Part 41

300 46 4
                                    

❤ ana uhibbuka fillah ❤

Author: elisharyati

Sorry for typo

              



                          ____oOo____







"Jawab dong aldi, kamu malak lagi?" Tanya umi.

"Mi, umi tenang dulu". Aldiano bangkit dari duduknya.

"Malak?"

Refleks umi dan aldiano melihat kearah sumber suara.
Abah menghampiri keduanya dan hentikan langkah dijarak yang cukup dekat.

Umi langsung terdiam sekaligus panik karena tak sadar ucapannya didengar oleh suaminya.

"Aldi malak?" Tanya Abah seraya melirik umi dan juga aldiano secara bergantian.

"Selama ini aldi malak?" Tanya Abah sekali lagi.

"Hm, i..iya bah", jawab umi.

"Tapi sekarang aldi gak malah mi! bah!" Timpal aldi.

"Oke, Gini abah tanya baik baik. Darimana uang itu?" Tanya Abah.

"Aldi jaga parkir sama angkutin barang, terus dikasih sama mereka. Aldi gak minta, nggak. Makanya dapetnya gak sebanyak waktu malak. Tapi rasanya beda, entah kenapa aldi bangga dan bersyukur aja", jawab aldi.

"Astaghfirullah, maafin umi ya. Umi cuma takut kamu Malak - malak lagi nak". ucap umi dengan raut wajah Bersalah sekaligus ada kecemasan.

"Itu tandanya umi gak percaya kalau Aldi bener pengen berusaha berubah. Jahat salah, baik malah dicurigain". Aldi kemudian berlalu dari pandangan abah dan juga Umi, kearah Kamarnya.

Abah merangkul umi.

"Lain kali, umi teh harus tabayyun dulu biar gak salah paham yaa?" Abah mengusap ngusap bahu umi.

"Iya bah itu umi cuma spontan aja bah", jawab umi.

"Iya abah juga ngerti atuh mi",

***

Menjelang maghrib, aliando, tarra, chand, abah, aldi dan beberapa warga yang akan sholat berjama'ah dimushola , tengah duduk berkumpul sembari menunggu jama'ah yang lain.

"Kalau ustadz ali mau tahun baru mau kemana stadz?" Tanya Imam dimushola tersebut.

"Kalau saya dan sekeluarga, Lakukan Rutinitas seperti biasanya, aktivitas seperti biasanya. Yang terpenting jangan berhura hura, menghambur hamburkan uang, atau bermaksiat, gak ada ritual menyalakan Petasan atau niup terompet. Soalnya saya gak mau kenalkan anak, cucu saya nanti sama hal hal nu kos karitu. Terlebih saudara saudara kita teh kemarin terkena musibah. Menghormati para korban. Mereka sedang berduka, amat sangat berduka.  Teu pantes  kan nyaa,  ditengah duka yang mereka alami, kita Justru gak peduli? Malah Asyik hura hura, berpesta pora,  jelong jelong ka mo-ol, atau liat lampu kelap kelip di pinggir jalan. sedangkan mereka MENANGIS. HANCUR. Entah karena trauma atau karena kehilangan anggota keluarga". Menjelang adzan maghrib, aliando sedikit memberi ajakan kepada yang lain untuk tidak merayakan Tahun baruan. Terlebih karena musibah yang kemarin terjadi di pandeglang banten.

Yang mendengar mengangguk nganggukan kepala setelah menyimak dengan serius.
Kecuali dengan tarra yang nampak memasang wajah kecut.

"Tapi hak orang dong mau rayain tahun baru atau nggak? Punya duit, iya henteu? Bebas mau kemana juga. Kecuali gak punya duit, pantes pantes aja dirumah juga", ucap tarra.

Semua melirik kearah tarra. Beberapa dari mereka menggeleng geleng kepala .

"Sombong banget lu ya!" Protes aldi tak terima. Abah menyentuh tangan aldi untuk meminta aldi diam saja.
"Iya emang hak kalian. Tapi kewajiban saya untuk mengajak pada kebaikan. Kalau kalian gak mau dengar, itu hak kalian". Aliando melontarkan senyumannya.

Ana Uhibbuka  Fillah ( Sesion 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang