"Jagalah lidah mu dalam berbicara. Karena kita tidak akan pernah tahu, apa dampak dari semua kalimat yang kita ucapkan"
--Choi Lia--
"Kau baik baik saja?" tanya Jaemin pada Yuna
Mereka berdua kini sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah Yuna
Tentunya,
Jaemin harus mengantarkan Yuna untuk pulang dan sampai kerumahnya terlebih dahulu.
Setelah tadi mereka sempat berjalan jalan dan menghabiskan waktu di hari ini seperti biasa
"Mmm, aku baik baik saja" angguk Yuna
"Apa kau sakit? Wajahmu terlihat pucat, sayang" ujar Jaemin sambil menempelkan punggung tangannya pada dahi Yuna
"Sudah kubilang aku tidak apa apa. Kau tidak usah khawatir, mungkin aku hanya terlalu lelah saja hari ini" jawab Yuna sambil tersenyum meyakinkan
Namun ternyata,
Senyumannya tidak penuh meyakinkan hati Jaemin yang sedikit gelisah itu
"Baiklah, kalau begitu. Jangan lupa untuk istirahat dan minum vitaminnya, ya? Pernikahan kita hanya tinggal menghitung hari. Kau tidak boleh jatuh sakit" oceh Jaemin
Yuna kini hanya membalasnya dengan anggukan serta senyuman tipisnya lagi
Wanita itu seakan terlihat sudah kehabisan energinya untuk berbicara.
Jaemin tahu pasti,
Jika ada sesuatu yang sedang mengganggu pikiran calon istrinya ini.
Tapi,
Percuma saja jika Jaemin bertanya ada apa lagi dengan Yuna.
Karena sudah bisa ditebak,
Yuna pasti tidak akan memberitahu apa yang sedang ia pikirkan pada Jaemin.
***
"Apa yang mau kau bicarakan? Cepatlah! Waktumu terbatas, nyonya Jaemin"
Mendengar Lucas menyebut Yuna dengan sebutan atau gelar 'nyonya Jaemin'
Tiba tiba saja, Yuna teringat jadi teringat pada Lia.
Lia yang baru baru ini telah Yuna ketahui tentang perasaannya yang mencintai Jaemin secara diam diam
"Aku tahu sesuatu sedang terjadi saat ini"
"Ya, kau benar. Memang sedang terjadi sesuatu sekarang. Lalu?"
"Dan aku yakin kau tahu segala sesuatu yang kini sedang terjadi, Luke"
"Jangan panggil aku dengan nama panggilan itu, aku tidak pernah mengangap jika kau memiliki hubungan yang dekat dengan ku" ketus Lucas
Yuna mengangguk canggung.
Rupanya Lucas hanya membolehkan dan membiarkan orang orang tertentu saja yang memanggilnya dengan sebutan 'Luke"
Termasuk Lia contohnya
"Ah, maafkan aku—Lucas. Aku hanya ingin menanyakan beberapa pertanyaan yang selama ini terus mengganjal dan menghantui pikiranku" ujar Yuna
"Katakan, kau masih punya sisa waktu" kata Lucas sambil melirik jam tangan yang melingkar pada pergelangan tangan kirinya
Lucas benar benar tidak ingin membuang buang waktunya,
Pedahal,
Pria itu juga tidak memiliki jadwal yang padat setelah dia bertemu dengan Yuna hari ini sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me [END]
Random⚠️WARNING⚠️ -Wajib follow akun author sebelum membaca! -Usahakan tinggalkan jejak setelah membaca! -Plagiator? Jauh jauh lah ya! -Cerita murni hasil pemikiran saya! Selalu bersama selama bertahun tahun lamanya tidak menghilangkan kemungkinan bahwa...