Part 13

267 17 0
                                    

    *** Bismillahirrahmanirrahim ***

Rasulullah SAW telah bersabda: “Ya Allah, sesungguhnya saya memohon cintaMu dan cintanya orang yang mencintaiMu serta kecintaan pada suatu amalan yang dapat mendekatkanku untuk senantiasa mencintaiMu.” - Hadits riwayat At-Tirmidzi

           *******

  Saat malam harinya Rayyan melihat foto masa kecilnya bersama Hanum saat main sepeda. Lucu sekali rasanya. Rayyan hanya bisa memandanginya sembari tersenyum.

Flashback...

  Saat itu Hanum masih kelas 2 SD dan Rayyan sudah kelas 3 SD. Mereka sama-sama pulang saat itu menggunakan sepeda.

  Hanum dan Rayyan naik sepeda bersama-sama. Kemudian Rayyan melajukan sepedanya. Hanum tak mau kalah dengan Rayyan. Hanum juga melajukan sepedanya. Namun, Hanum malah terjatuh hingga kakinya kesakitan dan mengucur darah pada bagian lututnya.

"Hanum, Hanum maafin Rayyan. Ini semua karena Rayyan."

"Hiks hiks ... Sakit," balas Hanum sembari meneteskan air mata.

"Hanum maafIn Rayyan yah. Yaudah sekarang Rayyan yang bonceng Hanum pulang."

"Tapi sepeda Hanum bagaimana?"

"Nant Rayyan yang bolak balik ambil."

"Gak hilang?"

"Rayyan berdoa sama Allah biar gak hilang."

"Hehe, yaudah deh makasih ya, Bang. Abang Rayyan emang baik."

"Tapi kaki kamu berdarah."

"Iya, Hanum takut sama darah."

   Rayyan pun mencarikan daun lalu mengobati luka Hanum. Hanum masih menangis tapi tidak lama kemudian darah di kaki Hanum bisa sedikit terobati meskipun Rayyan juga tidak tau itu daun apa karena Rayyan hanya meniru mamanya yang suka memberikannya daun-daun alami saat sakit.

"Makasih, Rayyan."

"Sama-sama, Hanum."

    Rayyan saat itu hanya tersenyum saat Hanum mengatakan hal tersebut. Rayyan naik sepeda dan membonceng Hanum sampai pulang.

"Hanum senang?"

"Senang, Bang Ray."

    Pernah juga kejadian saat SMA dimana Hanum dan Rayyan tidak satu sekolah. Rayyan gelisah sekali akhir-akhir ini ia merasa deg-degan jika berhadapan dengan Hanum hingga akhirnya ia curhat pada adiknya Sabrina di ruang tamu. Sementara Sabrina fokus makan sembari nonton televisi.

"Dek, gue mau cerita."

"Iya, Kak cerita aja."

"Gue kok akhir-akhir ini sering deg-degan ya sama Hanum. Padahal biasanya nggak. Ini rasanya beda."

"Berarti Kak Ray suka kali sama Hanum? Cieee," tanya Sabrina.

"Iya, gue kayaknya suka sama Hanum. Tapi, masa suka sahabat sendiri? Aneh banget rasanya."

"Yaelah, Kak. Wajar kali. Gak usah sok nutup-nutupin perasaan sendiri. Berusaha jujur aja sama perasaan kakak."

"Iya deh. Makasih ya, Dek. Bikin gue bisa jujur sama perasaan gue sendiri. Gue beneran jatuh cinta sama Hanum."

"Akhirnya, gue yakin Hanum pasti bisa nerima Kak Ray. Semoga Hanum punya perasaan yang sama ya sama Kak Ray."

"Aamiin ya Allah. Makasih doanya. Gue suka sama dia karena kecintaannya pada Allah, Dek. Bukan hanya karena ia teman kecil semata."

CINTA FISABILILLAH (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang