Hilangnya Kendali

669 93 14
                                    

"Bagaimana menjelaskannya? Aku tidak tahu, haruskah aku senang karena kau telah menyelamatkanku? Atau meresa kesal dan marah karena kau sudah mencoba menghalangi jalanku?"

--Choi Lia--

Lia meringkukkan kedua kakinya dan memegang kepalanya frustasi

Begitu banyak tekanan yang ia dapat hari ini.

Mulai dari Jaemin, hingga Mark.

Keduanya seakan telah membuat Lia stress juga frustasi secara bersamaan.

Lia kira air matanya sudah habis terkuras semenjak tadi siang hingga sore

Namun nyatanya tidak.

Matanya yang indah namun sudah jelas membengkak juga memerah itu masih memperoleh cairan bening yang terus menerus keluar

Hidung yang merah, mata yang bengkak dan kacau, pipi yang basah, juga suara isakkan yang terdengar sangat menyakitkan.

Itulah keadaannya sekarang

Tidak ada yang menemaninya, tidak ada yang mengerti keadaannya, dan tidak ada yang menenangkannya.

Tidak ada, tidak seorang pun.

Sampai akhirnya,

Lia lalu bangkit dari duduknya walau dangan keadaannya yang sedikit goyah karena ketidakseimbangan tubuhnya yang kecil ini

Sambil mengadahkan kapalanya menatap langit dan bintang bintang cerah yang bersinar di atas

Aku sudah muak dengan semua ini.
Aku lelah terus merasakan sakit dan sakit, aku juga ingin bahagia.

Tapi sepertinya tuhan tidak pernah mengizinkanku untuk bahagia.

Lia kini terlihat menutup kedua matanya perlahan.

Pikiran dan hatinya sudah benar benar berkabut.

Apapun yang melintas di benaknya pasti akan ia lakukan tanpa berpikir dua kali pada akibat yang mungkin akan bersifat semakin fatal pada kondisinya.

Keadaannya yang sudah lewat kacau ini lantas tentu membuatnya menjadi tidak terkontrol.

Hingga akhirnya...

BYURR

Lia melepaskan dan menghempaskan tubuhnya ke dalam kolam.

Bukan untuk berenang,

Melainkan untuk melepaskan dan menyerahkan kehidupannya pada sang maha kuasa dengan cara menenggelamkan dirinya di dalam kolam renang rumahnya

Rambut panjangnya yang terurai begitu saja kini terlihat tengah menari nari bebas di dalam air

Seolah rambut adalah salah satu saksi bisu dari bagaimana percobaan Lia untuk bunuh diri dengan menyeburkan dirinya sendiri ke dalam kolam

Lia membiarkan matanya tertutup sempurna dengan rapat

Meski paru parunya kini sudah mulai terasa sempit dan sesak,

Tekad nya sudah bulat.

Lia ingin semua ini berakhir.

Lia ingin semua tekanan dan penderitaannya berakhir

Lia lelah menjalani hidupnya yang sudah kacau ini. Sangat lelah 

Lia ingin merasa bebas dengan semua penat dan permasalahannya yang selalu membayanginya selama ini.

Itulah yang Lia pikirkan.

Don't Leave Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang