"Tuhan, aku tidak mau mencintai orang yang tidak mencintaiku. Jika tidak ada kepastian, maka tolong lenyapkanlah rasa ini padanya. Karena ada hati lain yang menginginkan aku selain dia"
--Choi Lia--
Jujur,
3 jam pelajaran ini Lia benar benar tidak bisa fokus pada materi yang guru pengajar sampaikan padanya
Hati dan pikirannya seakan tidak mau berhenti untuk memikirkan seorang pria yang dulu sudah tumbuh besar bersamanya
Banyak yang Lia pikirkan tentang pria itu sekarang.
Bahkan sampai ke hal yang seharusnya tidak Lia pikirkan sejauh itu
Rupanya, Jaemin dan Yuna sudah mulai dekat sekarang. Tentu saja! Dari sorot mata Yuna, aku bisa merasakan jika dia juga memiliki perasaan pada Jaemin.
Lalu? Bagaimana denganku? Bagaimana nasibku sekarang?
Apa sebaiknya aku....ahkk! Li! Berhenti memikirkan Jaemin! Astaga apa yang baru saja aku pikirkan tadi?
Lia menggelengkan kepalanya lucu di depan cermin toilet.
Karena belakangan ini.
Remaja yang sedang dilanda kegalauan itu rupanya lebih menyukai suasana toilet sekolah yang memang cukup sering kala sepi.
Lia kini kembali melihat pantulan dirinya di cermin, setelah sesaat dia sempat tertunduk sambil menutup kedua matanya frustasi.
"Astaga! Berapa lama aku berdiam diri di toilet?" gumamnya yang baru sadar.
Kini ia mengambil ponselnya yang berada di saku jas sekolahnya,
Guna untuk melihat jam yang tertera di atas bagia nnotifikasi ponselnya saat dinyalakan.
"20 menit? Damn! Mereka mungkin akan mengira jika aku pingsan di toilet" gumamnya lagi seraya memasukkan kembali ponsel yang dilapisi case berwarna baby blue itu ke dalam kantong atau saku jas nya.
Namun sebelum benar benar memutuskan untuk keluar dari toilet,
Lia juga sempat merapikan dasi juga jasnya yang sebenarnya tidak dalam keadan buruk jika di pandang.
Baru setelahnya,
Ia benar benar langsung beranjak pergi dan keluar dari toilet
"Lia?" panggil seseorang di sana
Lia yang baru saja keluar dari pintu toilet wanita itu lantas menolehkan kepalanya ke samping saat mendengar namanya di panggil
"Eh? Mark?"
"Hei! Biar kutebak, kau belum mengisi perutmu ya?" sapa Mark yang langsung ikut mensejajarkan langkahnya di samping Lia
"Ahahah iya, aku belum sempat ke kantin tadi" balas Lia seadanya
Lia memang belum sampat ke kantin,
Bahkan jika diingat ingat lagi,
Lia sudah 3 hari ini selalu menghindari area kantin, atau pun tempat tempat ramai lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me [END]
Random⚠️WARNING⚠️ -Wajib follow akun author sebelum membaca! -Usahakan tinggalkan jejak setelah membaca! -Plagiator? Jauh jauh lah ya! -Cerita murni hasil pemikiran saya! Selalu bersama selama bertahun tahun lamanya tidak menghilangkan kemungkinan bahwa...