Part 39

269 23 5
                                    

**    Bismillahirrahmanirrahim **

    Izinkan Hanum menjadikan cinta fisabilillah. Cinta yang diridhai Allah bersama Bang Ray.

      -Hanum Hilya Nafisah-

****

   Hanum terdiam. Sementara yang lain sibuk membisikkannya agar mengiyakan lamaran Rayyan yang di saksikan oleh banyak orang.

  Kali ini ia harus apa? Bukankah dia yang mengatakan pada Mama Rayyan dan kepada mamanya untuk mau menerima Rayyan. Tetapi, kenapa mulutnya kini bungkam. Sulit sekali mengatakannya.

  Ia bingung. Haruskah ia melupakan perasaannya kepada Wildan dan memulai hidup baru dengan Rayyan? Hanum pusing. Sudah lama Hanum salat istikharah namun ia tak kunjung mendapatkan jawabannya. Entahlah. Mungkin jawaban itu sudah ada atau memang Hanum saja yang tidak menyadarinya?

"Gue baper," ucap Sabrina.

"Iya, gue juga. Rayyan itu so sweet banget," balas Tania.

"Ayo, Hanum terima kakak gue," ucap Sabrina.

   Kini Hanum melihat ke arah Sabrina. Ada wajah penuh harap disana. Tak mungkin ia mengecewakan sahabatnya. Hanum kini melihat yang lainnya juga terutama Mama Rayyan yang barusan datang. Semuanya berharap agar Hanum menerimanya.

"Oh, Allah. Kali ini Hanum harus jawab apa?" tanya Hanum dalam hati.

   Di tengah kebingungannya. Rayyan merasa Hanum sedang banyak pikiran. Rayyan sangat peka pada perasaan Hanum. Mungkin ia masih bingung karena masih terlalu muda untuk memikirkan ke arah pernikahan.

"Gue tau Dek Hanum masih bingung. Dek Hanum bisa menunda untuk menjawabnya," ucap Rayyan.

"Baik, Bang Ray. Kasi Hanum waktu untuk menjawabnya."

   Ada raut kecewa disana. Siapa lagi kalau bukan orang-orang terdekat Hanum. Namun, mereka memaklumi. Mungkin saja Hanum terkejut karena benar-benar mendadak.

   Kini mereka fokus pada sesi foto secara bergantian. Hanum bahagia sekali. Bahkan ada sesi foto saat bersama keluarga Hanum dan keluarga Rayyan.
 
"Cieee," ledek Tania.

"Apasih?" ucap Hanum.

    Selesai sesi foto Hanum merasa ada yang memperhatikannya sedari tadi. Hanum lantas menoleh ke arah belakang namun, Hanum tak menemukan siapa-siapa.

"Mungkin cuman perasaan gue aja," ucap Hanum dalam hati.

   Tiba-tiba ada dosen pembimbing Hanum menghampirinya. Namanya Bu Novi. Hanum lantas menyalim gurunya.

"Ibu, makasih ya, Bu atas bimbingan ibu selama ini," ucap Hanum.

"Iya, Hanum. Ohiya, ada kabar gembira buat kamu. Ada yang menawarkan kamu pekerjaan untuk magang terlebih dahulu setelah melihat nilai kamu," ucap Bu Novi.

  Ucapan Bu Novi disambut dengan perasaan senang oleh semuanya. Hanum bersyukur sekali atas nikmat Allah.

"Terima kasih, Bu," balas Hanum.

****

   1 Minggu kemudian ...

Hanum disuruh mamanya untuk magang terlebih dahulu di kantor yang ditawarkan oleh perusahaan kepada Hanum karena nilainya yang sangat bagus. Mamanya mau tau sejauh mana tanggung jawab dan potensi anaknya tersebut.

   Hanum kini bekerja di bagian administrasi. Hanum akan sangat bersemangat dalam kerjanya. Meski perasaannya tak tenang karena ada Rayyan yang menunggu jawaban darinya.

CINTA FISABILILLAH (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang