Telat

38 9 1
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.

***

Seperti biasa pagi ini aku sudah siap dengan seragam sekolah ku, cuaca sedang tidak bersahabat hari ini dia terlihat mendung sama seperti  hatiku yang sedang kacau.

Semalaman aku memikiran kak Angga yang ternyata sudah memiliki kekasih.

Kurasa mereka beda sekolah sebab aku tak pernah menemui kak Angga dengan kekasihnya itu, ntah itu saat pergi sekolah atau pulang sekolah jika benar ia satu sekolah pasti mereka akan pulang atau pergi sekolah bersama.

Aku larut dalam lamunan ku hingga tak sadar bahwa hari sudah menujuk ke pulul 07:00.

"Oh astagaa, aku telat" gumamku pada diri ku sendiri.

"DIAAA! sayaaang, kenapa lama sekali nak hari sudah siang, cepat nanti kamu telat" teriakan mama membuat ku kaget lalu dengan bergegas aku turun kebawah.

Setelah melihat kedua orang tua ku berada dimeja makan aku berpamitan.

"Aku langsung berangkat ya, nanti aku sarapan disekolah aja"baku langsung menyalimi tangan mama dan papa.

Dan cepat bergegas pergi, aku yakin akan terlambat dan benar waktu sudah menunjuk puluk 07:20. Pagar sudah ditutup.

"Pak! pak! tolong pak bukak sekali ini saja, besok-besok saya tidak akan telambat lagi" pintaku pada pak satpam dengan raut memohon.

Pak sapam tidak memperdulikan ku ia malah bergegas pergi.

Kemudian wali kelas ku melihatku, oh syukurla guru ku itu sangat baik pasti dia akan membiarkan ku masuk. Ya walaupun aku sudah pasti dapat hadiah darinya.

"Dia kenapa kamu telambat?" tanya guruku.

"Maafkan saya buk, tadi dijalan macet" tentu saja aku berbohong pasalnya bukan macet yang menjadi penyebab keterlambatan ku ini.

"Ya sudah, bukak pagar nya pak" ucap buk lidia pada pak saptam.

Aku tersenyum senang, oh baik sekali guruku ini. Kalo saja guru lain yang melihat sudah pasti aku akan diceramahi panjang lebar.

"Dia, kamu jangan langsung masuk kelas. Kamu tau kan apa yang harus kamu lakukan" ucap buk lidia tegas.

Sudah dipastikan aku tau sebab, teman-teman sekelas ku juga tau, kami senua tau hadiah apa yang diberikan buk lidia kepada siswa yang terlambat.

Yups! memunguti sampah disetiap kelas. Oke akan aku lakukan karna memang itu sudah jadi hadiah ku karena aku terlambat.

Setelah selesai, dengan keringat yang membasahi dahi ku. Aku masuk kekelas dengan muka ditekuk karena capek.

Tok! Tok! Tok!

"Permisi buk, maaf saya telat.
Tadi saya datang terlambat jadi saya harus membersihkan lapangan dan memunguti sampah, jadi saya telat masuk kesini" jelasku yang dipandang i seisi kelas.

"Duduk, besok ulangi lagi biar sekolah ini bersih" jawab guru itu singkat, padat tapi membuat seisi kelas tertawa.

Aku menatap mereka kesal sebab aku sudah capek ditambah mereka mentertawakn ku, benar-benar menyebalkan

Aku beralih ketempat dudukku setelah melemparkan tatapan sinis pada seisi kelas kecuali guru yang mengajar hehe.

*

"Kantin yuk?" ajak yurin yang mengahampiriku.

"Ga ah yur, aku kenyang" jawabku lesu.

"Gausah bohong, kamu pasti ga sarapan tadi udah ayok. Cepet!"ucap yurin.

Sambil menarik tangan ku.
Aku hanya pasrah ketika ditarik yurin, sebab aku tau ketika dia melakukan seperti itu sudah dipastikan dimarah padaku.

Dan jika aku menolak maka perang akan dimulai. Ia akan mendiamkan ku selama 7hari 7malam, begitula yurin. Akutau dia begitu sebab dia peduli padaku.

"kak Angga tuh" gadis itu berseru sambil menyenggol lenganku.

"Pura-pura ga liat aja"Bisikku pada Yurin sambil melangkah lebih cepat.

"Hai Yur, Dia. Mau kemana buru-buru amat?"sapanya.

"Apasih ni orang sok asik, padahal udah punya pacar juga" batinku.

Padahal tidak ada salahnya jika kak angga menyapaku sebab hanya sekedar menyapa apa salah nya, iya salah nya ada pada diriku sendiri yang menjadi sensitif padanya semenjak tau dia punya pacar.

"Kekantin, duluan ya kak" ucapku cuek sambil menarik tangan yurin tanpa menunggu jawaban kak angga.

"Kamu kenapa Dia?" tanya yurin bingung. Karena tidak biasanya aku cuek seperti itu pada kak angga.

"Dia udah punya  pacar, kenapa kamu ga bilang sama aku sih" tanyaku pada Yurin yang membuat Yurin melongo dan langkah nya terhenti.

"Hah! dia punya pacar? sejak kapan?" Yurin balik nanya.

"Mana aku tau njir"jawabku.

"Udahla yuk kekantin, ngapain jadi ngomongin dia sih" lanjutku yang mendapat anggukan saja dari yurin.

Diana Alexa [selesai]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang