ALEANDRA - 19

21.4K 502 19
                                    

Pengumuman kelulusan sudah diumumkan dengan lulusnya semua peserta didik kelas XII. Alea dan teman-temannya senang bukan main. Alea mengajak teman-temannya untuk merayakan kelulusan mereka di rumahnya.

"Mending jalan-jalan ke mana gitu deh, Al,” tolak halus Khanza.

Deon dan Rian menyetujui usulan Khanza. "Mending jalan-jalan ke Dufan atau Ancol sih, kita have fun di sana, gimana?" saran Deon mendukung Khanza.

Alea nampak memelas menatap Deon. "Please, kali ini aja. Gue lagi pengin rayain dirumah, Yon!" pinta Alea.

Andra yang tidak tega melihat gurat wajah memelas Alea mengikuti kemauan Alea. "Yuk, kita jalan sekarang aja ke rumah Alea!" sahut Andra.

Wajah Alea terlihat senang endengar sahutan Andra. "Satu mobil," rengek Alea manja.

Deon yang membawa kendaraan sendiri protes. "Terus, mobil gue gimana, Al?" tanya Deon.

Alea mulai berkaca-kaca. Andra mengerutkan keningnya heran melihat tingkah Alea. Khanza yang tahu Alea akan menangis pun mengambil keputusan.

"Nanti, mobil lo kan, masih bisa diambil. Ikutin aja apa kata Alea deh," kata Khanza memberi kode pada Deon dengan lirikan matanya.

Deon hanya bisa pasrah menuruti Khanza.

Sam izin pada Alea karena ia tidak bisa ikut ke rumah Alea. "Gue ntar nyusul deh ke rumah lo. Sekarang gue lagi ada perlu."

Alea mengerucutkan bibirnya kesal mendengar perkataan Sam. "Ya udah, tapi jangan lama-lama, ya, Sam!" seru Alea dengan nada manja.

Sam mengangguk. Ia tersenyum hangat pada Alea lalu mengusap kepala Alea dengan penuh kasih.

Andra tidak suka melihat interaksi antara kekasihnya dan Sam, namun ia memilih diam. Sementara Deon, Rian, Khanza hanya bisa menganga melihat tingkah Alea.

Mereka pun akhirnya berpisah. Sam berjalan menuju mobilnya sementara yang lain memasuki mobil Andra.

Perjalanan Alea dan yang lainnya menuju rumah terbilang cukup menyenangkan. Mereka melontarkan candaan demi candaan yang mengocok perut.

Saat di tengah perjalanan mata Alea tanpa sengaja menangkap gerobak penjual batagor. Ia segera meminta Andra untuk menghentikan mobilnya dan membelikan Alea batagor.

Andra menuruti permintaan Alea. Setelah menghentikan mobilnya ia berniat beranjak membelikan batagor untuk sang kekasih, namun Alea menghentikannya. "Aku mau Khanza yang beli batagornya," ucap Alea.

Khanza menoleh cepat ke arah Alea. "Kok gue? Kenapa enggak Andra aja, Al?"

Lagi, mata Alea berkaca-kaca. "Lo enggak mau beliin gue batagor, ya, Zha?"

Melihat wajah sedih Alea membuat Khanza tak tega. Hingga ia mau tak mau keluar dari mobil dan membelikan Alea batagor.

Alea tersenyum senang. Ia meminta Deon menemani Khanza membeli batagor yang ada di seberang jalan karena ja takut khanza kesulitan menyeberangi jalan.

Rian dan Andra saling bertatapan. Mereka berdua bingung dengan sikap Alea yang aneh hari ini. Sejak di sekolah tadi Alea sudah aneh. Ia sering meminta ini itu, bahkan saat di kantin makanan yang dipesan Alea sangat banyak dan itu dia habiskan sendiri.

"Al, lo kenapa sih hari ini? Aneh banget, makan lo hari ini banyak banget lagi, emang enggak kenyang perut lo?" tanya Rian memuntahkan kebingungannya. "Lo enggak lagi hamil, kan, Al?" celetuk Rian dengan nada bercanda.

Andra memandang Alea. Ia melihat sedikit perubahan pada tubuh Alea yang menjadi lebih berisi. Teman-teman Alea tak ada yang tahu kalau Alea dan Andra telah melakukan itu saat di klub.

ALEANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang