Menolak

17 4 0
                                    

Happy reading
.
.
.
.

***

"Rin, kesana ice cream langgangan aku". Aku menunjuk satu stand ice cream dimall itu tempat biasa nya aku makan ice cream bersama pacarku, emm maksudku mantan pacarku.

Aku menarik gadis itu dengan sedikit cepat  membuat ia sedikit berlari kecil, ya maafkan aku hehe.

"Sabar napa cah!". cah yah  bocah argghhhhh oke sejak kapan gadis ini memanggilku dengan panggilan bocah.

"Apasih cah cah kamu mah".Setelah sampai di tempat itu aku menjawab pertanyaan kemudian memanyunkan bibirku tidak terima dipanggil bocah.

"Pokoknya aku sekarang mau panggil kamu bocah hahah".

"Udaj ah sera kamu aja, aku pesen ice cream nya dulu ya".

Aku meninggalkan gadis itu yang memulai mendudukan tubuhnya dikursi. Tidak butuh waktu lama aku pun kembali dengan 2 ice cream satu  ditangan  kanan dan satu lagi dikiri.

"Nih punya kamu".

"Ebuset gede banget sin Cah nih ice cream". Yurin nampak kaget dengan porsu ice cream porsi jumpo yang kupesan.

"Gappa aku lagi badmood butuh ice cream banyak, udah cepet abisin nanti cair lagi". Aku mulai melahap ice cream ku.

"Elah kan kamu yang badmood, masa aku jg harus makan ice cream banyak gini".

Ya salahkan saja aku, aku sudah tau jika Yurin tidak terlalu menyukai ice cream ia lebih suka cake dengan rasa coklat dari pada ice cream, entahla kenapa ia tidak suka ice cream padahal ini enak sekali.

"Kamu udah ga sedih kan?". Tanya Yurin tiba-tiba.

"Em kadang-kadang, kalo keinget sih kadang masih suka sedih. Tapi yaudahlaa". Aku menjawab pertanyaanya dengan tak bersemangat.

Mulai teringat wajah menyebalkan itu. Arghhhh aku benci laki-laki itu!.

"Yaudah, lama-lama juga bakal lupa". Ucap gadis itu lalu tersenyum.

"Iya sahabatkuuuu,makasih yaa". Aku mebalas senyum  manis milik sahabatku itu.
"Habis ini pulang ya,aku capek. Mau tidur hehe". Lanjutku.

"Cepet banget dah". Serunya nampak kecewa.

"Gapapa kan udah beli ice cream, jadi udah puas hehe".

"Iya udah deh".

~~~

Aku masih sibuk menatap layar ponsel ku, mataku  belum ingin terpejam entahla padahal tadi siang aku merasa sangat lelah sekali.

Aku mematikan layar ponsel ku meletakannya di atas nakas  dekat tempat tidurku.
Pikiran ku mulai berkelana mengarah ke kak Angga.

Mataku mulai berkaca-kaca, aku menyesali atas apa yang aku lakukan. Aku bahkan tidak terina di ingatkan papa, dan aku tidak terima  apa yang Yurin dan kak Rico ceritakan, ah bodoh sekali aku ini.

Aku mulai memejamkan mata, mulai memasuki alam mimpi ku.

~~~

"Eh minggir gue mau duduk disini". Seru gadis yang baru saja datang menganggu aku dan Yurin yang sedang asik duduk dikantin. Kami sedang menunggu pesanan kami datang, tapi ah kenapa gadis ini seenak nya mengusir kami.

"Apasih, itu banyak kursi yang kosong". Jawabku dengan malah.

"Kami mau duduk disini!"bentak gadis satunya lagi.

"Apasih angel, kalo mau ya gabung. Kalo ga mau yaudah cari kursi lain. Kami gak mau pergi dari sini". Itu Yurin yang berbicara.

"Kami mau disini lo mau apa?. Jawabnya dengan tangan besedekap didada nya.

Diana Alexa [selesai]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang