Wonwoo masih memikirkan pernyataan Gaeun tadi saat perjalanan pulang. Lagi-lagi masalah datang, mau apa eomma nya sekarang?
Gaeun sudah terlelap, kini tersisa Wonwoo yang masih terjaga walau tubuhnya sudah dalam posisi tidur. Ia memutuskan untuk bertanya pada Joshua juga Mingyu. Siapa tahu kedua orang itu tau sesuatu yang tidak diketahui Wonwoo.
.
.
.
Wonwoo melihat Gaeun yang tampak sibuk sekali dengan dapur nya, Wonwoo memutuskan untuk dirumah hari ini. Cuti.
"Sedang apa?"Wonwoo
"Menurutmu?"Gaeun
"Bermain api?"Wonwoo
"Hahaha, lucu sekali. Tuan Jeon"Gaeun
Wonwoo memeluk Gaeun dari belakang meletakkan dagunya dipundak istrinya itu. Yang bisa Gaeun lakukan sekarang hanya berusaha menetralkan detak jantungnya.
"Kita sudah hampir satu tahun bersama, tapi kenapa kau masih berdebar seperti ini?"Wonwoo
Gaeun menoleh, "Normal, yang tidak normal itu jika aku tidak berdebar"Gaeun
"Sayang"Wonwoo
"Kenapa lagi?"Gaeun
"Jangan dijawab ya"Wonwoo
"Jangan dijawab? maksudnya?"Gaeun
"Eommaku, jangan diladeni. Aku tidak mau kau dibuat susah olehnya, ingat. Kau mengandung sekarang"Wonwoo
Gaeun melepaskan pelukan yang melingkar di pinggangnya, dan berbalik menghadap Wonwoo. Menopang kedua dagu pria itu dengan telapak tangannya.
"Lalu, sampai kapan suamiku bertengkar dengan ibunya? apa sampai anakku lahir nanti?"Gaeun
"Eommaku, sudah sangat jahat padamu"Wonwoo
"Baiklah jika kau berkata eommani tidak berhak atas anak kita. Tapi ingat sayang, anak kita sangat punya hak mendapat kasih sayang dari kedua kakek juga neneknya"Gaeun
Wonwoo sudah berkali-kali dibuat takjub dengan kesabaran juga kebaikan wanita yang kini menjadi istrinya ini. Dia sangat kuat, baik dan juga benar-benar orang yang sangat peduli sesama. Sekali lagi, Wonwoo berterimakasih pada Tuhan, sudah mempertemukannya dengan Gaeun.
********
Jennie sekarang ini sedikit gelisah, yaa dia juga sedikit takut. Pagi ini Joshua menghubunginya, menyampaikan bahwah Jeon-daepyonim ingin bertemu dengannya. Permintaan itu membuat Jennie terus berpikir, apa ada hal salah yang ia lakukan.
Dia tidak menemui Ny.Jeon Besar akhir-akhir ini, dia juga selalu berada di kantor tepat waktu, pekerjaannya juga tidak ada masalah. Lalu apa?
"Maaf daepyonim, ini saya"ucap Jennie saat sudah mengetuk pintu.
"Masuk"Wonwoo
Jennie melangkah masuk dengan was-was di hatinya, kali ini firasatnya benar-benar buruk.
"Ada apa ya? daepyonim"Jennie
Wonwoo menatap Jennie, yang setelahnya menghembuskan nafas kasarnya. Dia memberikan file yang berisi tentang kasus Jaena Kim.
"Maaf memberitahumu ini, tapi aku harus. Bagaimanapun hanya kau kerabat yang bisa menjadi wakilnya di persidangan nanti."Wonwoo
"J-Jaena? ada apa dengan adikku? Kenapa tiba-tiba-- ah tidak. Kenapa dia disidang?"Jennie
"Kau bisa membacanya sendiri Kim-bisseo"Wonwoo
*****
"Apa kau akan terus menghindarinya?"Hanna
Gaeun menatap ragu pada kakak iparnya, dia sedang bersama Hanna di cafe. Sekedar bertemu dan bertukar cerita.
"Aku tidak masalah dengan eommani eonni, tapi Wonwoo-"Gaeun
Hanna meraih tangan Gaeun, dengan tersenyum lembut.
"Wonwoo sangat menyayangimu Gaeun, ku harap kau mengerti. Seungwoo oppa juga pernah seperti Wonwoo, tapi aku mengendalikannya. Karena aku memiliki kekurangan yang harus aku akui, tapi kau berbeda sayang"Hanna
"Eonni..."Gaeun
"Wonwoo akan sangat sulit untuk dibujuk, dia sangat keras kepala. Tidak usah banyak pikiran ya? semuanya akan baik-baik saja"Hanna.
Gaeun melihat sekeliling dan berusaha menenanglan dirinya, benar apa yang diucapkan Hanna. Ia harus percaya, semuanya akan baik-baik saja.
*******
"Kau tidak melakukan aktifitas berat bukan?"Naeun
"Tidak dok, aku benar-benar menjaga kondisi juga asupanku"Gaeun
Naeun kembali membaca laporan kesehatan juga pemeriksaan Gaeun. Sesekali menanyakan hal ringan yang bisa saja berpengaruh pada janin, tapi Naeun menemukan kejanggalan disini. Entah benar atau salah dalam pemeriksaannya, tapi ia memutuskan untuk tidak memberitahu Gaeun sebelum benar-benar dalam dugaannya.
"Kau harus lebih banyak makan lagi, timbangan untukmu sedikit kurang. Aku yakin Wonwoo-ssi bisa membantumu, apa dia ikut?"Naeun
"Tidak, dia ada meeting. Tapi akan mengantarku pulang jika sudah selesai pemeriksaan."Gaeun
Naeun mengangguk paham, dan mengatakan bahwa selanjutnya pemeriksaan kandungan harus ditemani oleh Wonwoo karena bagaimanapun Wonwoo juga harus tau kondisi calon anaknya.
*******
"Sudah kukatakan berulang kali bukan? Jangan berani mendekati istriku Nyonya"Wonwoo
"Nyonya? kau benar-benar sudah tidak sayang eomma rupanya. Ingat! siapa yang mengenalkanmu saat itu? kau lupa? kau menolak mentah-mentah Gaeun saat itu"Ny.Jeon
Wonwoo tersenyum miring dan menatap tidak percaya, ingin sekali ia memukul wanita didepannya itu. Tapi sangat ia tahan, ia tahu Gaeun tidak akan suka.
Lihatlah perbedaan sifat Gaeun juga eomma nya saat ini."Ku dengar Gaeun hamil?"Ny.Jeon
Mata Wonwoo menatap dengan intens, kedua bola mata ibunya saat ini.
"Kau tidak perlu tahu keadaan istri juga anakku Nyonya, tolong jaga batasanmu"Wonwoo
"Hei! aku berhak, aku-"Ny.Jeon
"Kau hanyalah seorang wanita yang haus akan keturunan! Seorang manusia yang tidak perduli dengan moral juga hak asasi yang ada! Kau membuang yang tidak beguna untuk hidupmu dan menggantikannya dengan yang baru! KAU MEMPERLAKUKAN MANUSIA SEPERTI BARANG! KAU MASIH BELUM PAHAM JUGA?!"Wonwoo
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mom Wish (원우 ✔)
Fanfic[ 전원우 ] Jeon Wonwoo✔ 'Saya ingin kamu menikahi Seungwoo, Gaeun-ah' Ny.Jeon 'Tapi bagaimana dengan Hana eonni eommanim?' Gaeun 'Tidak ada pernikahan antara Gaeun dan Seungwoo Hyung. Aku yang akan menikahinya' Wonwoo ------ 'Jangan salah paham. Aku m...