Part 24

1.5K 189 32
                                    

Jangan lupa klik tombol bintang ☆ sebelum membaca  💖💙

Author: elisharyati

Sorry for typo

____oOo____

Prilly menggeleng gelengkan kepalanya dengan lirih.

"Iyaa. Wajahmu adalah wajah ali. Tapi kamu bukanlah ali ku. Dimana ali dan SIAPA KAMU!?"

Aliando terdiam menatap prilly dengan dingin dan wajah yang datar.

"Darimana kamu tau?"

Prilly sedikit melotot kaget mendengar pertanyaan dari mulut aliando.
Ia sedikit mundur  dan gelagapan. Mulut prilly juga sedikit membulat.
Apa maksud dari pertanyaan aliando? Terlintas dibenak prilly.

"Jadi kamu bukan ali?" Tanya prilly.

"Aku ali!"

Prilly menatap kosong wajah aliando.
Tiba tiba ia menerawang kejadian beberapa hari belakangan ini.

[ flashback on ]

Prilly menuruni anak tangga satu demi satu.
Pandangannya fokus kearah aliando yang  duduk di sofa ruangan, menemui seorang nenek yang wajahnya nampak kusut.

"Ada apa?" Ketus aliando.

"Ustadz, maaf sebelumnya. Saya, kesini mau minta bantuan",

"Bantuan apa?"

"Saya mau minjam uang",

"Minjam uang?" Pekik aliando.

"Iya, gak banyak istadz. Cuma seratus ribu",

"Gak ! Tanggung banget minjem cuma seratus. Minjem itu sejuta! Biar enak pas balikinnya",

"Tapi saya takut gak kebayar ustadz kalau sebanyak itu" ,

"Hadeh, yaudah gak usah pinjem!"

"Saya butuh ustadz. Soalnya ada keperluan mendadak",

"Gak ada. Saya belum ambil ke bank",

Prilly mengerutkan kening. Mengapa jawaban aliando sepeerti itu.
Saat nenek itu keluar dari rumah, prilly mengejar dan memberikan uang secara cuma cuma kepada nenek tersebut tanpa sepengetahuan aliando.

Esoknya prilly dan aliando didatangi seorang warga bersama anaknya yang membawa dua ember kosong.
Prilly dan aliando menemui warga tersebut dihalaman  rumah.

"Mau minta air ya bu?" Tanya prilly dengan senyuman sumringah.

"Iya. Soalnya lagi ada masalah. Airnya gak keluar. Boleh kan saya minta?"

"Boleh kok. Boleh. Silahkan aja", ucap prilly.

"Satu ember aja! Jangan dua dua. Kami bayar air pake Uang bukan pake daun", ucap aliando.

"Astaghfirullah abi. Gak apa apa. Cuma air ini. Udah bi gak apa apa dua ember juga. Ayo masuk".

Prilly mengajak ibu tersebut untuk mengambil air.

Esok harinya lagi...

Ketika itu Rafif dan fariq tengah bercanda diruangan. Disana juga ada prilly yang perhatikan keduanya dengan ikut tertawa . Berbeda dengan aliando yang sibuk asyik main gadget namun wajahnya  terlihat nampak terganggu.

Aliando melirik rafif dan fariq.

"STOP! Jangan bercanda terus! Udah mau isya, nanti gak kedengan!!" Protes aliando.

Rafif dan fariq langsung terdiam nurut.

Lalu sekitar setengah menit kemudian...
Sepulang dari Sholat isya berjama'ah dimasjid. Aliando masuk ke dalam rumah dengan  wajah kesal sembari menarik rafif dengan kasar. Sampai rafif menangis.
Sedangkan fariq tertunduk mengikuti aliando sesekali melirik rafif dengan sedih.

Ana Uhibbuka  Fillah ( Sesion 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang