"Tidak ada hal yang tidak memerlukan risiko di dunia ini. Dan aku sudah memilih keputusanku. Meski itu harus berakhir sakit, aku rela menerimanya demi dirimu."
--MarkLee--
"Eh, Mark? Sedang apa kau di sini?" tanya Yeji pada Mark yang kini kian berdiri tegak di depan kelasnya.
Mark Lee,
Seorang pria manis yang mempunyai senyuman hangat di bibirnya.
Memangnya siapa yang tak kenal dengan pria itu?
Bahkan hanya dengan senyumnya yang manis saja, itu seolah mampu menaikkan mood seseorang yang buruk.
Tak hanya sampai di situ,
Sikapnya yang ramah dan sopan tentu menjadi idaman sebagain para wanita di sekolah ini
"Em—itu, aku...."
Ryujin tahu dan mengerti maksud tujuan Mark ada di sini pun lantas langsung tersenyum lebar sambil melihat ke arah belakang.
Tepatnya ke arah Lia yang masih sibuk membereskan barang barangnya di dalam kelas.
Karena pasalnya Ryujin tahu.
Mark memang sudah sangat menyukai Lia dari dulu
"Oalah, Lia hm?" goda Yeji.
"I-iya hehe" kekeh Mark yang sedikit malu.
"Sayang sekali, Lia seharusnya bisa melihat siapa yang benar benar ada dan berjuang untuknya" celetuk Ryujin dengan pelan
Namun meski pelan,
Mark tentu masih bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan Ryujin barusan
"Hm? Ada yang salah?"
"Ah tidak, bukan apa apa. Kau datang untuk menjemput Lia bukan? Kau bisa masuk untuk menghampirinya" jawab Ryujin.
Mark yang masih sedikit bingung dibuatnya lantas hanya bisa mengangguk kecil sebagai jawabannya.
Sehingga pada langkah berikutnya,
Mark tentu langsung berpamitan untuk menyusul dan menghampiri Lia ke dalam kelas sesuai perintah Ryujin padanya tadi.
Namun baru saja langkah pertamanya akan ia ambil,
Sebuah cengkraman pada tangan Mark kini spontan menghentikan langkahnya untuk berjalan.
"Kau serius padanya bukan?" tanya Yeji sambil menatap Mark.
Dan rupanya,
Tangan yang menahannya untuk melangkah maju menghampiri Lia di dalam adalah Yeji.
Salah satu teman Lia yang paing banyak bicara.
"Tentu saja. Jika tidak, untuk apa aku memiliki perasaan ini selama bertahun tahun padanya?" jawab Mark dengan serius kala ada seseorang yang benar benar menanyakan niatnya
Lantas Yeji dan Ryujin langsung bertukar pandangan mendengarnya.
Entah ada apa, Mark Juga tidak tahu.
Tapi yang pasti,
Mereka seperti mempunyai suatu hal yang tidak Mark ketahui di dalamnya
"Mark, jika kau sudah berani mengambil suatu langkah, maka kau juga harus siap akan segala risiko yang mungkin saja terjadi nanti bukan?"
"Mmm, tentu saja"
Mendengar jawaban yakin dari Mark,
Ryujin malah langsung menghela nafasnya dengan berat sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me [END]
Random⚠️WARNING⚠️ -Wajib follow akun author sebelum membaca! -Usahakan tinggalkan jejak setelah membaca! -Plagiator? Jauh jauh lah ya! -Cerita murni hasil pemikiran saya! Selalu bersama selama bertahun tahun lamanya tidak menghilangkan kemungkinan bahwa...