Part 33

730 95 9
                                    

❤ ana uhhibuka fillah ❤

Author: elisharyati

Sorry for typo

                     

                        ____oOo____

"Pamit ya semuanya? punten, assalamu'alaikum". Ucap aliando seraya bangkit dari duduknya.

"Mangga, wa'alaikumsalam",

Aliando berjalan kearah pintu masjid yang senghaja di tutup.
Aliando pun membukanya.
Aliando langsung menyilang kedua tangannya didepan wajah saat merasakan cipratan air menerpa wajahnya.
Jama'ah lain melihat kearah pintu, mereka meringis merasakan angin yang berhasil masuk.

Aliando segera keluar seraya menutup pintu dari luar.
Ia merasakan angin yang begitu kencang, langit dihiasi cahaya kilat menyeramkan.

'DWAAARRRR!'

"Ya allah, apa yang terjadi pada desa ini? Semoga ini bukan suatu pertanda", batin aliando. Entah mengapa ia merasa ada yang tidak beres. Tapi ia berusaha untuk berpikir bahwa mungkin ini hanya feelingnya saja.

Aliando segera memakai Sandalnya, Lalu ia langsung lari meninggalkan masjid, menerobos guyuran hujan yang membasahi Aliando.
Angin semakin terasa kencang menerpa aliando. Namun ia tak peduli, ia terus berlari kearah rumahnya.

"Ahahaha Kalah kan lo!"

"Hahahaha payah",

Aliando menoleh ke suatu rumah, terdengar ocehan disuatu arah, namun aliando abaikan meski ia Sendiri penasaran, karena ia harus segera pulang menemui anak anak dan istrinya.

'DWARRRRR!!'

Aliando tiba dirumah dengan cukup basah kuyup. Ia membuka sandalnya dan segera masuk ke dalam rumahnya.
Sebelum menemui istrinya dikamar, Ia terlebih dulu mengecheck Televisinya, ia mencabut kabel tv tersebut.

Lalu berjalan kearah kamar.

'Cklek'

Aliando membuka pintu kamar perlahan lahan sampai akhirnya suasana didalam dapat ia lihat.
Prilly tengah duduk diatas kasur sembari mengelus ngelus puncak kepala Rafif. Alfarezel berada ditengah tengah prilly dan juga rafif yang nampaknya tertidur dengan posisi menyamping, memeluk bantal guling sekaligus menutupi/menindih sebelah telinga dan sebelah pipinya dengan bantal guling tersebut. Mungkin karena mendengar suara sambaran petir tadi.

"Assalamu'alaikum sayang?"

Prilly menolehkan kepalanya kearah ambang pintu.
Ia menghentikan aktivitasnya.

"Wa'alaikumsalam",

Aliando berjalan kearah ranjang. Ia memperbaiki posisi Rafif, menyingkirkan pelan pelan bantal guling dari sebagian wajah rafif agar tidak kesusahan Bernafas.

"Kamu kenapa pulang? Kan kamu diluar Hujan deras", cengok prilly.

Aliando melihat istrinya lalu ia berjalan beberapa langkah kehadapan prilly, ia duduk berlutut dihadapan istrinya dan menggenggam kedua tangan istrinya itu.

"Aku cuma pengen melindungi kalian. Aku gak mau kalian ketakutan". jawab aliando sembari menatap prilly.

"Kalau aku takut kamu bisa apa?" Tanya prilly.

"Meluk kamu", jawab aliando.

"Tapi aku gak mau",

"Gak mau nolak ya?" Goda aliando.

Prilly terkekeh pelan.

"Bukan. Beneran Gak mau. karena kamu basah",

"Gampang. Aku mau langsung salin buat bisa langsung peluk kamu". Aliando bangkit dari posisinya seraya melepaskan genggamannya.

Ana Uhibbuka  Fillah ( Sesion 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang