"Apa aku salah telah jatuh hati padamu? Apa aku salah telah menyukaimu? Apa bagimu aku tidak mungkin menyukaimu? Tapi aku rasa itu tidak mungkin. Karena aku sendiri sudah yakin, jika selama dua tahun ini aku telah bisa menyimpan rasa yang kuat ini padamu"
--Choi Lia--
Lia, Ryujin, Yeji dan Chaeryeong
Keempat wanita cantik bertubuh sexy itu kini sedang berjalan berjejer menuju kelasnya masing masing.
Bebeapa hari ini,
Chaeryeong memang baru sempat kembali masuk sekolah lagi pasca kabar sakitnya selama beberapa hari ke belakang itu.
Tidak ada yang berubah di antara cirlce pertemanan mereka.
Hanya saja,
"DORRR!"
Suara lengkingan keras yang membuat ke empat wanita cantik yang tengah berjalan itu kini spontan berhasil berhenti di tempat seraya memegangi dada mereka masih masing dengan ekspresi kaget.
Di lorong yang lumayan tak ramai dan bisa di bilang sepi ini,
Suara wanita yang baru saja menjerit untuk berupaya mengejutkan Lia dan teman teman yang lain tentu membuatnya nyaris terdengar sampai gendang telinga.
Dan dalam keadaan yang tenang ini,
Memangnya siapa yang tidak akan terkejut jika ada seseorang yang malah tiba tiba datang untuk berteriak dan membuat teman temannya yang lain jantungan?
"Hai, gusy! Yuna is Comeback"
"SETAN KAU!" pekik Yeji
"Yun, nyawaku tidak banyak" lanjut Ryujin yang mengomeli Yuna dengan ekspresinya yang datar dan menahan emosi
"AHAHAH, kaget juga kalian!"
"Yuna, astaga kau baru sembuh, kenapa sudah banyak tingkah hum?" ceramah Lia
"Bukan Yuna namanya jika tidak heboh" celetuk chaeryeong
"Yeeee! Memangnya kalian tidak ada yang rindu padaku huh? Aku kan sudah absen selama 5 hari ini huhuhu"
"Tidak ada yang mengharapkanmu kembali, Shin Yuna" canda Ryujin yang malah terlihat begitu serius
Yuna yang mendengar jawaban seperti itu keluar dari mulut salah satu sahabatnya itu pun kini langsung mempoutkan bibirnya kecewa dengan kedua mata yang terlihat memelas.
"Ew! Jangan membuat ekspresi seperti itu! Kau bukan anak sd lagi ya, Shin Yuna sinting!"
"Heh beraninya kau menyebutku sinting! Dasar mak lampir!"
"Heh sudah sudah! Sebentar lagi bel, cepat masuk ke kelas masing masing sana! Dan mari bertemu di kantin nanti. Kalian tidak pernah akur jika sudah di persatukan memang!" lerai Lia
Mendengar intruksi demikian,
Mereka berlima kini langsung berpencar untuk memasuki kelasnya masing masing setelah tadi sudah saling berdadah dadah ria untuk berpisah.
Entah itu hanya sekedar tos tosan tangan, peluk pelukan badan, ataupun cium ciuman pipi.
Huuuhhh!
Hampir semua orang yang melihat bagaimana kedekatan antara lima gadis gadis itu berpikiran,
Jika mungkin saja mereka berlima--lesbi.
Namun tentu saja tidak.
Mereka berlima rupanya memang sudah terbiasa seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me [END]
Casuale⚠️WARNING⚠️ -Wajib follow akun author sebelum membaca! -Usahakan tinggalkan jejak setelah membaca! -Plagiator? Jauh jauh lah ya! -Cerita murni hasil pemikiran saya! Selalu bersama selama bertahun tahun lamanya tidak menghilangkan kemungkinan bahwa...