga Yunhyeong.
Tentu saja mereka sedang memilih milih sepasang setelan jas yang akan mereka kenakan nanti.

Mereka sengaja datang saat malam hari, agar tidak ada gangguan dari pengunjung lain.

June telah siap dengan jas hitammya, yang di padu padankan dengan kemeja dalam putih. Ia begitu penasaran dengan penampilan Jinhwan, yang sudah hampir setengah jam belum selesai mengganti pakaiannya.

"Jinhwan cepatlah, aku mulai kepanasan menggunakan ini"

Yang di panggil pun akhirnya keluar. Selain tampan, pria mungil itu terlihat begitu imut dengan setelan jas putihnya. Sungguh membuat si pria tinggi tak berhenti tersenyum melihatnya.

"Bagaimana penampilanku? Jangan hanya tersenyum begitu, katakan sesuatu"

"Kau sungguh manis, itu terlihat cocok untukmu."

"Kau serius? Jangan bercanda, aku tidak mau terlihat buruk nanti"

June pun menarik Jinhwan sampai ke depan kaca besar. Membiarkan si pria mungil memperhatikan dirinya sendiri, bahwa yang di katakannya tadi bukan main main.

"Lihatlah. Aku tidak bergurau, kau sungguh manis. Setelan ini sangat cocok melekat di tubuhmu"

"Tapi bukankah ini terlihat sedikit ketat?"
Ucap Jinhwan sembari memperhatikan bagian pinggangnya, membuat June semakin gemas.

Di peluknya erat pinggang ramping itu dari belakang.
"Tidak masalah sayang, kau terlihat sexy"

"Dasar mesum"

"Hehehe berbaliklah dan biarkan aku menciummu"

Jinhwan sedikit terkekeh, kemudian mengikuti perkataan kekasih tingginya itu.



Chupp...

Tidak lama, hanya ciuman beberapa detik karena Jinhwan masih canggung melakukan itu di tempat umum.

"Baiklah, mari kita ambil yang ini"

Jinhwan mengangguk dengan senyum manisnya.

"Sekarang kita mau kemana?"

"Terserah kau saja sayang, kau maunya kemana?"

Tak henti henti hentinya kedua tangan besar June mengelus pipi gembul Jinhwan. Ia senang melakukan itu, karena kulit Jinhwan begitu lembut.


Me after YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang