1.

841 39 4
                                    

Cinta menggeliat diatas kasurnya yang sangat nyaman ini, ia mengedarkan pandangannya. Matahari yang sudah naik muncul dipermukaan horden kamarnya. Seketika cinta tersentak menyadari sesuatu.

"MAMPUS GUE!!" Cinta menyibakkan selimutnya dan langsung berlali ke kamar mandi.

Tidak habis fikir dengan dirinya sendiri, bisa bisanya cinta bangun terlambat disaat ia akan pergi ke kampus. Cinta masih belum terbiasa untuk bangun pagi sendiri, biasanya saat ia kesiangan bundanya akan membangunkannya. Ahh cinta jadi merindukan keluarganya yang di Jakarta.

Cinta beralih ke kaca yang memanjang untuk membenarkan penampilannya, setelah semuanya sudah oke cinta langsung mengambil tasnya dan langsung mengunci pintu kamar kosnya.

Cinta sedikit mempercepat langkahnya untuk mencapai gerbang kos, ternyata Dimas sudah menunggunya disana. Cinta mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.

"Dim sorry gue telat" cinta memberi senyumannya tanpa dosa, Dimas yang sedari tadi menunggunya disini menghembuskan nafas.

"Selalu" ucapnya sebelum masuk kedalam mobil.

"Sorry deh... Tadi gue kesiangan, tau gasi?" Dimas menggeleng. "Kasurnya tuh melukin gue terus, jadi nyaman kan"

"Idihh mana ada ya kek gitu" Dimas menggelengkan kepalanya, selalu saja ada omongan cinta yang membuatnya tertawa.

Dimas menancapkan gas nya untuk mencapai kampusnya yang lumayan jauh dari tempat kos yang mereka tinggali, cuman itu kos yang tersisa. Cinta masih bersyukur karna punya tempat tinggal disini, coba kalau dia dan Dimas tidak dapat tempat tinggal, mau tidur dimana mereka? Kolong jembatan? Untuk membayangkannya saja itu sangat mengerikan.

Tempat kos mereka tidak jauh, depan depanan malah, karna tempat kos cewek dan cowok berbeda.

Dimas dan cinta langsung turun dari mobil dan masuk kedalam, mereka berpisah karna jurusan yang berbeda. Cinta yang mengambil Fakultas Seni Rupa & Desain, sementara Dimas mengambil Fakultas Bisnis dan Manajemen.

Cinta mempercepat langkahnya, keadaan masih berpihak kepadanya, untungnya dosen yang mengajar belum datang. Cinta sangat berterima kasih dengan Tuhan yang telah mengabulkan doanya.

"Haii, kok lama?" Sapa Arum, teman baru cinta di kampus ini.

"Duhh iya ni Rum, kesiangan" Arum hanya ber-oh ria.

Tak lama dosen masuk dan mulai mengajar.


👉🏻💘👈🏻

"Apa? Hahaha, lo terlambat karna nonton drakor?" Sedari tadi Arum tidak henti hentinya tertawa, itu sangat menjengkelkan.

"Ya mau gimana lagi, nanggung tau, kalo entar entar gak asik"

BUGH!!

Nampan dan seluruh isinya yang cinta pegang terjatuh. Cinta membulatkan matanya karna sebagian minumnya membasahi baju yang ia tabrak,

Cinta langsung berdiri dan membersikan pakaian lelaki tersebut. "Duhh maaf ya, saya tidak sengaja" 

"Iyaiya, gak papa, disini saya juga yang salah karna tidak lihat lihat"

Cinta yang familiar dengan suara itu langsung mendongakkan kepalanya, cinta mengerutkan alisnya, menerawang fikirannya. Sepertinya ia pernah bertemu dengan lelaki ini, tapi dimana?

Laki laki itu melambaikan tangannya didepan wajah Cinta. "Apa kamu baik baik saja?"

Arum yang melihat itu langsung menyenggol lengan Cinta untuk menyadarkannya.

"Ha? Ggg-gimana?" Ucap cinta bodoh.

Lelaki itu tersenyum melihat ekspresi Cinta yang membuat Cinta tersenyum kikuk, MALU.

"Kamu gak papa?"

Cinta mengangguk pasti. "Sekali lagi maaf ya kak, permisi"

Cinta langsung buru buru meninggalkan lelaki itu, malu rasanya kalau ia terus terusan berada disitu dengan wajah bodohnya yang sangat memalukan. Cinta mengingat ingat, ia yakin pasti pernah bertemu dengan lelaki itu, mengapa kapasitas otaknya menjadi eror begini.

Arum yang penasaran langsung menanyakan kejadian tadi, cinta hanya menggeleng, kalau ia terus terus memikirkan itu bisa bisa botak rambutnya.

Ponsel cinta berdering.

Dimas is calling...

"Ya hallo?"

"Lo dimana? Gue cari di kantin tapi gada"

"Gue lagi di taman deket kantin"

"Ngapain?"

"Udah sini, bawel la"

Call's ended.

Di sebrang sana Dimas mendengus kesal, pacaran seperti bukan pacaran, tidak ada manis manisnya sama sekali. Bisa bisanya pacar dilakukan seperti ini, ingin rasanya Dimas menjitak kepala cinta karna saking kesalnya.

Di taman dekat kantin ada cinta dan Arum, Arum yang sedang memakan makanannya, sementara cinta hanya melamun. Mengapa mereka tidak memakannya di kantin?

"WOE!!" Teriak Dimas yang membuat Cinta yang sedang melamun tersontak kaget. Ditatap Dimas dengan tajam.

"Bener bener ya lo anak singa! Mau ngebunuh gue secara perlahan lo!?!" Di toyor kepala Dimas, kesal.

"Duh duh Ta, galak amat si" Dimas mengusap usap kepalanya dramatis.

Arum yang hampir setiap hari melihat adegan ini hanya menggelengkan kepalanya, sejujurnya ia tak yakin kalau Dimas dan Cinta adalah sepasang kekasih. Tidak ada aku-kamu, ucapan manis, sayang sayangan, yang ada hanya pertengkaran.

___________°°°

Love you 👉🏻💘👈🏻

Cinta Taswina Humaira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cinta Taswina Humaira

Cinta Taswina Humaira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dimas Andika Athari

CINTADIMASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang