Keduanya masih sama-sama diam tak bersuara. Gaeun yang hanya bersandar di ranjangnya , juga Wonwoo yang hanya bisa menatapnya.
"Maaf"
Akhirnya, salah satu dari mereka bertutur. Yang masih diam bergeming hanya bisa merespon dengan menengok dan menatap, juga menunggu kalimat yang keluar selanjutnya.
"Aku benar-benar marah saat itu, aku tidak suka kau berhubungan baik dengan mantan kekasihmu. Malam itu, aku pergi menemui Huang-bisseo, pelaku kasus mu sudah ditemukan"Wonwoo
"Aku tidak mau memberitahumu, akan lebih baik begitu. Aku takut, membuatmu terbebani. Maaf, aku tidak tahu kondisimu yang sedang sakit sekarang"
"Suami mana yang mengobati perempuan lain, bahkan disaat istrinya sakit dia tidak tahu. Mendiamkan istrinya dengan begitu keterlaluan, tapi istrinya masih saja dengan baik melayaninya. Aku benar-benar gagal menjagamu, benar kata Dr.Jung"Wonwoo
"Aku-" kata pria itu terputus saat tangan istrinya mencoba untuk menggenggam tangannya yang sedari tadi bergerak gelisah.
"Kita ini suami istri, aku sama sekali tidak keberatan jika daepyonim memberikan beban pikiran bersama. Tidak fair, jika hanya daepyonim yang terbebani. Aku juga minta maaf, membentak daepyonim kemarin malam"Gaeun
"Aku mencium wangi parfum wanita di jas kerja kemarin, lalu saat daepyonim keluar dari kamar Kim-bisseo aku juga mengendus wangi yang sama. Aku benar-benar marah, maaf"Gaeun
"Aku mengira bahwa daepyonim, dengan Kim-bisseo berse-"gaeun
Chup
Tidak sempat menyelesaikan kalimatnya, suaminya menyapu bersih permukaan bibir merah muda milik Park Gaeun. Dengan tangan yang menopang belakang leher Gaeun, dia melepaskan tautannya. Memandang Gaeun dalam, sampai beberapa detik setelahnya dia memeluk lembut istrinya.
"Tuhan sangat baik padaku, dia benar-benar menyayangiku. Aku sangat bersyukur memiliki wanita sebaik dirimu, Gaeun-ah"Wonwoo
"Aku sama bersyukurnya, memiliki suami yang sangat hebat seperti daepyonim"Gaeun
Wonwoo melepas pelukannya, dan memandang kedua mata Gaeun setelahnya ia tersenyum manis sambil menyelipkan rambut istrinya kebelakang telinga. dan bertanya,
"Panggilanku kembali menjadi daepyonim sekarang?" Wonwoo*****
Jaehyun pergi menemui Woosoek di ruangannya, sekedar mengajak pria itu makan siang bersamanya.
"Jae? jam praktikmu sudah selesai? ada apa?" Wooseok
"Ayo makan siang bersama"Jaehyun
Mata Wooseok sedikit terbuka, dan ia terkejut mendengar tawaran Jaehyun.
"Yak! aku masih normal! kenapa kau mengajakku? ajak asistenmu saja"Wooseok
"Jadi, ikut atau tidak?"Jaehyun
Wooseok segera berdiri dan membenarkan bajunya," Ikut"
.
.
Mereka berada di antrian kantin sekarang ini, menunggu beberapa orang didepan mereka memesan dan selesai dengan pesanannya.
"Oh iya! Naeun memintaku untuk memberitahumu. Gaeun salah makan di Busan, dan mengalami gangguan pencernaan tapi kau tenang saja, Naeun sudah memberikan pasienmu itu resep"Woosoek
"Kenapa dia tidak menyampaikannya secara langsung?"Jaehyun
"Dasar lelaki yang tidak memiliki kepekaan, jika aku menjadi dia juga aku tidak mau bertemu denganmu"Wooseok
"Loh? apa yang salah denganku memangnya?"Jaehyun
"Salahmu? kau sangat menyebalkan Jung"Wooseok
Sampai dimana mereka memesan makanan, tapi atensi Jaehyun teralih pada susu yang dijual di kantin itu.
"Ahjumma, ini beli 1 gratis 1?"Jaehyun
*******
"Bagaimana perutmu?"Wonwoo
"Lebih baik, terimakasih"Gaeun
Wonwoo mengelus perut Gaeun selama 15 menit terakhir, berharap membuat rasa sakit Gaeun sedikit berkurang.
"Aku masih harus pergi ke gathering besok siang, kau mau pulang duluan? Jennie juga-"Wonwoo
Wonwoo membeku, astaga. Bahkan disaat seperti ini, sempat-sempatnya dia menyebutkan nama gadis itu.
"Jennie juga apa?"Gaeun
"Ahh tidak, atau kau mau ikut denganku besok?"Wonwoo
"Tidak perlu, aku akan diam di kamar. Menonton drama misalnya"Gaeun
"Baiklah, aku akan berusaha secepat mungkin."Wonwoo
Gaeun mengangguk mengerti, ia raih tangan Wonwoo yang masih setia mengelus perut yang masih datar itu. Lalu mengecup pucuk tangan itu.
"Aku tau masih ada sesuatu yang kau rahasiakan. Aku tidak akan memaksamu untuk bercerita, tapi aku harap kedepannya kau akan lebih terbuka padaku"Gaeun
"Tidak, aku akan memberitahumu. Pelaku kasusmu itu adalah saudari Jennie. Dan kau tau kan? Jennie itu wanita yang eommaku jodohkan"Wonwoo
"Tapi, belum tentu Jennie terlibat sayang"Gaeun
"Tetap saja, itu Jennie"Wonwoo
"Aku tau kau marah pada eommani, tapi aku berharap kau bisa membuka mata hatimu, kau tidak bisa menilai seseorang bedasarkan orang yang kau benci. Jennie itu wanita yang baik"Gaeun
Wonwoo menatap Gaeun bingung, "Kenapa aku merasa, seperti kau mengizinkanku untuk poligami?"Wonwoo
"Kau mau mati,ya?"Gaeun
********
"Dr.Park, ada Dr.Jung di luar"asisten Dr.Park
"Suruh dia masuk, aku tidak sempat-"Naeun
"Wow, sibuk sekali kelihatannya"Jaehyun
"Mau apa?"Naeun
"Kenapa tidak bicara langsung menemuiku?"Jaehyun
"Apa maksudmu?"Naeun
"Gaeun"Jaehyun
Naeun masih mengetik dengan serius juga tertata, tapi telinganya masih bisa mendengar Jaehyun berbicara.
"Kau sudah diberitahu kan? jadi ya selesai"Naeun
"Tapi-"Jaehyun
"Aku sibuk, jika hanya itu saja pergilah"Naeun
"Jahat sekali, padahal aku membawakanmu susu dengan banyak rasa"Jaehyun
"Aku tidak minta"Naeun
"Aku juga tidak mau ditolak"Jaehyun yang menyodorkan paperbag berisi susu juga satu sandwich didepan Naeun.
Baru saja Naeun ingin tersentuh dengan perhatian Jaehyun, tapi kembali ia tertampar realita.
"Ada promo beli 1 susu gratis 1, jadi aku beli 5 susu, ternyata gratis satu sandwich, sekalian. Satu set makanan promosi kantin untuk Dr.Park konsultan pasienku"Jaehyun
"Enyahlah, Jung Jaehyun"Naeun
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mom Wish (원우 ✔)
Fanfiction[ 전원우 ] Jeon Wonwoo✔ 'Saya ingin kamu menikahi Seungwoo, Gaeun-ah' Ny.Jeon 'Tapi bagaimana dengan Hana eonni eommanim?' Gaeun 'Tidak ada pernikahan antara Gaeun dan Seungwoo Hyung. Aku yang akan menikahinya' Wonwoo ------ 'Jangan salah paham. Aku m...