5.

282 26 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku up lagii!!!!💕Vote and comennya biar aku semangat:)____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku up lagii!!!!💕
Vote and comennya biar aku semangat:)
____________________________________

Cinta mengabari Dimas, kalau dia tidak bisa pulang bareng karna ingin membeli sesuatu bersama Arum. Dimas mengiyakan, katanya dia juga ada urusan.  Ini adalah kali pertamanya Dimas dan cinta pulang berpisah masing masing dengan keperluannya.

Setelah menaiki gocar, cinta dan Arum sudah sampai di salah satu mall yang dekat dengan kampusnya, mereka langsung menuju tempat awal yang mereka tuju. Mereka menuju Gramedia untuk membeli keperluan menggambarnya yang sudah hampir habis.

Cinta mengambil tas yang tersedia, karna belanjaannya akan lumayan banyak. Cinta dan Arum langsung berpisah memilih barang masing masing, cinta langsung menuju rak rak pulpen, sementara Arum cat air.

Cinta memilih milih, ia mengambil pulpen minyak se-pack, yang warna warni nya, dan juga brush pen. Kebetulan cinta juga suka menghias hias catetannya dengan warna warni, agar tidak monoton dan lebih menarik saat membacanya kembali.

Setelah itu cinta langsung beralih menuju tempat pensil warna dan juga krayon.

BRUKK!!!

Tas belanjaannya jatuh, cinta habis saja menabrak seseorang.  Buru buru cinta langsung mengambil tas belanjaannya dan melihat siapa orang yang ia tabrak.

Cinta mengerutkan alisnya. "Loh Gibran? Kenapa si ketemu mulu?" Kekeh cinta dan dibalas dengan Gibran.

"Mungkin kita jodoh"

"Ngaco" cinta mengibaskan tangannya. "Ngapain ran?"

"Ini lagi nyari nyari pensil warna buat adek"

"Adek? Lo punya adek?"

Gibran mengangguk. "Adek saya masih SMP"

Cinta ber-oh ria. "Yang ini aja ran, biasanya si gue beli yang ini. Emang lumayan mehong tapi ya––gitu, kualitasnya bagus"

Gibran mengambil barang yang ditunjuk cinta, ia mengangguk. "boleh juga, pasti adek saya suka. Btw kamu ngapain? Sama siapa?"

"Waduh waduhh.... Satu satuu masnya, gue jawab yang mana dulu nii" mereka tertawa bersama.

CINTADIMASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang