Keraguan

24 8 1
                                    

Happy reading
.
.
.
.

***

"Rin, aku udah jadian sama kak angga kemarin" seruku pada Yurin yang sedang fokus memainkan ponselnya, ia menoleh kearah ku dengan expresi kaget. Aku yang menatap wajah nya terheran-heran. Apa ia tidak suka mendengar kabar darikuM

"Seriously?, kukira kak Angga mau PDKT-an dulu sama kamu" dengan wajah kagetnya ia berkata.

"Kemarin pas ngajak jalan dia nembak aku, tapi terasa kecepetan ga sih Rin?" tanyaku heran.

"Kecepatan sih menurut aku, soalny dia kan baru aja putus sama Ajeng. Aku takuut kak Angga--"ucapan Yurin terpotong karenaku.

"Takut kak Angga jadiin aku pelarian doang?" tanyaku.
Yang dibalas anggukan oleh yurin.

"Kamu jangan takut ya, percaya sama aku kalo emang dia ga beneran cinta sama aku, pasti Tuhan selalu ada cara buat nunjukin nya" jelasku.

Bagaimana anak ini sungguh aneh, bukan kah dia yang dengan semangat mendukung aku dengan kak angga tapi kenapa setelah aku berpacaran dia malah ragu. Saat kami sedang asik berbincang datangla kak angga.

"Sayang" panggil kak Angga padaku dengan senyum yang sudah mulai menjadi canduku ini. Senyum yang indah nan menawan.

"Eh iya kak, ada apa?" tanyaku.

"Kantin yuk, aku belum makan. Sengaja mau kekelas kamu dulu mau ajakin kamu" jelasnya.

"Ehem ehem nyamuk-nyamuk,aku duluan yaa mau ke toilet" ucap yurin dengan tersenyum.

"Kamu ga mau kekantin Rin?" tanyaku padanya.

"Nanti, kalau sudah dari toilet Dia" jawabnya kemudian melenggang menjauhi kami.

"Yaudah yuk" ucap kak Angga sambil menggandeng tanganku.

Sepanjang perjalanan banyak sekali pasang mata yang memperhatikan kami. Bagaimana tidak kak Angga termasuk cowok populer disekolah kami. Dan sekarang ia berjalan bersamaku yang bukan siapa-siapa disekolah.

"Mau pesen apa sayang?" tanya kak Angga padaku.

"Samain kek kamu aja kak" jawabku.

Aaaaaa senang rasanya, diperlakukan seperti ini kak Angga yang memesan makanan. Hanya perlakuan kecil. Namun, bisa membuatku merasa senang.

Lima menit  kemudian kak Angga datang dengan membawa dua mangkuk bakso dan lemon tea.

"Untuk tuan putri"ucapnya dan tersenyum.

"Terima kasih pangeran ku" ucapku seraya terkekeh.

Kami memakan bakso sampai habis kemudian kak angga mengantar ku kembali kekelas.

"Pulang bareng aku mau ga?" ajaknya.

"Aku bawak motor kak" jawabku.

"Yaudah besok kamu aku jemput, pulangnya aku antar jadi ga perlu bawak motor" ucapnya.

"Em iya sayang, yaudah sana masuk" usirku.

"Apa kamu bilang apa tadi?" menyodorkan telinga nya kepadaku.

"Gausah pura-pura budeg hanya karena mau dipanggil sayang ya" aku menjewer telinga laki-laki ini hingga meringis kesakitan.

"Lebay ih orang pelan juga" lanjutku.

"Kamutu ya, sakit tau ga" ucapnya dengan wajah sok imutnya membuatku gemas sekali.

Sampai rasanya ingin ku masukan karung lalu kubawa kerumah ku hhe.

"Hehe iyaiya dah maap, dasar lebay. Udah-udah sanaa ah bentar lagi masuk,daahhh" ucapku sambil meninggalkan laki-laki itu.

Hay hayy guys,gimana masih ga jelas ya ceritanya hhe. maaf yaa. btw maksih ya udah mampir kesini.

See youuu🤗

Diana Alexa [selesai]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang