Part 22

236 21 3
                                    

      Bismillahirrahmanirrahim

                      ****

     Lagian ngapain sih pacaran? Sampai ke pernikahan belum tentu tapi dosa nya sudah pasti, kalaupun ada yang menikah belum tentu pernikahannya akan berkah.

                 - Zainab-

                    ****

2 Minggu kemudian..

   Hanum senang bisa mendapatkan penghasilan sendiri selama liburan ini. Meskipun perasaannya tak kunjung mendapatkan balasan dengan Wildan. Hanum juga akan bercerita pada sahabat-sahabatnya bahwa pekerjaannya membuahkan hasil.

   Namun, hari ini Hanum close order dulu karena akan membantu kakaknya lagi untuk pernikahannya dengan Nabila. Hanum banyak membantu mulai dari mencarikan undangan yang bagus, memilihkan baju, make up dan lain sebagainya.

    Hanum tau, ia masih terlalu muda untuk membantu kakaknya namun, tidak ada salahnya bukan dalam menolong kakaknya. Ia sudah diajarkan untuk saling membantu apalagi sesama saudara.

     Dua hari lagi kakaknya akan menikah. Hanum juga mengundang beberapa teman-temannya. Seperti Zainab, Wildan, Tania juga Sabrina akan hadir dalam pernikahan kakaknya.

"Gak akan ada lagi yang berantem sama Hanum," ucap Hanum.

"Bilang aja Lo nanti kangen sama gue," balas Rafa.

"B aja kali," balas Hanum.

   Padahal sebenarnya ucapan kakaknya ada benarnya juga. Hanum akan merindukan kakaknya yang selalu saja bertengkar meskipun hanya hal sepele tapi diperbesar.
   
   Kini Nabila datang berkunjung ke rumah Hanum bersama kedua orang tuanya sekadar bersilaturahmi dan memberikan kue pada Rafa. Terlihat Nabila malu-malu. Pipinya memerah layaknya kepiting rebus.

"Kak Nabila, cie malu-malu," ucap Hanum.

"Hus, kasian Nabila salah tingkah," ucap Rafa.

"Hehe, maaf, Kak."

     Kini Nabila banyak sekali mengobrol bersama Hanum. Mereka mengobrol di dapur karena membantu Hanum membuat minuman. Hanum banyak bertanya selama menjelang pernikahan. Nabila juga menjelaskan tentang orang yang berusaha datang di kehidupannya. Selalu saja ada ujian sebelum pernikahan.

"Jadi, ada yang datang lagi di kehidupan kakak?" ucap Hanum.

"Iya, Dek. Dia dulu cinta pertama kakak. Tapi dia itu playboy. Kakak gak akan mau. Dan parahnya Rafa sempat tau, Rafa marah besar sama kakak. Dia pikir kakak bakal kembali sama masa lalu kakak padahal kan nggak sama sekali," ucap Nabila.

"Ya Allah, kakak yang sabar, ya? Terus gimana? Hanum tau banget kalau Kak Rafa kayak gimana kalau marah. Ngatasinnya gimana, Kak?"

"Makanya kakak kesini bawain makanan supaya Rafa luluh, Allhamdulillah Rafa mau percaya sama Kakak."

"Allhamdulillah, Kak. Gimana sih rasanya saling mencintai? Hanum gak pernah ngerasain itu."

"Rasanya menyenangkan sekali. Saat kita saling mencintai. Semoga kelak Hanum juga menemukan cinta sejatinya."

"Susah banget, Kak. Wildan itu selalu jutek sama Hanum. Hanum harus apa?" tanya Hanum.

"Perasaan itu gak bisa dipaksa. Siapa tau Wildan memang gak bisa nerima kamu. Tapi ada orang lain yang mungkin menerima Hanum."

"Jadi, Hanum bener-bener harus lupain perasaan ini, ya?" ucap Hanum sedih.

"Bukan dilupakan, tapi diikhlaskan."

CINTA FISABILILLAH (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang