54. This time

3.1K 311 7
                                    



'Hari ini sangat padat sekali. Rasa-rasanya ingin sekali aku terbang ke Korea sekarang juga'Wonwoo

Gaeun tersenyum mendengar Wonwoo mengoceh, Wonwoo sedang melakukan perjalanan bisnis ke Bangkok. Sudah 5 hari dia pergi, dan setiap harinya juga di malam hari dia menelpon Gaeun. Dan mengoceh hal yang terjadi padanya seharian itu.

"Jangan malas, kau harus cepat menyelesaikannya. Agar kau bisa cepat kembali"Gaeun

'Apa mereka merindukanku? ahh aku bisa gila jika seperti ini'Wonwoo

"Tentu saja, setiap kau belum menelpon. Mereka selalu bertengkar didalam perutku"Gaeun

'Tunggu aku, sebentar lagi saja'Wonwoo

"Tentu, akan aku tunggu. Kau harus istirahat sekarang, kau masih ada urusan besok"Gaeun

'Eoh, selamat malam sayang. Saranghae'Wonwoo

"Eum, nado" Gaeun

Setelah sambungan itu terputus, Gaeun segera mengambil posisinya untuk tidur sekarang. Dia menatap langit-langit, dan mengelus perut besarnya.

"Kalian harus sehat ya? eomma juga akan berjuang keras"Gaeun

"Eomma juga appa, sangat menantikan kalian berdua. Cepatlah keluar, dan buat semua orang bahagia"Gaeun

.

.

.

.


Jennie berangkat ke Amerika malam ini, ia pergi sendiri ke bandara tanpa seorangpun yang menemaninya. Yaa keluarga satu-satunya , Jaena masih di penjara sekarang.

Dia menunggu di bangku bandara, penerbangannya tertunda karena adanya badai di lintasan yang akan mereka lewati. Dia menunggu sendirian disana.

Memejamkan matanya, mengingat kembali kenangan juga momen yang ia dapat ketika disini. Tentang bagaimana ia bisa bertemu Wonwoo, Gaeun, Mingyu, Joshua dan yang lainnya.

Tentang Mingyu,Jennie penasaran bagaimana keadaannya sekarang? mereka sudah jarang berhubungan. Karena kontrak Jennie juga sudah selesai, jadi Mingyu Kim sudah tidak mendapatkan alasan untuk bertemu.

Ting!

Sebuah pesan masuk ke handphone Jennie, ia melihat sang pengirim dan tersenyum.

Mingyu-ssi
Anyeong? ku dengar malam ini kau akan berangkat ya? Aku tidak akan melarangmu pergi, aku akan percaya perkataanmu. Kau benar, banyak sekali yang terjadi disini, kau juga benar bahwa sekarang saatnya kau kembali.
Jangan lupakan aku ya? haha seseorang yang pernah menyatakan cintaku di bukit. Kau orang hebat juga baik, kau pasti akan sukses dimanapun kau berada.
Jaga kesehatanmu. Tadinya aku ingin mengantarmu pergi tapi kau tahu bukan? pekerjaanku selalu menghalangi. Aku sedang dalam perjalanan bisnis di Bangkok, seperti TMI.
Aku terlalu banyak basa-basi. Aku hanya ingin bilang, jaga kesehatanmu, tetap semangat, dan jangan lupa untuk kembali Jennie.
Aku mencintaimu, Mingyu Kim.

Yaa memangnya apa yang bisa Jennie harapkan? dia bersyukur. Masih ada orang yang mencintak dirinya, Mingyu benar. Jennie harus semangat, dia harus kembali lagi ke Korea saat itu, harus.




*****




Gaeun bergerak gelisah dalam tidurnya, ia merasakan sakit yang teramat dibagian perutnya. Ia terbangun.

Melihat tanggal berapa sekarang, yaa memang tidak aneh jika ia akan melahirkan sekarang terlebih ia mengandung kembar.

Benar saja, rasa sakit itu semakin menjadi. Ia mencoba mengambil handphonenya di samping bantal tidurnya.

"Aww" erang Gaeun

'Halo?'Hoshia

"Aww opph, ahh Oppa. Aku , rasanya aku akan melahirkan aww"Gaeun

'Apa?! b-baik sebentar, oppa segera kekamarmu' Hoshi


Yang dalam hitungan menit, rumah kediaman Park menjadi unit darurat. Mulai dari Hoshi dan Tn.Park yang membantu memindahkan Gaeun, Ny.Park yang mengemas barang Gaeun, juga Yerin yang sedari tadi mencoba membuat Gaeun.

"Apa sesakit ini? ahh ya tuhan"Gaeun

"Tenang sayang, terus kendalikan nafasmu"Ny.Park

Setelah 15 menit perjalanan, mereka sampai di rumah sakit. Gaeun segera mendapatkan penanganan setelah sampai disana.

"Apa Wonwoo ada disini?"Naeun

"Saya ayahnya, ada apa?"Tn.Park

"Gaeun tidak bisa melahirkan normal, terlalu beresiko. Tenaganya sudah terkuras banyak, kami membutuhkan persetujuan suaminya untuk melakukan operasi caesar"Naeun

Jaehyun yang baru saja tiba dengan panggilan di teleponnya. Yaa itu Wonwoo, Jaehyun mengabarinya karena pihak keluarga belum sempat menghubungi Wonwoo.

'Apa Gaeun baik-baik saja? aku sedang dalam perjalanan menuju bandara'Wonwoo

"Wonwoo-ssi, kami memerlukan persetujuan anda untuk mengoprasi Ny.Jeon. Dia harus segera mendapatkan penanganan"Naeun

'Apa semua akan, baik-baik saja? Tolong lakukan yang terbaik untuk istri juga anak-anakku Naeun, aku mohon'Wonwoo

"Pasti, aku mengharapkan kau terus berdoa untuk kelancaran operasinya"Naeun

.

.

.

Lorong ruang tunggu operasi kini sudah dipenuhi oleh keluarga Park juga Jeon, Seungwoo juga Hanna pun ada disana.

Hanna yang terlihat paling khawatir, ia sangat mengkhawatirkan Gaeun yang sekarang masih dalam penanganan dokter.

"Tenanglah, semua akan baik-baik saja"Seungwoo

Hanna hanya mengangguk pasrah.

Semua orang yang hadir disana sedari tadi berdoa memohon agar operasi berjalan lancar. Berdoa untuk keselamatan Gaeun juga anak-anaknya, mereka benar-benar tidak bisa tenang sekarang.


*******

Wonwoo sekarang nerada di pesawat menuju Korea. Ia sangat tidak bisa tenang, matanya, kakinya, juga tangannya tidak bisa diam pada tempatnya..

"Tenanglah daepyonim"Mingyu

"Mana bisa? jika istrimu melahirkan apa kau bisa tenang?! dia sedang berjuang melawan maut"Wonwoo

Okee Mingyu kalah. Wonwoo sangat merasa bersalah, seharusnya sekarang ia berada di ruang operasi bersama Gaeun. Membantunya agar Gaeun bertahan, agar Gaeun kuat.

Tapi dimana ia sekarang? ia merasa gagal untuk menjadi suami sekarang.

Dia hanya bisa memohon pada tuhan, apapun yang terjadi untuk menyelamatkan Gaeun juga anak-anaknya. Semoga.





Tbc.

My Mom Wish (원우 ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang