42. How you like that?

3.7K 352 10
                                    

"Jaena, eonni akan pergi selama 3 hari untuk perjalanan bisnis. Tetap kunci pintu rumah, jangan pulang terlalu malam"Jennie

"Arraseo, aku bukan anak kecil lagi. Tapi eonni, ekhm apa daepyonim mu juga akan pergi? kau akan pergi bersamanya?"Tanya Jaena antusias

"Tentu saja dia ikut, dan iya aku pergi bersamanya"Jennie


Jaena tersenyum puas setelahnya, membayangkan betapa bahagia eonni nya itu. Tapi aneh sekali dirasa, Jennie sama sekali biasa saja dengan fakta itu.



"Kau tidak senang? kau akan melakukan perjalanan dengannya"Jaena

"Dia sudah beristri Jae"Jennie

"So what? eonni akan pergi bersama daepyonim bukan? berdua lagi"Jaena

"Who said? Kita pergi bersama. Daepyonim, istrinya, aku juga 2 sekertaris lainnya."Jennie







*******







"Sepertinya aku tidak usah ikut. Terlalu merepotkan, kau tidak usah cemas. Jaehyun bilang dia akan menemaniku nanti"Gaeun



Tatapan tajam pria bermarga Jeon itu terpaku pada Gaeun. Bisa-bisanya Gaeun menyebutkan Jaehyun disaat seperti ini.



"Aku butuh dirimu, aku akan lebih cemas jika meninggalkanmu. Juga bisa darah tinggi jika Jaehyun menjagamu disini sedangkan aku pergi"Wonwoo

"Dia itu temanku"Gaeun

"Mantan pacarmu lebih tepatnya"Wonwoo



Gaeun hanya bisa menggeleng perlahan. Dia sudah sehat, sudah lebih dari 2 bulan semenjak kejadian masuk rumah sakit. Dan selama itu pula, Wonwoo benar-benar protective padanya juga calon anak mereka itu.



"Mau makan malam apa? pesan antar saja?"Wonwoo

"Jangan, aku bisa memasak untukmu"Gaeun

"Tidak bisa, jangan terlalu aktif. Bahaya"Wonwoo

"Aku ingin memakan masakan rumah, kau tau?"Gaeun

"Hahh, aku yang memasak. Kau diam saja melihatku, juga menyemangatiku"Wonwoo



Gaeun tersenyum setelahnya, dan memeluk Wonwoo. Memeluk dengan erat, juga mengelus pucuk belakang kepala Wonwoo.




"Gomawo uri nampyeon, saranghae"Gaeun


Baru saja Wonwoo ingin memberi Gaeun ciuman di pipi wanita itu tapi Gaeun malah menjauh.


"Jangan menciumku! aku tidak mau!"Gaeun

"Ayolah! aku sangaatt ingin menciummu. Kenapa semenjak kau hamil, kau tidak ingin aku cium sih, aku sudah mandi tahu."Wonwoo

"Aku tidak mau, cepat sana. Katanya mau memasak"Gaeun

"Cium aku dulu"Wonwoo

"Tidak"Gaeun

"Aaaaa ayolah sayangg eung? eung?"Wonwoo

"Tidak Jeon Wonwoo daepyonim"Gaeun


Wonwoo menyerah dan melangkahkan kaki menuju dapur dengan kesal, sambil sedikit mengehentakkan kakinya itu.


"Appa sangat aneh bukan, sayang?"Gaeun





*********




"Hei Dr.Jung, tidak ada rencana untuk makan siang?"

"Masih belum, mungkin nanti"Jaehyun

"Hei ayolah! kau butuh asupan nutrisi untuk tetap bertahan hidup"Wooseok

"Apa pedulimu?"Jaehyun

"Tubuhmu itu menggenggam kesehatan banyak orang. Jangan manja! Makan"

Jaehyun yang sedikit tejmrkejut dengan kedatangan Naeun saat ini, Wooseok juga sama terkejutnya.


"H-hei! jangan sembarangan masuk seperti itu, bisa-bisa kamu terkena serangan jantung"Wooseok

"Diamlah Dr.Kim. Dr.Jung apa kau tidak malu? menasihati pasien untuk menjaga kesehatannya tapi kau sendiri? kau sendiri yang sebagai dokter?"

"Aku tidak percaya ini bisa terjadi. Bagaimana kau suka? bagaimana bisa?"Naeun

"Aku bisa mengurus diriku sendiri. Aku yang tahu bagaimana kondisi tubuhku"Jaehyun

"Terserah padamu, kau memang keras kepala."Naeun

Naeun pun pergi dari ruangan itu, membawa rasa kesalnya pada Jaehyun pastinya.

"Hei! ayo makan siang bersama Dr.Park"Wooseok

"Tidak! aku akan mendengarkan lagu Seventeen kali ini untuk menenangkan pikiranku" Naeun

"Menenangkan pikiran?"Jaehyun

"Ulgo sipji anha~ Nan gwenchana neon anbogosipji anha! Kalkkae!"Naeun





*******






Wonwoo dengan tergesa menjauh dari Gaeun saat ini. Gaeun yang terlelap saat itu benar-benar tidak mengetahui apa yang sedang suaminya lakukan.

"Apa? kau yakin sudah memeriksanya?"Wonwoo

'....'

"Aku akan kesana, segera. Besok siang bawa pelaku itu padaku"Wonwoo

'....'

"Jennie Kim?"Wonwoo

'....'

"Baiklah, sesegera mungkin"Wonwoo

Setelah panggilan itu tertutup di kedua sisi, Wonwoo dengan sigap menyambar jaket malamnya juga kunci mobilnya. Meninggalkan Gaeun yang masih nyaman di alam bawah sadarnya.

'Sial'-Wonwoo



*******




Joshua yang bersandar pada dinding lorong itu dengan satu cup coffee latte di tangannya masih menunggu orang yang beberapa saat lalu ia hubungi.

Entah, pikirannya juga masih kalut. Antara tidak percaya juga tidak menyangka bahwa kasus ini akan benar-benar membuat semuanya menjadi rumit.

Selang beberapa menit suara mobil yang familiar terdengar di telinganya. Dan dengan cepat dia menuju suara familiar itu, mobil Jeon Wonwoo.

"Bagaimana Shua? bagaimana bisa pelakunya adik Jennie Kim?" kalimat tanya yang pertama kali keluar dari mulut Wonwoo begitu membuka pintu.

"Aku juga tidak mengerti kenapa wanita itu melakukan serangan terencana pada Gaeun, detektif masih menginterogasinya. Tapi kata wanita itu, dia ingin kau sendiri yang menginterogasinya" Joshua


Kening Wonwoo bertaut, memikirkan maksud adik Jennie yang ingin diinterogasi olehnya. Pasalnya, Wonwoo tidak mengenal siapa Jennie sebelum dia menjadi sekretarisnya, dan sekarang? tiba-tiba adiknya? Dunia benar-benar sempit bukan?

"Baiklah" Wonwoo

.


Wonwoo masuk keruangan itu, dengan beberapa lembar kertas yang berisi pertanyaan yang harus ia tanyakan. Sedetik setelah ia masuk, ia benar-benar dibuat terkejut.

"Kim-bisseo?"Wonwoo

Wanita itu tertawa renyah, dan sedetik kemudian mengubah ekspresinya. Menjadi ekspresi yang dapat diartikan meremehkan seseorang.

"How you like that? Jeon-daepyonim"











Tbc.

My Mom Wish (원우 ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang