[Sequel SAHABAT RASA PACAR]
!!! Bisa baca terpisah....
Kalau mau tau lebih detail, baca dulu yang pertama ya~
_______________°°°
👉🏻💘👈🏻
°
°
°
°
|| Keduanya menolak perjodohan yang diajukan oleh kedua orang tua mereka, karna mereka yakin kalau jo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading 🧚♂️
__________
Dimas dan Cinta memilih untuk duduk di pinggir pantai sambil menikmati jagung yang Dimas pesan tadi, sekarang sudah pergantian tahun.
"Ta nitip bentar" Ucap Dimas sambil memberikan jagung miliknya dan langsung pergi entah kemana.
"Kok gue jadi ditinggal" Ucap cinta dalam hati.
Untuk menunggu Dimas datang, Cinta melanjutkan makannya sambil menikmati kembang api yang sangat indah di atas sana.
Tak lama Dimas datang dengan kembang api ditangannya, dan langsung duduk kembali di samping cinta.
"Mau main?" Cinta mengangguk antusias dan langsung menaruh jagung yang berada ditangannya ke atas piring.
Dimas langsung membukanya, mengeluarkan dua buah kembang api dan langsung memberikannya ke Cinta.
"Mau satu apa dua?"
"Dua, biar mantuol" Dimas terkekeh dan langsung menyodorkan kembang api tersebut.
Dimas mengambil korek api dan langsung membakar kembang api yang berada ditangan cinta, dan tak lupa ia membakar untuk dirinya juga.
Saat kembang api sudah menyala Cinta terlihat sangat senang, karna tidak ingin menyia nyiakan waktu, dimas mengeluarkan ponselnya dan mem video-kan cinta.
Dimas menatap Cinta lekat setelah satu bungkus kembang api sudah habis terbakar, Cinta yang ditatap se intens itu menyipitkan matanya dan langsung mendaratkan tabokan di bahu Dimas.
"Duhh ta, gaada manis manisnya lo..." Ucap Dimas sambil mengelus elus lengannya yang habis terpukul tadi.
"Yeuu, yaudah sono sama si ono aja" Cinta mengerucutkan bibirnya kesal.
Dimas mengembangkan senyumnya. "Ono siapa?"
Bukannya menjawab Cinta hanya diam sambil melihat ombak yang berdeburan tanpa ada niat ingin menjawab.
