48

156 35 9
                                    

Bruakk!..




"Akh... lengan ku"

Teriak Yunhyeong dari ruang kerjanya. Ia baru saja terjatuh dari atas sofa hitam yang ia tiduri.
Ia jatuh dengan menimpa tangannya sendiri, dan sekarang tangannya begitu nyeri. Mungkin terkilir...?

Tanpa sadar, ternyata sepanjang malam ia telah tertidur di sana.
Yang artinya Donghyuk tidur sendirian di kamar mereka, dan tentu itu bukan hal baik.

Ia pun segera keluar dari sana dan menuju kamar. Tidak ada siapapun disana, dan ruangan itu telah tertata rapih. Donghyuk telah bangun lebih awal darinya.



....

"Donghyuk di mana..."

Yunhyeong telah selesai mandi dan berpekaian. Sembari memegangi tangannya yang masih terasa nyeri, ia berjalan mengitari rumah mencari keberadaan pria manisnya.

Kemudian terdengar bunyi bunyi piring dan sesuatu dari dapur, ia pun kesana untuk mengeceknya.

Dan ternyata benar. Seseorang yang ia cari ternyata berada di sana. Sedang sibuk memasak sesuatu, yang tentu saja baunya begitu enak menusuk hidung Yunhyeong.

"Kau disini, aku mencari mu dikamar."
Ucap Yunhyeong sambil berjalan mendekati pria manis yang sedang memasak itu.

Donghyuk pun menoleh
"Ouh kau sudah bangun. Duduk lah, aku sedang memasak sesuatu."

"Baiklah."

Yunhyeong duduk di sana, di depan meja makan seperti perkataan Donghyuk. Ia terus tersenyum melihati istrinya yang begitu telaten memasak, sampai menghidangkan makanan untuknya.

"Makanlah, aku akan pergi."

"Tunggu,kau mau kemana"

Yunhyeong segera menahan pergelangan tangan pria manis itu, dan mengajaknya duduk kembali.

"Aku harus mandi Hyeong, aku belum mandi."

"Tidak masalah, duduk lah disini sebenatar. Temani aku."

Donghyuk diam. Sepertinya ini masih karena masalah tadi malam, suasana hatinya memburuk. Segera di raihnya tubuh Donghyuk dan memberinya pelukan.

Yang di peluk masih diam. Sejujurnya ia sama sekali tidak marah atapun kesal. Ia berusaha memaklumi kemarahan Yunhyeong waktu itu, karena ia sedang kelelahan.

Donghyuk hanya sedang menahan tawanya, ia tau apa yang sedang berusaha Yunhyeong lakukan. Pria itu ingin minta maaf dengan cara merayunya.

"Sayang... maafkan aku. Aku tau kau pasti marah karena hal semalam. Itu kesalahan ku, aku tau. Jadi maafkan aku ya."

"Aku tidak marah padamu. Kau yang memarahiku. Kau bahkan meneriakiku, lalu pergi begitu saja. Kau tidak kembali ke kamar, dan membiarkan ku tidur sendirian. Kau sungguh....."

Kalimat panjang Donghyuk terhenti, begitu Yunhyeong menutup mulutnya dengan sebelah tangannya.
Pria di hadapannya itu pun diam.

Ia tau semua kesalahannya.
Tapi ayolah, Donghyuk tidak perlu menjelaskan semuanya secara terperinci. Itu hanya akan membuatnya kembali pusing.

"Aku tau aku tau. Kau istri yang paling baik, paling manis. Kau pengertian, kau adalah segalanya untukku. maafkan aku ya"

"Dasar tukang rayu. Iya, kau sudah di maafkan. Jangan terlalu sering marah seperti itu, kau jadi menakutkan."

"Baiklah, terima kasih."

Mereka pun berbaikan, dan kembali berpelukan. Dan karena sibuk berbincang, mereka jadi melupakan makanan yang telah di masaka tadi.

Me after YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang