50. Realized

3.4K 336 20
                                    


"Kau sulit sekali aku temui Dr.Park" Jaehyun

"Dan aku tidak harus selalu menemuimu bukan Dr.Jung?"Naeun

Jaehyun menyenggol lengan Wooseok, memberi tanda juga bertanya secara tidak langsung, ada apa dengan Naeun. Wooseok hanya bisa memutar matanya malas dan menendang pelan kaki Naeun.

"Yak! Kim Wooseok!"Naeun

"Dia merasa aneh denganmu, dari tatapannya dia bertanya ada apa denganmu"Ucap Wooseok yang to the point.

"Hei!"Jaehyun

Naeun tidak menggubrisnya dan melanjutkan makan siangnya, sampai dimana Jaehyun kembali membuka suara.

"Kau sedikit dingin belakangan ini"Jaehyun

Gerakan tangan Naeun terhenti, membeku. Lalu menaruhnya dan menatap Jaehyun dengan tatapan datar.

"Entahlah, mungkin karena aku sudah menyerah padamu. Ternyata sangat melelahkan dan membuang tenaga juga menunggumu sadar"Naeun

"Aku sadar saat ini, aku tidak sedang mabuk"Jaehyun

Naeun hilang kesabaran dan berdiri dengan nampan makannya.

"Aku menyerah menyukaimu Jae, terlalu menyesakkan dan melelahkan"Naeun

****

"Kenapa kau sangat manis?"Tanya Wonwoo yang melihat Gaeun makan dengan lahapnya.

"Bisakkah kau berhenti menggodaku, hm?"Gaeun

Wonwoo hanya tersenyum dengan kedua telapak tangan yang menopang kedua dagunya, dan mengelus lembut surai Gaeun.

"Ahh, kemarin Dr.Park bilang kau harus ikut dalam pemeriksaan selanjutnya"Gaeun

"Benarkah? Baiklah. Akan aku coba atur waktunya."Wonwoo

Gaeun tiba-tiba diam menatap televisi yang mati ada didepan mereka berdua. Dan mengalihkan pandangannya kearah Wonwoo.

"Aku ingin menonton film"ucap Gaeun

.

.

.

"Kau benar-benar menjadi wanita yang manja ya"Wonwoo

"Tidak suka? ahh andai Jaehyun disini, ia pasti akan-"Gaeun

"Yak! kenapa kau membawa Jaehyun kedalam topik?"Wonwoo

"Aigoo, cemburu ya? Dia hanya temanku"Gaeun

Wonwoo menjauh dan menatap Gaeun yang masih menempel di dada bidangnya.

"Di.a.man.tan.ke.ka.sih.mu"Wonwoo

Gaeun mengecup pipi Wonwoo, karena merasa gemas dengan suaminya. Suaminya masih tidak suka pada Jaehyun, padahal saat ini Gaeun benar-benar hanya berteman dengan Jaehyun.

"Jika anak kita nanti bukan laki-laki? apa kau akan kecewa?"Gaeun

"Kenapa bertanya seperti itu? bukanlah yang terpenting bayinya juga ibunya sehat?"Wonwoo

Gaeun mengambil posisi duduknya, dan menatap Wonwoo.

"Eommamu, sangat ingin cucu laki-laki"Gaeun

"Kenapa lagi-lagi kau membawa orang asing ke pembicaraan kita?"Wonwoo

Gaeun meraih kedua tangan Wonwoo dan tersenyum, sesekali membelai lembut wajah Wonwoo.

"Dia adalah ibu mertuaku Jeon Wonwoo, dan ibu kandung yang sudah mengandung dan melahirkanmu. Sudahi semuanya dengan baik ya? Aku tidak masalah. Sekarang dengan adanya anak kita, eomma tidak akan bisa menyakitiku lagi, percayalah"Gaeun

"Tidak mau"Wonwoo

"Sayang..."Gaeun

Wonwoo menyerah, dia memutuskan topik pembicaraan dan mengambil alih tubuh Gaeun dalam pelukannya.

"Saat kita berdua, aku mau yang menjadi topik utama pembicaraan kita adalah segala hal yang berhubungan dengan kita berdua"Wonwoo

******

"Kenapa kau lakukan itu?"Jennie

"Karena eonni menyukai pria itu"Jaena

"Jae... ini tidak benar, dan kau tau itu"Jennie

Jennie kembali menangis di balik dinding ruangan sekertaris kantor, yang saat ini hanya ada dirinya. Dia tidak menyangka adiknya akan berbuat hal yang sangat tidak pantas.

Kini Jennie benar-benar tidak bisa bertemu dengan Gaeun, dia dipenuhi rasa malu juga menyesal.

"Bangunlah, kau tidak akan nyaman jika menangis seperti itu"

Jennie menoleh kearah suara yang memrintahkannya untuk bangun. Astaga! siapa perduli dengan posisi menangisnya.

"Kau tidak bersalah, kau harus tau itu"

"Kim-bisseo, aku bersalah atas tindakan adikku"Jennie

Mingyu Kim.

"Bagaimana bisa? adikmu yang melakukan dan kau yang bersalah? logika dari mana?"Mingyu

"Tidak bisakah kau tidak menganggu urusanku?"Jennie

Jennie hendak berbalik dan melangkah keluar ruangan itu, tapi Mingyu menariknya kepelukannya dan berkata.

"Apa kau tau? posisi menangis yang paling nyaman adalah menangis di pelukan seseorang"Mingyu

******

Seseorang yang sudah sedari tadi melewati lorong yang sama, entah apa yang dia lakukan dia sendiri tidak tahu.

"Jung! sadarlah, kenapa kau mengharapkan pertemuanmu dengan Park Naeun? lebih baik kau kembali bekerja"Jaehyun yang bermonolog.

Dia hendak pergi kearah ruangannya, tetapi sekali lagi, batinnya menolak. Dan ia kembali berjalan tak karuan arah melewati ruangan yang bertuliskan 'Dr.Park Naeun' di sudut pintunya.

Sampai saat dimana sang pemilik ruangan membuka pintunya, dan di saat yang sama Jaehyun sedang berada didepan pintunya.

"Dr.Jung?"Naeun

'Dia bahkan sudah tidak memanggilku Jae lagi'-Jaehyun

"Ya?"Jaehyun

"Sedang apa?"Naeun yang masih bingung

"Berjalan-jalan saja, oh ya! Apa kau keberatan jika aku mengajakmu ke cafetaria rumah sakit?"Jaehyun

Naeun diam beberapa saat, mencoba untum membayangkan situasi yang sedang ia hadapi saat ini.

"Boleh saja, tapi-"Naeun

Belum selesai Naeun berbicara, Jaehyun dengan segera menggenggam tangan Naeun dan menariknya kearah cafetaria rumah sakit.


Tbc.

My Mom Wish (원우 ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang