27. an usuall things (sesuatu yang biasa)

4.3K 422 2
                                    

Wonwoo benar-benar membawa Gaeun untuk menginap di rumah nya yang dulu. Yaa dia merasa perkataan eommanya benar. Jika memang tidak ada acara , lebih baik merayakannya bersama.

Gaeun masih sibuk dengan isi tas nya yang membuat atensi Wonwoo terbagi menjadi dua, pada jalanan malam juga pada kegiatan yang dilakukan Gaeun.

"Sedang apa? sibuk sekali"Wonwoo

Gaeun menoleh sebentar lalu kembali mencari sesuatu dari tasnya. "Tidak sesibuk dirimu sebenarnya" jawabnya

Wonwoo mengambil tangan Gaeun dan di genggam nya dengan cukup erat.

"Kau benar baik-baik saja bukan? dari pulang kantor sepertinya ada yang aneh"Gaeun

"Maksudmu?" tanya Wonwoo tanpa melepaskan genggamannya.

Wonwoo tidak biasanya manja seperti saat ini. Ya mungkin menyebutnya manja itu benar. Wonwoo hampir tidak pernah menggenggam tangan Gaeun seerat ini , di dalam mobil.

Memeluk Gaeun dengan nafasnya yang tenang, menyembunyikan wajahnya di leher Gaeun, cuddle with his wife. just like different things.

"Manja"Gaeun

"Aku tidak manja! Apa salahnya melakukan yang biasanya suami istri lakukan?"Wonwoo

"Terasa aneh"Gaeun

Wonwoo melepaskan genggamannya dan kembali fokus ke jalanan Seoul.

"Kau tidak suka rupanya"Wonwoo

Dengan cepat Gaeun mengambil dan menggenggam kembali tangan Wonwoo dengan eratnya.

"B-bukan begitu maksudku. Aku hanya--
belum terbiasa"Gaeun

Wonwoo meminggirkan mobilnya ,

Chup

"Maka biasakan lah mulai sekarang"ujar Wonwoo setelah memberi Gaeun kecupan singkat.

*****

Mereka sampai.

Di kediaman keluarga Jeon. Mereka tentu saja disambut baik oleh para pegawai rumah itu, tak lupa Gaeun yang di sambut baik oleh Ny.Jeon juga Tn.Jeon.

Mereka akhirnya berbincang cukup lama, dimulai dengan Tn.Jeon mengungkit masalah perusahaan dan Ny.Jeon yang masih terus membicarakan seorang cucu. Tentu topik sensitif seperti itu selalu saja membuat Gaeun merasa bersalah.

Wonwoo menyadari gelagat aneh Gaeun pun menggenggam tangan Gaeun, seolah mengatakan 'tidak masalah'. Jujur, itu membuat Gaeun sedikit tenang walau tidak sepenuhnya.

Gaeun hanya tidak mengetahui bahwa ibu mertuanya sangat ingin cucu. Mengingat berapa lama Seungwoo menikah dah belum bisa memberikan cucu, sekejap terlintas di pikiran Gaeun.

Kim Hanna

Apakah nasibnya akan seperti kaka iparnya itu? Apakah nantinya Ny.Jeon akan meminta persetujuannya, untuk menikahnya Wonwoo dengan gadis lain?

Perasaan bersalah, kecewa dan marah bercampur aduk di dalam dada Gaeun. Kenapa bisa-bisanya ia tidak pernah merasakan ini sebelumnya, perasaan yang Hanna rasakan selama 6 tahun belakangan.

Mereka menyudahi kegiatan berbincang mereka, dan akhirnya Wonwoo menyuruh agar Gaeun masuk kekamarnya dengan alasan ada berkasnya yang harus ia temukan. Gaeun menurut.

"Eomma..."nada dari mulut Wonwoo terdengar cukup serius.

"Ada apa?"tanya Ny.Jeon yang segera memalingkan seluruh atensinya ke anak keduanya itu.

"Kau tau bukan? yang kau bicarakan tadi hal yang cukup sensitif ditelinga istriku"Wonwoo

"Sensitif?" Ny.Jeon

Wonwoo menarik nafasnya , berusaha tidak mengeluarkan segala emosinya yang masih terperangkap di dadanya.

"Gaeun juga ingin memberimu cucu eomma. Jadi aku harap kau berhenti. Cukup. Gaeun tidak bisa kau tuntut seperti tadi"Wonwoo

"Kau lupa alasanmu menikah dengannya? atau kau--"Ny.Jeon

"CUKUP!" bentak Wonwoo

"Cukup eomma. Jangan pernah berfikir untuk mencari pengganti, aku tidak akan tinggal diam. Cepat atau lambat, Gaeun pasti memberimu cucu, kau paham?"Wonwoo yang dengan segera meninggalkan eommanya dengan cangkir yang masih ada di meja tamu.

*****

Gaeun benar-benar mencari file yang diminta Wonwoo, tapi aneh. Dia sama sekali tidak bisa menemukannya, sudah ia cari di tas kantor, lemari kerja tapi nihil berkas itu tidak ada.

Gaeun yang kini ketakutan hanya bisa menggigiti kukunya, takut-takut berkas perusahaan itu penting untuk pekerjaan suaminya.

'CUKUP!'

Teriakan yang cukup ia kenali nadanya itu membuat Gaeun cukup terkejut dan bertanya. Ada apa lagi sekarang?

Tak berapa menit setelah teriakan yang ia dengar Wonwoo datang dengan napasnya juga--

wajahnya yang tergolong datar, flat.

Wonwoo duduk di meja kerjanya dan menatap benci ke luar jendela. Masih tak habis pikir dengan cara kerja pikiran eommanya.

Sikap egois yang tak pernah hilang, Wonwoo sangat benci itu.



Tbc.

My Mom Wish (원우 ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang