***
Sudah tiga hari ini aku dan Daniel tidak bertemu, bagaimana bisa laki-laki itu sama sekali tidak menghubungi atau bahkan menemuiku.
Ia juga tidak terlihat disekolah ia absen 3hari ini. Jika boleh jujur.
Aku khawatir-
Aku mengkhawatirkan kondisi kondisinya. Kuharap dia baik-baik saja.
Oh iya kemarin aku tetap jadi menghantar kak Angga kebandara. Tanpa Daniel. Sungguh ada sedikit kesedihan melihat ia pergi, entalah semuanya diluar kendali ku.
Ponselku bergetar, menampilkan sebuah nomor tanpa nama.
0823xxxxxxxx
*Temui aku di cafe leria.
*Adira
ReadAku mengerutnya keningku, apa tujuan nya mengajak ku bertemu.
Tak berniat membalas sedikitpun.
0823xxxxxxxx
* Ini tentang Daniel
* Jika kau tidak ingin terlambat temui aku sekarang.Mendengar nama Daniel. Perasaan buruk tiba-tiba saja datang.
Me
*OTW.***
Cafe Leria.
"Kenapa?".
"Aku akan perkenalkan diriku, agar kau tidak salah paham".
"Hm". Hanya itu jawabanku.
"Aku Adira, benar aku tunangan Daniel. Tapi kau jangan khawatir aku dan Daniel tidak saling mencintai. Aku mempunyai kekasih. Dan aku tau kau adalah kekasih Daniel. Aku dan Daniel bersahabat sejak kecil. Pertunangan kami dilandasi oleh ego orang tua kami. Kami berusaha susah payah untuk membatalkan perjodohan itu. Dan ya berhasil. Pelukan antara aku dan Daniel yang kau lihat waktu itu. Hanya sebatas kakak-adik tidak lebih. Pelukan itu atas dasar rasa senang kami bahwa orang tua kami membatalkan pertunangan itu. Kau tenang saja Daniel milikmu Tapi sekarang Daniel-". Jelas nya panjang lebar namun terhenti saat menyebut nama Daniel.
"Kenapa?".
"Daniel dirawat dirumah sakit, kemarin dia drop waktu ngejer kamu. Aku juga gak tau kenapa tiba-tiba gitu".
***
RS bunda.
Berlari kecil sepanjang koridor rumah sakit. Dengan air mata yang masih saja terus mengalir.
"Daniel"lirihku.
Nama itulah yang sedari tadi aku ucapakan, saat ini aku benar-benar hancur rasany.
Memikirkan seorang Daniel yang aku cintai. Ternyata sudah tiga hari berada dirumah sakit tapi lihat aku tidak ada disampingnya.
Aku melanggar salah satu janjiku.
Membuka pintu itu dengan, memperlihatkan tubuh yang terbaring dibangsal tersebut.
Dengan beberapa selang ditubuhnya.
"Sayaaang, maafin aku hiks hiks, aku udah buat kamu kayak gini". Aku berucap lirih sangat lirih menunduk, ucapan ku bahkan terdengar sangat pilu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diana Alexa [selesai]√
RandomAda pelangi setelah hujan, ada kebahagian setelah air mata. Ya aku percaya itu. Kehilangan seseorang yang sangat dicintai. Benar-benar sulit bukan?. Ya sangat. Tapi kalian harus tau, pertemuan dan perpisahan itu adalah pasangan yang pasti terjadi. ...