ALEANDRA - 17

22.6K 572 44
                                    

Andra berada di pojok klub sambil membawa segelas bir yang tadi dia pesan di bartender. Andra menikmati birnya sambil mendengar dentuman musik keras yang memekakan telinga. Andra gusar. la sudah tidak tahan jika harus bersandiwara lebih jama, namun ia belum mendapat bukti yang cukup untuk meyakinkan orang tua Alea.

Sarah menghampiri Andra. la mencari Andra ke mana-mana sejak tadi. la pikir, Andra bersama dengan Alea, namun dugaannya salah. Lelaki itu asyik menyendiri sambil menikmati minuman di tangannya.

"Hai, Sayang!" sapa Sarah riang.

Sarah memperhatikan minuman Andra yang tinggal sedikit. Senyuman tipis tercetak di wajahnya. Ia menyodorkan minuman yang ia bawa. “Nih, Magarita buat kamu!”

Andra menerima minuman yang diberikan Sarah dengan terpaksa. Sebenarnya ia tak mau mabuk hari ini, tetapi melihat Sam yang makin gencar mendekati Alea membuat Andra panas dan ia butuh pelampisan emosinya. Minum adalah salah satu bentuk pelampiasan. Andra meneguk sedikit demi sedikit Margarita yang dibawakan Sarah.

Perempuan itu diam-diam tersenyum lebar. la senang sekali karena Andra berhasil masuk dalam perangkapnya.

Tak sampai Margarita yang diminum Andra habis, tubuh Andra menunjukkan tanda-tanda yang aneh. Andra menatap gelas Margaritanya lalu beralih menatap Sarah yang masih tenang menyesap Margaritanya. “Apa yang lo masukin ke minuman gue, Bitch!"

Sarah menoleh ke arah Andra. Bulir keringat mulai terlihat di wajah Andra. Sarah bersorak gembira dalam hati. Seulas senyuman lebar tercetak jelas di wajah Sarah. la mengusap dada Andra perlahan, menggoda.

Andra menepis tangan Sarah. Pergerakan jemari Sarah di dadanya membuat naluri-nya bangkit. Rahang Andra mengeras. la menatap tajam ke arah Sarah.

“Jangan sentuh gue!" bentak Andra.

Andra segera pergi meninggalkan Sarah dengan berjalan sempoyongan, berusaha menstabilkan dirinya yang ingin melampiaskan naluri-nya itu.

***

Alea berjalan dengan sempoyongan. Ia berpegangan pada pinggiran dinding. Kepalanya pusing menahan sesuatu yang baru ia rasakan kali ini. Rasa ingin disentuh dengan intim. Alea tanpa sadar berjalan menuju deretan kamar yang sengaja disiapkan oleh pihak klub jika ada pelanggannya yang ingin menghabiskan malam panas.

Satu yang ada di kepala Alea sekarang. Ia harus menemukan tempat yang aman untuk menenangkan diri. Setiap ruangan yang Alea lewati, terkunci. Di ruangan paling pojok, Alea mencoba membuka pintunya dan berhasil. Alea merasa badannya panas. Setelah menutup pintu, ia melepas semua pakaiannya dengan asal-asalan. Dia berjalan ke arah kamar mandi. Alea berdiri di bawah guyuran shower, namun rasa panas itu masih ada.

Merasa tak ada yang membaik, Alea memutuskan untuk keluar dari kamar mandi. Ia meraih handuk yang ada di kamar mandi. Alea mendesah pelan saat putingnya bergesekan dengan handuk. Nikmat. Itu yang ia rasakan.

Alea berjalan ke arah tempat tidur. Menyalakan pendingin ruangan dengan temperatur paling dingin. Rasa panas di tubuh Alea sedikit berkurang, namun perasaan ingin disentuh itu masih ada. Alea bingung. Ia tak tahu harus apa, akhirnya ia hanya bisa merebahkan badannya dengan berbalut handuk.

“Andra!” seru Alea sambil merintih menahan gejolak aneh di tubuhnya. la berharap Andra ada di sana untuk memberi tahu Alea apa yang harus ia lakukan.

***

Andra mengumpat di setiap langkah kakinya. Kepalanya pusing karena pengaruh alkohol dan hasrat yang terus ia tahan. Andra berjalan ke arah kamar yang disediakan pihak klub. Ia berharap bisa menggurung diri di Salah satu kamar dengan tenang sambil berusaha meredam hasratnya.

ALEANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang