Hari terus berjalan, minggu terus berlalu dan bulan pun berganti. Tak terasa hubungan Alea dan Andra semakin membaik dan mesra. Namun bukan berarti hubungan mereka ditanggapi positif oleh fan Andra. Ada sebagian dari mereka yang mendukung hubungan mereka, ada juga yang tidak. Salah satunya Sarah. Kini Alea bersama Andra dan teman-temannya berada di kantin. Jam istirahat berlangsung beberapa saat yang lalu. Tiga teman Andra menunjukkan tanggapan positif tentang hubungan Alea dan Andra. Sesekali mereka akan menggoda Alea dan Andra.
Tanpa Alea dan Andra sadari ada seorang lelaki yang sedang mengumpat melihat kedekatan mereka. Ia tidak suka.
"Al, kenapa diem aja?" tanya Sam yang memperhatikan Alea hanya diam dari tadi.
Alea menoleh ke arah Sam lalu menggeleng. Andra memperhatikan Alea. "Kamu sakit, Sayang?" Jemari tangan Andra mengusap pipi Alea.
Kedua pipi Alea merona. Meskipun ia sering diperlakukan Andra dengan manis dan lembut seperti sekarang, tetapi ia masih belum terbiasa.
"Ciye, blushing!" Rian menggoda Alea yang terlihat semakin malu dan merona di depan teman-teman Andra.
"Jangan digodain, Yan! Diamuk penjaganya tahu rasa lo!" ucap Deon mengingatkan Rian yang suka sekali menggoda Alea.
Rian menoleh ke arah Andra sekilas, lalu beralih ke arah Deon. "Hm, Andra mah beda sekarang! Dulu aja kayak es di kutub, setelah sama Alea, bucinnya enggak nanggung!"
Deon, Rian dan Sam tertawa. Andra tidak mempedulikan olokan teman-temannya, selagi tidak menganggu hubungannya dengan Alea.
Sam memandang Alea dengan intens. "Lo beruntung banget bisa dapatin Alea, Ndra. Andai, gue juga bisa dapatin Alea," ucap Sam.
Empat orang di meja itu menoleh serempak ke arah Sam. Pandangan mereka beragam, ada yang terkejut ada juga yang bingung.
"Maksud lo?" tanya Andra tak mengerti. Ia tidak mau termakan emosi terlebih dahulu sebelum mendengarkan maksud ucapan Sam tadi.
Sam terkekeh. "Santai, Ndra! Maksud gue itu, semoga gue bisa dapat cewek kayak Alea," terang Sam.
Empat orang itu bernapas lega mendengarkan penjelasan Sam.
"Lo lain kali kalau ngomong jangan yang ambigu, Sam. Untung aja, Andra enggak langsung kasih lo bogem hangat tadi," kata Rian mengingatkan."Kirain lo pagar makan tanaman," sahut Andra.
Sam terkekeh. "Masa, cewek temen sendiri direbut, kayak enggak ada cewek lain aja!" Sam mengalihkan perhatiannya ke arah lain.
Obrolan hangat kembali tercipta di meja Andra dan yang lainnya. Dari kejauhan Khanza berjalan cepat ke arah meja Alea dan yang lainnya.
"Alea! Lo tega tinggalin gue!" ucap Khanza dengan suara cempreng khasnya yang cukup keras.
Deon menatap Alea dengan wajah penasaran. "Temen lo itu tiap hari dikasih makan toa, ya, Al?"
Khanza yang berada tak begitu jauh, tentunya mendengar ucapan Deon. Gadis itu tidak terima dengan tuduhan Deon. Dia berjalan cepat ke dekat Deon.
"Enak aja kalau ngomong! Dasar playboy cap kutu!"
"Emang bener, kan? Kalau enggak, kenapa suara lo bisa cempreng banget kayak gitu?" balas Deon.
Khanza mendelik marah ke arah Deon. "Sekali lagi lo bilang kayak gitu, awas lo!"ancam Khanza.
Deon tersenyum miring. "Gue enggak takut tuh!" tantang Deon.
"Khanza hobi makan toa ... makanya suaranya juga kayak toa ... bunyinya nyaring." Deon mengejek Khanza dengan menyanyikan kata-katanya, membuat teman-temannya tergelak, mendengar suara cempreng Deon yang tak ada beda dengan Khanza.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEANDRA
Teen FictionAlea Sabrina Putri-gadis polos yang manja, tidak sengaja bertemu dengan Andra Putra Pratama-lelaki dingin berkepribadian hangat. Pertemuan pertama yang tidak menyenangkan, membuat Alea kesal setengah mati pada Andra. Namun, siapa sangka pertemuan pe...