12.

251 25 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeayy aku up lagi!!!Happy reading guys 💕 Jangan lupa untuk komen di setiap part-nya!!! Utarakan perasaan kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeayy aku up lagi!!!
Happy reading guys 💕
Jangan lupa untuk komen di setiap part-nya!!! Utarakan perasaan kalian....

___________________________________

Dimas tersenyum ketika melihat cinta yang menghentakkan kakinya kesal, ini yang ia inginkan, memangnya dia saja yang bisa dekat dengan orang lain. Rasakan ini, Dimas menahan senyumnya karna terlalu senang.

Ketika Dimas melihat ke belakang kembali, ia tidak menemukan cinta di tempat semula, Dimas mengedarkan pandangannya dan—loh loh.... Kok cinta jadi duduk dengan Gibran? Tidak tidak, ini diluar rencananya, mengapa laki laki sialan itu ada disana.

Dimas mengepalkan tangannya kuat kuat, lagi lagi cinta tersenyum saat bersama laki laki itu, sedangkan dengan dirinya belakangan ini jarang sekali. Menyebalkan sekali bukan?

Dimas tersentak kaget saat Sasya memegang tangannya. "Kamu kenapa dim?"

"Ha? Gapapa, lanjut makan lagi sya" Sasya mengangguk sambil tersipu malu, ia sangat senang bisa berdua dengan Dimas, akhirnya tidak ada kuman seperti cinta. Pergi jauh jauh deh, atau bahkan tidak usah kembali. Seenggaknya itu bisa membuatnya lebih mudah dalam merebut Dimas menjadi miliknya.

Diam diam Dimas mengamati gerak gerik cinta bersama laki laki sialan itu, ia semakin geram saat cinta berjalan keluar dan diikuti dengan Gibran. Mau kemana mereka? Apa perlu ia harus mengikutinya? Ya, sepertinya memang harus.

"Sya, gue balik dulu ya.... Ada urusan" Dimas mengangkat tangannya dan langsung pergi meninggalkan Sasya yang kesal ditinggal sendiri.

Dimas berlari agar tidak tertinggal jejak cinta dengan Gibran, ternyata mereka menuju parkiran, apa Gibran akan mengantarkan cinta lagi? Ini sangat kurang ajar, dia tidak menghargai Dimas sebagai pacar cinta.

Dimas langsung berlari menuju parkiran mobilnya dan langsung mengendarai mobilnya keluar terlebih dahulu, Dimas memakai topi dan jaket hitamnya untuk penyamaran kali ini, takut takut cinta mengetahui keberadaannya.

CINTADIMASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang