Gaeun masih enggan menceritakannya pada Wonwoo, Wonwoo kini sudah bekerja, hari ini hari Selasa. Wonwoo memutuskan untuk tidak memberi izin Gaeun bekerja di cafe, dan cukup menemaninya di kantor.
Pikiran Wonwoo belum jernih mengenai peristiwa aneh istrinya waktu lalu, dan itulah yang menjadi salah satu alasan keberadaan Gaeun di ruangannya, kantornya. Gaeun hanya bisa duduk menatap kearah luar jendela yang menampakan jalanan Seoul yang sibuk itu.
"Nanti mau makan apa?"Wonwoo
"Apapun yang ingin kamu makan"Gaeun
Wonwoo melepas atensinya pada laptop didepannya, sedikit melonggarkan dasi kerjanya. Dia menghelas nafas nya cukup berat, membuat Gaeun menoleh karena penasaran.
Tatapan mereka bertemu, tatapan Gaeun yang sulit Wonwoo artikan sedangkan insan yang satu mentap istrinya penuh dengan tatapan sendu. Lelah, cukup dengan penjelasan yang tertunda, jangan seperti ini Jeon Gaeun. Jeon Wonwoo tidak bisa.
"Bisa kau duduk dipangkuanku, sayang?"Wonwoo
Gaeun tertegun, ia menatap kembali jendela ruangan suaminya, mencoba untuk pura-pura tidak mendengar permintaan Wonwoo.
"Sayang? bisakah?"Wonwoo
Baik, Gaeun kalah saat ini. Dengan telak.
Gaeun menyeret lemah kakinya menuju Wonwoo, dia mengambil posisi nya perlahan. Belakangan ini Wonwoo memang sering bermanja seperti ini, tapi kali ini rasanya akan ada sesuatu terjadi.
Gaeun duduk menyamping diatas paha Wonwoo. Tangan kiri Wonwoo memeluk pinggang istrinya, sedangkan yang satunya di pakainya untuk menyapu anak rambut Gaeun.
"Aku sangat lelah sekali, sangat"Wonwoo
Gaeun lagi-lagi kalah, dia sangat khawatir sekarang. Entah hanya perasaan Wonwoo saja atau tidak, Gaeun jadi sedikit pendiam belakangan ini.
Wonwoo menaruh kepalanya di bahu kiri Gaeun, sesekali memanjakan kepalanya di ceruk leher sang istri. Sampai dimana, pernyataan Gaeun keluar sampai Wonwoo pun mendapat penjelasan ,juga segala jawaban yang ia butuhkan.
"Waktu lalu, eommani meminta ku untuk bertemu. Hari itu, dimana aku memintamu tetap tinggal"Gaeun
Sakit, jadi yang membuat Gaeun menangis adalah eomma nya? Wonwoo merasa sakit dan bersalah. Lagi-lagi air mata Gaeun jatuh, dan Wonwoo semakin kesakitan.
"Dia memintaku untuk....membiarkanmu m-menikah"Gaeun
Mata Gaeun membulat sempurna, saat bibir Wonwoo tanpa permisi menyapa bibirnya. Mencium dan menyesap nya dengan sangat menuntut, seolah semuanya belum terasa cukup.
Wonwoo semakin brutal, dia mengangkat Gaeun ke meja kerjanya, meraba punggung istrinya. Membuat Gaeun gelisah akan apa yang sedang Wonwoo lakukan.
Gaeun mencoba lepas dari tautan Wonwoo , dengan susah payah. Akhirnya terlepas.
"W-wonwoo-ssi"Gaeun
"Hahh hahh, kenapa? meminta cucu lagi kan? aku sedang berusaha menghamili istriku barusan hahh" jawab Wonwoo dengan nafas yang memburu
.
Dia kesal, marah, dan juga merasa semua ini salahnya. Semua yang Gaeun rasakan, rasa sakit itu. Karena dia.
"J-jangan seperti ini, a-aku takut"Gaeun membenarkan baju yang dipakainya karena ulah Wonwoo.
Wonwoo mengusap wajahnya kasar, melampar jas kerjanya sembarang, ke asal tempat. Dia menatap Gaeun, yang ditatap hanya bisa diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mom Wish (원우 ✔)
Fanfiction[ 전원우 ] Jeon Wonwoo✔ 'Saya ingin kamu menikahi Seungwoo, Gaeun-ah' Ny.Jeon 'Tapi bagaimana dengan Hana eonni eommanim?' Gaeun 'Tidak ada pernikahan antara Gaeun dan Seungwoo Hyung. Aku yang akan menikahinya' Wonwoo ------ 'Jangan salah paham. Aku m...