***
Hari Minggu, cepat sekali rasanya hari kian berlalu. Tidak lama lagi akan kenaikan kelas. Ujian sebentar lagi.
Aku dan Daniel tidak memutuskan untuk pergi kemana pun hari ini.
Agar kekasihku itu bisa mengistirahatkan badanya. Sungguh kekasihku itu terlihat lucu dengan rambut botaknya.
Kuakui tubuhnya tidak sekekar dulu, agak sedikit kurus mungkin efek kemo, yang sungguh menyiksanya.
Entahla sejauh ini aku semakin mencintai laki-laki itu, ya laki-laki yang menyembuhkan lukaku dimasa lalu. Masalalu bersama -Kak Angga.
Oh sial,
Aku benci mengapa aku tiba-tiba memikirkan laki-laki itu.Bukan kah, aku harus nya bersyukur telah dijauhkan dari laki-laki brengsek seperti itu.
Aku menjatuhkan tubuhku dikasur. Sejenak mataku menatap langit-langit kamarku yang didominasi warna putih itu.
Mendengar notifikasi dari ponsel ku, aku tersenyum. Sudah pasti kekasih ku itu yang mengabariku. Ya tentu.
Tapi sungguh aku benar-benar menyesal membukanya.
Bagaimana mungkin seolah ia tau bahwa aku sedetik terpikir dengan nya tadi. Kak Angga- ia mengirimi ku pesan.
Mengajak bertemu di taman kota isinya. Ah entahla apa aku harus menemuinya?.
Hal sepenting apa yang akan ia katakan padaku.
Aku segera menghampiri motor ku yang berada didepan rumah. Iya, aku akan menemuinya ditaman kota.
Jika tidak ada sesuatu yang penting yang ia katakan, sungguh aku akan menenggelamkan nya disungai.
Menyusuri jalan yang agak ramai, sekitat 30 menit dan disinila aku sekarang.
Taman kota, cukup ramai disini.
Mengedarkan pandangan ke sekeliling taman. Mencari orang yang ingin mengajak ku bertemu.
Ah, iya disana. Aku berjalan saat seorang itu malambaikan tangan nya kearahku. Menandakan bahwa ia berada disana.
Kuparkiran motorku, aku berjalan kearahnya. Sedikit berlari mempercepat langkah.
Aku duduk disamping kak Angga. Ia nampak tersenyum kepadaku. Ia senyum yang masih sama.
Senyum yang dulu pernah menjadi canduku, tolong garis bawahi dulu.
"Mau ngomong apa?". Tanyaku saat sesudah duduk.
Ia nampak mengehala nafas sebentar.
"Mau pamit doang sih" serunya kemudian tersenyum. "Sama minta maaf". Lanjutnya.
"Mau kemana emang?, dan maaf untuk apa?". Tanyaku yang menghindari kontak mata dengan nya.
Dan kak Angga, ia sengaja terus mengharap kontak mata denganku.
"Aku mau pindah ke Belanda, atas kesalahan ku dulu. Sungguh aku menyesal, telah menghianati wanita sebaik kamu". Ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diana Alexa [selesai]√
De TodoAda pelangi setelah hujan, ada kebahagian setelah air mata. Ya aku percaya itu. Kehilangan seseorang yang sangat dicintai. Benar-benar sulit bukan?. Ya sangat. Tapi kalian harus tau, pertemuan dan perpisahan itu adalah pasangan yang pasti terjadi. ...