18

215 42 1
                                    

Mereka sampai, mobil June kini terparkir di parkiran sekolah.
Jinhwan begitu senang, ini kali pertamanya datang bersama June yang sekarang telah menjadi kekasihnya.

Di genggamnya tangan besar itu, bermaksud mengajaknya ke kelas bersama.

"Ayo..."

Tapi sayangnya si pria tinggi hanya diam di tempat, membuat langkah Jinhwan terhenti.
"Tunggu sebentar Jinhwan, kita tidak bisa pergi bersama"

"Apa..?"

"Dengar, kita tidak bisa bersama disini. Maksudku, mari kita merahasiakan hubungan kita ini selama di sekolah."

Seketika semangat Jinhwan lenyap, ia terdiam. Seharusnya ia tau, hubungan mereka pasti akan berjalan seperti hubungan Donghyuk dan Yunhyeong.

Mereka akan bersikap seolah tidak terjadi apa apa selama di sekolah, dan akan kembali bermesraan ketika di luar lingkungan sekolah. Menyebalkan..!

Melihat ekspresi Jinhwan yang mulai berubah, June pun segera menariknya kedalam pelukannya.

"Dengar Jinhwan, aku melakukan ini juga untuk melindungimu. Bersabar ya, tinggal beberapa bulan lagi dan kita akan lulus. Setelah itu aku akan membawamu seutuhnya masuk ke dalam kehidupanku. Oke, maaf ya"

"Yaa, aku percaya padamu"

Jinhwan harus bisa menerima keadaan ini jika ingin terus bersama June, ia tidak bisa menolaknya.
Lagi pula perkataan June ada benarnya.

Seluruh sekolah pasti akan lebih membullynya dan bahkan ia bisa saja di tendang dari sekolah itu, jika ayah June mengetahui hubungan mereka.

Dan tentu itu juga akan mempersulit posisi June, yang notabennya adalah putra tunggal keluarga terpandang Koo.
Mungkin saja ia akan di asingkan, jika ketahuan menjalin hubungan dengan sesama pria.

"Baiklah, kau pergilah duluan. Aku akan menyusul beberapa menit lagi. Ok"

Jinhwan mengangguk.
Di kecupnya pucuk kepala Jinhwan, kemudian membiarkan pria mungilnya itu pergi duluan ke kelas.

...

"Jinhwan, ada apa? Kenapa melamun? Makan lah makananmu nanti dingin"
Donghyuk memetikkan jarinya tepat di depan wajah Jinhwan.

Mereka ada di kantin sekarang, menyantap makanan kesukaan mereka.

"Oh, tidak apa apa"

"Baiklah, lanjutkan makanmu"

"Donghyuk bisa aku bertanya? Mungkinkah kebencian yang sangat besar, tiba tiba berubah menjadi kasih sayang? Menurutmu bagaimana?"

"Dalam hal apa?"

"Sikap"

Donghyuk meneguk segelas air mineral di sampingnya, ia telah selesai makan sekarang.

"Ya mungkin saja, sifat orang kan bisa berubah ubah. Misalnya begini, hari ini aku sangat membencimu karena suatu alasan. Dan besoknya tiba tiba aku jadi sangat ingin dekat denganmu karena suatu alasan juga, itu semua wajar wajar saja. Memangnya kenapa?"

Jinhwan meletakkan kembali sendok dan garpu yang dari tadi ia pegang, ke atas piringnya.

"Tapi apa mungkin hal itu berubah dalam kurun waktu satu hari? Kemarin dia sangat membenciku, sekarang dia menyukaiku. Apa itu tidak terdengar seperti terlalu terburu buru?"

"Kau sedang membicarakan siapa?"

Jinhwan tersadar dan langsung meminum minumannya. Pertanyaannya terlalu mencolok, jangan sampai Donghyuk mengetahui yang sebenarnya.

Me after YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang