Andra masih setia di posisinya. Ia menunggu jawaban dari Alea. Perasaannya tak karuan. Cemas, gugup, dan takut sangat mendominasi suasana hatinya. Alea mengangguk dengan senyuman tulus.
Andra yang melihat persetujuan Alea merasa sangat senang. "Makasih, Alea!" Andra mengecup kening Alea dengan sayang.
Alea memejamkan matanya ketika Andra mengecup keningnya. Dalam hati dia berharap semoga pilihannya ini tepat. Andra sudah kembali duduk. Di hadapan Alea. Alea menunduk. Malu. Dia tidak menyangka akan sampai pada titik ini dengan Andra. Mereka awalnya tidak saling mengenal. Takdir membawa mereka tanpa sengaja bertemu di rooftop lalu perjodohan mereka. Dan sekarang, ia dan Andra duduk di bianglala bersama.
Alea mendongak. Menatap Andra dengan malu-malu. "A-Andra, ka-kata orang, ciuman di atas bilanglala itu romantis," ujar Alea dengan nada gugup.
Andra menyeringai mendengar perkataan Alea. "Jadi, lo mau dicium?"
Alea gelagapan. Kedua pipi Alea merona. Bukan maksud Alea meminta untuk dicium. Memang, Alea pernah memimpikan berciuman di bianglala. Tetapi, untuk saat ini? Ia belum siap!
Alea merundukkan pandangannya.
Andra meraih kedua rahang Alea dan melihat raut wajah Alea memerah. Memperhatikan wajah Alea intens.
"Alea, tatap gue!"
Alea memberanikan diri menatap mata Andra dan kemudian mereka saling tatap beberapa detik, sebelum Andra mendekatkan wajahnya ke Alea dan berbisik, "Khayalan lo akan segera terwujud."
Andra menempelkan bibirnya pada bibir Alea. Tubuh Alea menegang seketika.
Andra memundurkan kepalanya sedikit. "Rileks, Alea!" seru Andra.
Andra kembali melahap bibir Alea, menyesap bibir atas dan bawah Alea bergantian. Alea masih diam. Seketika Andra menggigit bibir bagian bawah Alea membuat si gadis membuka sedikit bibirnya. Andra tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menerobos masuk dan mengabsen setiap rongga mulut Alea membuat Alea mulai terhanyut mengikuti permainan Andra.
Lidah mereka menari-nari bergerak ke sana kemari mencari kepuasan. Decapan lidah terdengar hingga beberapa menit lamanya. Alea mulai kehabisan napas dan memukul dada Andra. Andra menyudahi aktivitas mereka. Napas Alea tidak beraturan. Andra tertawa kecil melihat Alea malu-malu kucing setelah ciuman kedua mereka. Andra pun memeluk Alea dengan sayang. "Apa pun yang terjadi, kita harus saling percaya."
Alea mengangguk. Di tempat tak jauh dari bianglala, sepasang lelaki dan perempuan sedang berdiskusi. Mereka sedang merancanakan siasat apa yang akan mereka lakukan untuk memisahkan Alea dan Andra. Sejak tadi, mereka sudah memantau pergerakan pasangan yang ada di bianglala. Keduanya menggeram kesal saat Alea dan Andra keluar dari bianglala dengan wajah bahagia.
"Apa pun caranya gue harus dapatin Alea!" tegas si lelaki.
"Lo tenang aja, rencana kita pasti berhasil hancurin hubungan mereka!" yakin si perempuan.
Perempuan itu tersenyum licik sambil melihat Alea dan Andra. "Let's start the game!"
***
Sebagian orang, jika menginginkan sesuatu maka keinginannya itu harus terpenuhi. Tak peduli apa pun caranya. Begitu pula dengan Sarah Ayudia Pramono, seorang putri bungsu dari Bayu Pramono-pengusaha properti yang cukup terkenal di Indonesia.
Kehidupan Sarah semula baik-baik saja. Sarah memiliki apa pun yang dia inginkan. Kehidupan glamour-nya semakin hari semakin membuat orang tua Sarah frustrasi. Berfoya-foya, pergi ke salon, liburan ke luar negeri, membeli barang-barang branded.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEANDRA
Teen FictionAlea Sabrina Putri-gadis polos yang manja, tidak sengaja bertemu dengan Andra Putra Pratama-lelaki dingin berkepribadian hangat. Pertemuan pertama yang tidak menyenangkan, membuat Alea kesal setengah mati pada Andra. Namun, siapa sangka pertemuan pe...