[Sequel SAHABAT RASA PACAR]
!!! Bisa baca terpisah....
Kalau mau tau lebih detail, baca dulu yang pertama ya~
_______________°°°
👉🏻💘👈🏻
°
°
°
°
|| Keduanya menolak perjodohan yang diajukan oleh kedua orang tua mereka, karna mereka yakin kalau jo...
rum mengambil kunci kamar kos cinta saat sudah berada di depan pintu, Arum langsung membawa cinta menuju kamarnya. Cinta langsung tiduran di kasur, semoga saja itu bisa meredakan rasa sakitnya. Arum memberikan minyak kayu putih, cinta menerimanya dan langsung mengusapkannya ke perutnya.
Setelah beberapa menit kemudian, cinta merasa mules kembali, buru buru ia langsung menuju kamar mandi. Arum yang melihat itu menjadi tak tega, pasti sangat sakit dan capek harus bolak-balik kamar mandi.
Arum langsung menuju dapur, ia berinisiatif membuatkan cinta teh hangat.
"Sakit banget ya ta?" Tanya Arum bodoh.
"Menurut lo?" Arum meringis.
Setelah selesai dari kamar mandi, Arum langsung memberikan teh hangat dan membantu cinta untuk meminumnya.
"Sekarang lo bisa cerita?" Cinta mengangguk, ia langsung menceritakan kejadian di kantin tadi dan sampai ia bertengkar dengan Dimas.
"Demi? Wahh kurang ajar tuh nenek lampir!!! Maunya apa coba!?!! Berasa penguasa dia?" Maki Arum yang tersulut emosi juga.
"Bukannya emang iya? Bokapnya punya saham banyak di kampus kan?"
Arum tertawa miris. "Iya juga si.... Eh tapi si Dimas emang gak tau gimana Sasya sebenarnya?"
Cinta menggeleng. "Kenapa enggak? Lo bener bener ya!!! Apa perlu gue yang ngomong?"
Cinta langsung menggeleng cepat. "Jangan jangan!!! Justru gue emang nyembunyiin ini, gue gak mau aja si Dimas nanti malah benci ke dia"
"Ya baguslah—sayang!!!" Geram Arum.
"Gak gitu rum.... Jadi Dimas suka dibantu gitu sama Sasya, yaudah gitu kan" jawab cinta yang sejujurnya.
