Part 31

227 20 0
                                    

   **  Bismillahirrahmanirrahim **

    "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (QS Ali Imran:185)

                       🌺🌺🌺🌺

  Sepulang Hanum kuliah Sabrina sudah kembali ke luar kota. Hanum berharap Sabrina selamat sampai tujuan.

   Hanum ke restaurant kakaknya. Hanum rindu kesana. Ingin mencoba makaroni keju buatan chef baru disana. Penasaran dengan rasanya. Apakah akan sama enaknya? Entahlah.

   Hanum lantas kesana bersama Meisya. Tumben-tumbenan adiknya mau diajak ke restaurant. Sesampai disana Hanum melihat sang chef baru. Chef baru tersebut keturunan bule dan terlihat sangat dewasa.

   Hanum dan Meisya juga ke ruangan Rafa sembari mengobrol banyak hal. Rafa menceritakan bagaimana susahnya mencari chef yang sebagus Rayyan.

"Susah sekali mencarinya. Gue harap Rayyan cepat sadar," ucap Rafa.

"Semua orang maunya juga seperti itu, Kak," ucap Hanum.

"Iya, Dek. Gue kangen banget sama Rayyan."

"Aamiin deh."

   Hanum lantas menerima pesanannya dari chef bule tersebut. Rasanya enak namun tetap berbeda dengan masakan Rayyan. Setiap masakan orang punya ciri khasnya masing-masing. Meski satu resep tetapi tetap saja bagi Hanum berbeda.

"Enak kok tapi tetap pengen buatan Bang Ray," keluh Hanum.

"Mau coba, Kak," ucap Meisya.

"Gimana rasanya?"

"Enak, Kak."

   Hanum lantas membaginya kepada Meisya. Meisya makan dengan lahap karena memang rasanya cukup lezat.

"Ohiya, Kak Rafa gimana rasanya jadi pengantin baru ? Enak gak?" tanya Hanum.

"Enaklah. Ngapain aja berpahala. Seru," ucap Rafa.

"Hahaha. kak Rafa ada-ada aja."

"Enak gimana, Kak?" tanya Meisya yang penasaran.

"Eits anak kecil gak boleh tau," ucap Rafa.

"Ih, Kak Rafa mah pelit."

   Hanum hanya geleng-geleng melihat tingkah Meisya yang mulai ngambek gak jelas. Sepertinya sifat Meisya 11 12 sama Hanum. Hanya saja Meisya lebih tertutup pada masalahnya dibandingkan Hanum yang lebih terbuka pada siapapun.

   Tiba-tiba Hanum mendapatkan pesan dari Tania. Tania akan menemui Hanum ke restaurant untuk mengatakan hal penting. Entahlah hal penting apa yang jelas dari ketikan Tania sepertinya ada hal yang tidak mengenakkan terjadi pada hari ini.

"Kira-kira ada apa, ya?" batin Hanum.

    Beberapa menit kemudian Tania datang ke restaurant untuk menjemput Hanum. Tania sudah chat Hanum agar menunggu di luar. Tania keliatan sedih sekali. Hanum jadi khawatir dengan Tania.

"Assalamu'alaikum," ucap Tania.

"Wa'alaikumussalam. Ada apa?"

"Mamanya Wildan meninggal, Han. Gue dengar dari teman-teman SMA kita yang dulu."

"Lo beneran 'kan? Innalilahi wa'innalillahi raji'un. Yaudah gue ikut Lo deh temenin gue ke rumah ganti baju."

"Iya, yaudah yuk."

CINTA FISABILILLAH (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang