Part 29

226 21 0
                                    

   ** Bismillahirrahmanirrahim **

    "Selagi kita masih hidup kita bisa ngelakuin banyak kebaikan. Dan kita kan gak tau kebaikan mana yang menurut Allah yang mendapatkan pahala untuk investasi kita ke ladang akhirat."

                         - Tania -

                     🌺🌺🌺🌺🌺
 Hari demi hari sudah Hanum lewati. Ia selalu berharap ada keajaiban untuk esok hari. Siapa tau saja Rayyan sadar dari komanya. Namun hasilnya nihil. Rayyan belum sadar sama sekali.

  Posisi Hanum sekarang berada di rumah sakit. Ia banyak sekali menemui pasien berlalu lalang. Hanum semakin mensyukuri hidupnya yang masih sehat.

   Hanum kali ini ditemani oleh Tania dan Sabrina. Mereka banyak mengobrol selama di rumah sakit. Entah kejadian konyol yang baru-baru ini Hanum lakukan dan hal lainnya.

"Iya gue juga heran pantes aja muka gue perih. Ternyata gue salah ambil yang seharusnya ambil sunblock malah ambil salep anti nyamuk."

"Hahaha, ada-ada aja Lo," ucap Tania.

"Hahaha Hanum. Kocak banget dah," ucap Sabrina.

   Sabrina lantas mengecek lewat jamnya. Ternyata sudah waktunya Sabrina bekerja. Semenjak Rayyan koma Sabrina mulai berusaha mencari kerja apapun itu yang penting halal. Dan akhirnya Sabrina mendapatkan pekerjaan meski hanya sebagai OB.

"Eh, gue cabut ya. Gue mau pergi kerja," ucap Sabrina.

"Allhamdulillah Lo udah dapat pekerjaan. Hati-hati, ya," ucap Tania.

"Iya, hati-hati, Sab. Jangan suka balap," balas Hanum.

"Iya, Tania, Hanum yang bawel. Makasih ya kalian emang sahabat gue terbaik. Wassalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

   Hanum merasa kasihan pada sahabatnya Sabrina yang kini harus menjadi tulang punggung keluarganya kali ini. Hanum sudah bilang pada Sabrina bahwa biaya hidupnya akan menjadi tanggung jawab keluarga Hanum karena sudah dianggap seperti keluarga sendiri. Namun, Sabrina menolak. Ia lebih memilih mandiri karena tak mau merepotkan orang lain.

   Apalagi menurut Sabrina ia masih kuat untuk bekerja karena masih muda. Hanum sangat bangga akan Sabrina yang sangat mandiri. Hanum jadi terinspirasi agar bisa mandiri seperti Sabrina.

"Num, gue kasian banget liat Sabrina. Gue pengen bantuin dia," ucap Tania.

"Iya, tapi ya gitu deh Sabrina. Dia suka nolak. Dia emang pekerja keras. Gue harap semua akan baik-baik saja. Bang Ray semoga cepat sembuh."

"Iya, aaamiin. Ohiya, gak terasa Lo. Bentar lagi kita bakal kuliah lagi."

"Iya, huaa gue kangen kuliah."

"Gue juga kangen. Kangen sibuk rapat, kangen dimarahi dosen dan lain sebagainya," ucap Tania.

"Hahah gue malah bingung kangen apa," balas Hanum.

*****
 
2 bulan kemudian

  Hanum kembali kuliah seperti biasa. Namun, ada yang beda. Tak seperti kuliah-kuliah Hanum sebelumnya. Hanum tidak mood untuk ke restaurant. Kakaknya Rafa sudah memutuskan untuk menambah chef pengganti Rayyan. Tetapi, jika Rayyan sudah sadar Rayyan akan bisa kembali kerja lagi.

    Seperti biasa Hanum memang terlalu pagi untuk berangkat ke kampus. Teman-temannya banyak yang belum datang. Hanum memutuskan untuk ke perpustakaan. Sesampai disana.

    Hanum lantas mengambil buku di perpustakaan tersebut. Saat mengambil buku yang tidak sampai Hanum raih. Ada laki-laki yang membantu Hanum. 

CINTA FISABILILLAH (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang