Hari berganti begitu cepat. Alea menjalani hari-harinya seperti biasa. Terlihat sangat normal, namun dalam hati ia merasa sesak. Sampai detik ini Alea tidak pernah bertemu dengan Andra. Seolah lelaki itu menghindari Alea. Mengapa?
Hingga tak terasa, ujian nasional semakin dekat. Alea sibuk dengan kegiatan belajarnya. Ia tak mau mengecewakan kedua orang tuanya dengan mendapat nilai yang buruk nantinya. Hari ujian yang semakin dekat membuat Alea merasa resah karean itu artinya hari kelulusan akan segera tiba. Lalu, bagaimana dengan perjodohannya dengan Andra? Sampai saat ini Andra tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa dia tengah berusaha membuktikan perkataannya di rumah sakit hari itu. Apakah Andra membohongi dia dan keluarganya?
Alea menggelengkan kepalanya. Mengusir jauh-jauh pikiran buruk di kepalanya. Ia harus percaya pada Andra. Lelaki itu pasti sedang mencari bukti kalau dia tidak melakukan perbuatan itu."Lagi disko, Neng, kepalanya digelengin gitu?"
Alea menoleh ke sampingnya. Ada Sam di sana. Alea kini berada di kantin. Seperti biasa, menunggu Khanza membawa menu mereka. lagi, Alea melihat Sam sendirian tanpa teman-temannya. Ke mana sebenarnya tiga teman Sam yang lain?
Sam duduk di depan Alea. Seperti biasa juga. Akhir-akhir ini, lebih tepatnya saat hubungan Alea dan Andra merenggang, Sam gencar mendekati Alea. Di mana ada Alea di situ ada Sam.
Dari kejauhan, Khanza yang berjalan sambil membawa nampan berisi menu pesanannya dan Alea, melihat interaksi Sam dan Alea. Kening Khanza berkerut. Cara Sam menatap Alea terasa sangat berbeda dengan cara Sam menatap Sarah, dulu saat mereka masih berpacaran, terlihat sangat mendamba. Khanza harus memastikan hal itu. Sejak lama, Khanza sudah curiga jika Sam memiliki perasaan lebih kepada Alea.
Khanza duduk di sebelah Alea, dia mengulurkan pesanan Alea. Ia menatap Alea dengan penasaran.Khanza lihat tadi Alea tertawa bersama Sam. "Kalian omongin apa, kayaknya seru."
Sam dan Alea saling berpandangan. Lalu, keduanya terkekeh.
Alea menghadap ke arah Khanza. "Lo tahu, enggak, Zha, masa kata Sam, Deon tuh, suka sama lo makanya dia suka godain lo gitu."
Khanza menoleh ke arah Sam untuk memastikan. "Lo enggak seriusan, kan?"
Sam diam. Ujung telunjuknya diketukkan di dagu. "Serius enggak, ya, Zha?" Sam melirik Khanza yang terlihat sudah tak sabaran.
Sam terkekeh. "Kayaknya sih, gue juga enggak tahu."
Khanza mendengus. Deon memang makin gencar menjahili Khanza akhir-akhir ini, mereka juga terkadang bertukar pesan, itu pun Deon yang memulai terlebih dahulu.
"Sam, lo kok enggak pernah sama Sarah?" tanya Khanza memancing.
Khanza menyuapkan bakso pesanannya ke dalam mulut. Sam yang sedang meminum jusnya melirik ke arah Khanza. "Kenapa emang?"
"Ya, bingung aja, bukannya lo harusnya hibur pacar lo itu, ya?" tanya Khanza.
Sam terkekeh. "Gue hibur Alea aja," Sam menatap Alea lalu mengedipkan sebelah matanya. "Ya, enggak, Al?"
Alea menggelengkan kepala. "Apaan sih lo, Sam!" Ia meminum es jeruk pesanannya.Khanza menatap Sam dengan tatapan aneh. "Lo enggak jatuh cinta, 'kan, sama Alea?"
Alea dan Sam menoleh ke arah Khanza. Alea sampai tersedak mendengar perkataan Khanza yang tidak berdasar alias ngaco.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEANDRA
Teen FictionAlea Sabrina Putri-gadis polos yang manja, tidak sengaja bertemu dengan Andra Putra Pratama-lelaki dingin berkepribadian hangat. Pertemuan pertama yang tidak menyenangkan, membuat Alea kesal setengah mati pada Andra. Namun, siapa sangka pertemuan pe...