Hujan

17 5 0
                                    

Happy reading
.
.
.
.

***

"Sumpah dah kamu kenapa Dia kok bisa gini sih, kamu abis dipukul siapaa?". Seru gadis yang duduk disebelahku terdengar cemas.

"Aku jatoh Rin, bukan dipukul".

"Bohong banget sih kamu, mana ada jatuh pas banget letak nya disitu".

"Ya bisa aja Rin, udah ah lupain aja"

"Kamu tu ya, BTW udah belom PR matematikanya".

"Emang ada ya?".

"Ada,Nih" Seru gadis itu sembari menunjukkan buku tulis berisi angka-angka yang membuatku sakit kepala.

"Liat dong aku belum nih". Pintaku sambil cengengesan pada Yurin.

"Hah!, serius kamu belom?. Kamu ngapain aja sih yaampun. Kan aku udah berkali-kali bilang, kalo ada PR kerjain dulu. Pasti lupa kan?"

"Ya maaf. Aku kemarin capek banget mana ada musibah ini lagi" seru sembari menunjuk bibirku yang masih terlihat lebam.
"Terus aku ketiduran jadi lupaa".

"Udah cepet nih salin, bentar lagi masuk. Udah tau gurunya killer nyari mati emang kamu tu ya".

"Iyaiya boskuuuu, bawel dah". Seruku kemudian menyalin jawaban dari buku yurin.

~~~

"Dia!". Suara seseorang yang terdengar berat menyerukan namaku. Aku menoleh dengan cepat.

"Kenapa kak?".

"Em gimana, masih sakit?".

"Udah mendingan". Sembari tersenyum menoleh kearah laki-laki itu.

"Boleh aku duduk disini?".

"Boleh, silahkan".

"Hai Dia". Suara Yurin menggema di seisi kantin. Sambil melambaikan tangan nya. Diikuti dua orang laki-laki disampinya. Daniel dan Kak Rico.

"Hai, sini". aku melambaikan kearah mereka.

Melihat raut wajah kak Angga berubah, aku menengurnya.

"Kenapa kak?"

"Ada mereka, aku males. Ga jadi makan. Duluan ya" kemudian kak Angga berlalu pergi.

"Kenapa tuh orang cabut?". Itu suara Daniel.

"Ga tau juga Dan".

"Yaudahla, bagus juga tuh orang ga ada disini". Seru Yurin.

Entahla semakin hari, Daniel dan Aku semakin terlihat dekat, bahkan aku lupa sejak kapan kami berempat sering terlihat bersama. Yasudah tidak ada masalah juga. Toh Daniel juga baik.

"Dan?". Seruku yang empunya nama menoleh kearahku.

"Iya?".

"Kamu bisa main gitar ga?". Pertanyaan random dariku.

"Bisa, kenapa?".

"Waah, serius? Dia suka loh sama cowok yang bisa main gitar". Itu Yurin yang bersuara, apa-apaan gadis ini. Seolah-olah ia mengatakan bahwa aku menyukai Daniel.

Diana Alexa [selesai]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang