Mundur

37 8 3
                                    

Happy reading
.
.
.
.

***

Hari minggu untuk kebanyakan orang ini adalah hari yang istimewa dimana mereka akan berkumpul bersama keluargala,  berjalan bersama keluarga. Namun, tidak bagiku. Aku tidak suka hari Minggu karena hari ini akan membosankan.

Rasanya perutku menginginkan sesuatu, makan diluar sepertinya asik.

"Keluar ah cari makan" batinku.

Aku segera mengganti baju yang kupakai dengan jeans dan kaos yang kulapisi dngan cardigan kesayanganku.

15menit aku menyusuri jalan bersama motor kesayangan ku. Mencari restoran mana yang akan kuhampiri untuk bisa makan disana dan berhentila aku disebuah resotran.

Untung tidak terlalu ramai.

"Disini ajalah" gumamku.
Aku memasuki restoran itu dan langsung memesan makanan.

Tapi tiba-tiba mataku terbelalak melihat dua orang yang baru saja datang dia adalah kak Angga dan siapa perempuan yang bersamanya.

Aku memperhatikan keduanya dari mejaku. Cukup lama, karena penasaran akhirnya aku memutuskan untuk menyapa mereka berdua.

"Kak angga?" teriakan kecilku yang bisa didengar olehnya ia menatapku dengan tersenyum. Aku  perlahan  mengahampiri mereka.

"Eh Dia, sama siapa disini?" tanyanya.

"Sendiri kak"jawabku.

"Tumben ga sama yurin?" tanyanya lagi.

"Em iya kak, cuman mau makan siang aja sih lagian ini deket rumah hhe jd sengaja ga ngajak yurin"nucapku sambil tersenyum.

"Oh iya lupa, kenalin ini Ajeng pacarku" ucap kak Angga yang seketika membuat aku merasakan seakan-akan duri tajam menusuk-nusuk hati aku.

Aku terdiam sejenak memandangi gadis itu. Ah ya, dia begitu cantik aku saja sampai minder berhadapan dengan nya wajar saja kak Angga memilih gadis ini.

Oke akhirnya amu mengetahui bahwa laki-laki yang kusukai sudah milik orang lain.

Sedetik kemudian aku tersadar dan mengenalkan diriku padanya.

"Kenalin aku Dia, adik kelas kak Angga" ucapku dengan diiringi senyum ramah namun palsu ku.

"Aku Ajeng pacar angga, senang bertemu dengan mu" ucapnya. Sembari membalas senyum ku.

"Yaudah lanjutin ya kak,baku kemejaku dulu pesananku sudah sampai" pamitku.

"Oh iya Dia" ucap kak Angga.

Aku berjalan menginggalkan mereka, hm selera makan ku hilang aku meninggalkan meja makan ku dan langsung membayar pesanan ku. Aku memutuskan untuk segera pulang.

Sepanjang perjalanan aku memikirkan sepasang kekasih itu. Keduanya memang terlihat sangat cocok. Bak putri dan raja aku yang seperti upik abu ini mana bisa mendapatkan kak Angga.

*

Aku duduk dikursi ditemani setoples cemilan dan televisi. Sengaja tidak langsung masuk kamar aku ingin mengalihkan pikiran ku sejenak untuk melupakan pasangan itu.

"Ga jalan nih?" entah sejak kapan ayahku duduk disamping ku. Saking fokusnya menonton aku tidak menyadari keberadaan nya.

"Eh Enggak pa" jawabku.

"Kenapa?".

"Gapapa pa, eh mama mana pa?" tanyaku.

"Kek nya lagi dikamar deh, kenapa?".

"Ga papa nanya doang hehe. Yaudah Dia kekamar dulu ya pa".

Diangguki oleh ayah ku sebagai jawaban.

Aku berlalu meninggalkan ayahku, menaiki tangga menuju kamar.

Membuka knop pintu lalu berjalan menuju tempat tidur ku. Aku menatap langit-langit kamarku. Ah sial, aku masih saja terbayang kak Angga pupus sudah harapan ku untuk memiliki laki-laki itu.

Diana Alexa [selesai]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang