Alea selalu saja tak fokus di manapun dia berada. Karena semua pikirannya selalu dipenuhi oleh Andra dan Andra. Mengapa Andra begini, salah dirinya apa, kenapa secepat itu Andra berpaling, hingga berada di rumah pun Alea masih tak fokus yang saat ini makan malam bersama keluarganya.
"Sayang, kamu kenapa? Dari tadi kamu melamun. Makanannya juga nggak di makan?" tanya Letisya memandang putrinya yang hanya memandang makanan di piringnya tanpa minat.
Alea tetap tidak mendengarkan perkataan Letisya dan masih terus melamun, hingga Dean yang duduk di sebelahnya menyenggol sikut Alea.
"Apaan sih lo Bang, rese banget!" sewot Alea.
"Tuh, Mama bicara Dek sama lo, melamun mulu," balas Dean menggerutu kesal.
"Eh, iya, kenapa, Ma?" tanya Alea.
"Kamu ada masalah, Sayang? Kok, makanannya nggak dimakan?"
"Nggak kok Ma, nggak ada masalah apa- apa," balas Alea tersenyum.
"Apa masakan Mama nggak enak?"
"Eh, enak kok, enak banget, ni Alea makan," ucapnya menyuap makanan kemulut dan menelannya terpaksa.
"Sayang, kalau kamu nggak nafsu makan, jangan dipaksa ya," sahut Adi melihat Alea terpaksa memakan makanannya.
"Mama sama Papa cuma khawatir dengan keadaan kamu, jaga kesehatan kamu ya, Sayang," ungkap Leisya tersenyum menenangkan.
"Maaf Pa ,Ma Alea ke kamar duluan ya."
Alea menghabiskan susunya terlebih dahulu sebelum pergi ke kamar.
"Ck, sampai kapan sih Ma, Pa kayak gini, kasian Alea," keluh Dean berdecak sebal.
"Sabar Dean, semua butuh proses, biarin Alea belajar bersikap lebih dewasa dalam menyikapi berbagai masalah,” jawab Letisya.
"Apa yang Mama kamu katakan benar Dean, apalagi setelah masalah ini selesai, sebentar lagi Alea akan menikah," ucap Adi tersenyum sumringah.
"Dan, Mama segera dapat cucu!" pekik Letisya menyahut perkataan Adi.
"Huh, Papa, Mama sama aja deh, belum juga nikah, bahas sampai cucu!"
"Memangnya kamu Dean, pengecut, nembak satu gadis saja butuh waktu lama. Kalau Papa masih muda nih, Papa juga mau sama Yana," celetuk Adi santai.
Dean memandang tajam papanya.
"Keep calm boy, Papa cuma bercanda. Biar kamu cepat bertindak ,"lanjut Adi.
Letisya mendelik tajam pada suaminya.
"Apa Pa? Coba ulangi perkataan Papa tadi!"
Adi menelan salivanya susah payah. Melihat suasana seperti itu Dean bergegas pergi sebelum mamanya mengamuk.
"Ma ,Pa Dean, ke kamar dulu ,"ucap Dean langsung pergi menuju kamarnya.
"Ck, tuh anak bukan bantuin Papanya, malah kabur," gerutu Adi.
"Apa? Siap-siap Papa tidur diluar malam ini!" ketus Letisya.
Dean yang mendengar pun tertawa cekikikan dari atas kamarnya.
"Ma, please , jangan ya Ma ... Papa nggak bisa tidur tanpa guling hidup kayak Mama," tutur Adi dengan puppy eyesnya.
Dean yang masih melihat dari atas pun menyahut," Nggak usah percaya sama Papa Ma, jangan sampai kena rayuan maut Papa!" teriak Dean tergelak segera memasuki kamarnya.
Adi menggeram kesal, "Dean ...."
"Papa mau marahin Dean? Kalau sampai Papa marahin Dean, lebih lama Papa tidur di luar!" ketus Letisya lagi.
Ya Allah gini amat bini gue kalo ngamuk susah bujuknya. Batin Adi.
Seketika Adi punya ide cemerlang untuk membujuk Letisya.
"Hum, Ma, maafin Papa ya ... kalau Mama maafin Papa, Papa janji deh bakal penuhi apapun permintaan Mama."
"Beneran Pa?" tanya Letisya dengan mata berbinar binar.
"Beneran Ma."
Letisya terlihat berpikir keras, "Hum, Mama mau berlian keluaran terbaru Pa," ucap Letisya dengan mengerjap-ngerjapkan matanya genit.
Alamak !
Sudah diduga, habislah kau isi dompet. Ringis Adi dalam hati.
"Iya, Ma. Tapi, Papa ada syaratnya."
Letisya mengangguk dengan semangat, "Apa Pa?"
"Udah lama Papa nggak olahraga nih," celetuk Adi santai menggerakkan seluruh badannya.
Letisya pun yang mengerti kemana arah pembicaraan suaminya tersenyum malu-malu.
"Ih, Papa ingat umur!"
"Biarin! Yuk, Ma," rengek Adi manja.
Mereka pun melewati malam yang panjang dengan melakukan itu.
****
Andra dan Alea sama-sama berdiri di balkon kamar di rumah masing-masing dengan melihat ke atas langit yang bertaburan bintang-bintang."Andra ... aku kangen banget sama kamu ... apa kamu ngerasain hal yang sama kayak apa yang aku rasain sekarang? Semoga kita bisa bersatu lagi, untuk selamanya Ndra,” lirih Alea sendu.
"Alea ... aku udah gak bisa lagi tahan semua rasa rindu yang menggebu kayak gini. Aku benar-benar kangen sama kamu. Kamu sabar ya, sayang, tunggu aku. Aku pasti akan selesaikan semua masalah ini, supaya kita bisa terus sama-sama lagi .Semoga Tuhan, segera menyatukan kita berdua kembali selamanya sayang," ucap Andra tersenyum getir.
Di saat mereka mengatakan itu bersamaan dengan bintang jatuh yang melintas cepat seakan mendengar dan mengamini doa mereka tanpa mereka sadari.
==================================
Pengen lanjut? 😆
Kalau koment dan votenya lumayan banyak, aku lanjut 😝
Makin penasaran nggak?
Btw, aku minta maaf buat kalian yang lama menunggu ALEANDRA TERBIT 😭
Ternyata, banyak perombakan gaes, dan itu sangat-sangat menyita waktu 😭.Versi wattpad sama novel beda banget. Alurnya di buat serapi mungkin, menghindari plot hole sana sini 😭. Kemungkinan bisa jadi Oktober PO-nya hiks 😭. Apa kalian masih mau menunggu ALEANDRA TERBIT? 🙈
Percayalah, sebagai author tentu aku merasa sama kayak kalian udah nggak sabar nunggu PO, tapi, apa boleh buat kalau memang ceritanya ada yang di rombak 😭. Semoga aja hasilnya memuaskan 😄
Aku berharap kalian sabar menunggu 🙈
Happy Reading 😗
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEANDRA
Teen FictionAlea Sabrina Putri-gadis polos yang manja, tidak sengaja bertemu dengan Andra Putra Pratama-lelaki dingin berkepribadian hangat. Pertemuan pertama yang tidak menyenangkan, membuat Alea kesal setengah mati pada Andra. Namun, siapa sangka pertemuan pe...