Part 37

240 21 0
                                    

**  Bismillahirrahmanirrahim **

    Kamu adalah doa-doa yang selalu kusemogakan dalam sepertiga malam ku.

     - Muhammad Rayyan -

*****

   1 Minggu kemudian...

  Sabrina memutuskan pulang kampung. Ia ingin melihat kondisi kakaknya sekarang. Sabrina sekarang masih sibuk skripsi. Ia masih sibuk untuk merevisi karena mendapatkan dosen yang benar-benar harus perfek. Salh sedikit disuruh ulang. Entah sudah berapa banyak lembaran kertas yang Sabrina habiskan untuk merevisinya.

    Sabrina sudah tak sabar untuk melihat kondisi kakaknya. Sekarang Sabrina berada di terminal. Menunggu Hanum datang menjemputnya. Sabrina juga sudah menge-chat Hanum kalau ia sudah sampai.

   Di sisi lain Hanum kini bergegas mengendarai motornya. Ia tak sabar bertemu dengan sahabatnya itu. Hanum sangat rindu sekali. Hanum lantas menelepon Sabrina sebelum ke terminal.

"Assalamu'alaikum, Sab."

"Wa'alaikumussalam, Lo dimana?"

"Gue otw, Sab. Ohiya, Lo bawa helm gak?" tanya Hanum.

"Gak, gue gak bawa."

"Yaudah, gue bawa dua. Wassalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

   Hanum bergegas menyusuri perjalanan. Sebentar lagi akan bertemu sahabat lamanya. Sesampai disana. Hanum sedang melihat wajah Sabrina sedang cemberut.

     Kemudian Sabrina menengok kanan dan kiri. Ia belum juga menemukan sosok Hanum. Hanum sengaja bersembunyi. Bahkan Hanum memakai masker supaya samarannya tidak ketahuan.

"Nungguin siapa, Mbak?" tanya Hanum.

"Lagi nungguin teman, Mba. Eh, gue kayak kenal suaranya. Lo Hanum kan?" ucap Sabrina sembari membuka masker Hanum.

  Sabrina mulai cemberut sementara itu Hanum ketawa cengengesan. Hanum kini memberikan helm kepada Sabrina. Kini mereka saling mengobrol sepanjang perjalanan. Sudah lama sekali Sabrina tak menginjak kotanya.

"Maafin gue ya, Sab. Gue cuman bercanda."

"Gapapa, Num. Ciee yang bentar lagi sold out. Allhamdulillah yaa, gue gak nyangka kakak gue beneran bangun. Gue pikir Lo cuman prank."

"Yakali gue prank. Ada-ada aja."

"Gue gak sabar banget ketemu Kakak gue. Gue kangen banget. Gimana kondisi kakak gue?"

"Allhamdulillah, Bang Ray masih ingat semuanya dan Bang Ray masih latihan jalan."

"Allhamdulillah deh."

****

    Hanum dan Sabrina kini ke rumah Sabrina terlebih dahulu untuk menaruh semua barang-barang Sabrina. Kini Sabrina memeluk dinding rumahnya dan memeluk semua barang-barang yang ada di dalam rumahnya.

    Hanum menatap aneh kelakuan Sabrina. Namun, Hanum masih berpikiran positif bahwa sahabatnya ini masih rindu berat dengan rumahnya.

"Gue kangen banget," ucap Sabrina.

"Iya, tapi aneh aja, hahah. Yaudahlah, ganti baju gih baru ke rumah sakit."

"Siap calon bini kakak gue," balas Sabrina.

   Lihat, banyak sekali yang mengharapkan cinta Hanum dan Rayyan. Entahlah, sebentar lagi ia harus mengungkapkan kata-kata yang Hanum sendiri bahkan masih takut.

CINTA FISABILILLAH (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang