Sesampainya di rumah, Alea segera masuk ke dalam kamar. Dia membersihkan riasan yang menempel di wajahnya selama beberapa jam juga mengganti kostumnya. Setelah selesai dengan aktivitas kamar mandinya, Alea merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Isi kepala Alea berkelana, memikirkan bagaimana nantinya dia menjalankan pernikahan diusianya yang masih sangat muda, lebih tepatnya masih belia. Sanggupkah dia?
Bunyi pesan masuk membuyarkan lamunan Alea yang membayangkan akan seperti apa rasanya menikah muda.From: +6285229xxxxx
Bsk 07.00Alea mengerutkan keningnya bingung melihat pesan dari nomor tak dikenal. "Siapa ya, perasaan enggak pernah share nomor ke yang lain," gumam Alea sembari mengetik balasan.
From: +6281396xxx
Siapa?From: +6285229xxx
AndraAlea sontak terkejut dan berpikir, apa ini Andra si playboy cap gayung atau Andra yang lain.
From: +6281396xxx
Andra mana?From: +6285229xxx
Calon suami loAlea memutar bola matanya malas membaca isi pesan Andra mengatakan jika dia calon suaminya. Alea pun jadi terkekeh kecil membayangkan bagaimana nanti mereka menikah di usia muda.
From: +6281396xxx
OkeAlea tersenyum sendiri membaca ulang pesan itu. Baginya ini merupakan awal yang bagus untuk memulai semuanya. Perlahan, tetapi pasti Alea mulai menguap dan mendengar bunyi pesan masuk lagi.
From: +6285229xxx
Have a nice dreamAlea dengan cepat mengetik balasan kembali.
From: +6281396xxxx
Have a nice dream tooAlea sedikit tersenyum membaca pesan dari Andra. Andra yang sedikit berbeda dengan Andra yang dia kenal di sekolah. Alea menyimpan kontak Andra dan segera terlelap menuju ke alam mimpi.
Berbeda dengan seorang lelaki di sana yang berdiri di balkon kamarnya menunggu balasan pesan.
From: +6281396xxx
Have a nice dream tooAndra tersenyum kecil melihat balasan pesan Alea. Andra melihat ke atas langit yang bertaburan banyak bintang di sana dan menggumam lirih, "Ma ... Andra akan mewujudkan impian Mama. Semoga Mama bahagia di sana!"
***
Sinar keemasan samar-samar menyusup ke dalam kamar Alea. Suara kicau burung saling bersahutan menyambut bangunnya Alea di pagi hari. Entah disengaja atau sebuah kebetulan, Alea bisa bangun pukul enam pagi tanpa teriakan sang mama. Mungkin efek dari Andra yang akan menjemput Alea pagi ini, membuat gadis itu bangun pagi.Alea segera bergegas menyiapkan diri untuk berangkat sekolah, lalu turun ke ruang makan untuk sarapan bersama dengan keluarganya. Saat Alea sampai di ruang makan, Dean menatap Alea dengan kening penuh kerutan.
"Tumben udah rapi, Dek? Biasanya Mama harus teriak sama gedor pintu kamar lo dulu, baru bangun,"ucap Dean heran sekaligus meledek adiknya yang biasa bangun telat.
Mendengar ucapan sang abang, Alea mendengus kesal.
"Bangun pagi dikatain tumben, bangun telat diceramain! Maunya Abang itu apa, sih?" decak Alea.
Dean mengetukkan jari telunjuknya di bibir seolah sedang berpikir. "Ya aneh aja, seorang Alea Sabrina Putri bangun pagi adalah sebuah keajaiban! Pasti ada udang di balik rempeyek!" seru Dean sambil berpikir.
"Apa, ya?" Dean masih berpikir. "Papa tahu, apa yang buat Adek bangun sepagi ini?" tanya Dean pada sang papa yag tengah menikmati kopi sambil membaca koran pagi di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEANDRA
Teen FictionAlea Sabrina Putri-gadis polos yang manja, tidak sengaja bertemu dengan Andra Putra Pratama-lelaki dingin berkepribadian hangat. Pertemuan pertama yang tidak menyenangkan, membuat Alea kesal setengah mati pada Andra. Namun, siapa sangka pertemuan pe...