11.

241 24 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading guys 💕Jangan lupa buat komen disetiap part-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading guys 💕
Jangan lupa buat komen disetiap part-nya.....

_______________________________

C

inta menghentikan makannya, ponselnya berdering.

Dimas is calling...

"Hallo?"

"Lo dimana?" Terdengar suara dingin di sebrang sana, cinta melihat ponselnya, benar ini telfon dari Dimas.

"Lagi makan di kantin"

"Sama Arum?"

"Bukan, sama temen"

"Gue mau pulang, lo ikut apa gue tinggal?"

"Lo kenapa si?"

"Ikut apa enggak?"

"Yaudah kalo lo mau pulang duluan, pulang aja!"

Call's ended.

Cinta mematikan panggilan sepihak, tiba tiba ia jadi kesal dengan sikap Dimas barusan. Apa apaan coba? Nelfon cuman bilang gitu doang, gak penting.

Gibran yang menyadari dengan perubahan wajah cinta langsung bertanya. "Siapa?"

Cinta hanya menggeleng. Oke mungkin memang cinta sedang tidak ingin diganggu, Gibran langsung melanjutkan makannya.

Mood cinta jadi benar benar hancur, padahal cuman perkataan Dimas barusan. Ia langsung beranjak dan izin pamit untuk pulang.

Saat cinta ingin berdiri, lengannya ditahan oleh Gibran. "Saya anter" Belum ada jawaban dari cinta, Gibran langsung menarik tangannya, membawanya ke parkiran.

Gibran memberikan helm kepada cinta, bukannya mengambil cinta malah terdiam melihat Gibran. "Gue bisa pulang sendiri kok Ran"

"Udah, saya tau kamu bingung kan mau pulang naik apa? Percaya sama saya, saya gak akan macam macam"

CINTADIMASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang