Part 16

1.4K 176 25
                                    

Jangan lupa klik tombol bintang ☆ sebelum membaca  💖💙

Happy Reading ~


                ____oOo____


'JEDAAAAARRR!!'

tiba tiba saja terdengar sambaran petir yang amat cukup besar. Pandangan mereka melihat kearah lain yang mendadak mendung.
Tidak lama kemudian, Angin kencang menerpa para warga, glenca, prilly dan juga rafif.

Prilly memeluk  rafif dengan erat.

"Ada apa ini!?"

"Kenapaaa ini?"

"Astaghfirullahhh!!!"

'JEDWAAAARRRRR!!'

Angin itu semakin kencang saja, juga di iringi dengan suara suara sambarangan petir. Seolah alam mengamuk setelah kepergian aliando menuju kantor polisi.

oOo

Kini aliando dan glenca duduk berhadapan dengan polisi.

"Bisa anda jelaskan?" Tanya polisi.

Aliando terdiam sejenak.

"Semalam, saya dapat kabar dari glenca kalau istri saya pulang. Saya hubungin dia, tapi nomernya gak aktif. Sebelumnya istri saya mau nginep dirumah mertua saya.
Makanya saya pulang, sampai di rumah kata glenca istri saya lagi nidurin anak saya, yaudah saya nunggu di ruangan.
Habis itu saya dibikinin minuman, sama glenca. Udah habis itu saya langsung pergi kekamar, nunggu istri saya nya dikamar karena mendadak kepala saya pusing. Saya pikir karena mungkin saya kurang istirahat, atau kurang tidur saya gak mengerti yang pasti saat itu saya benar benar pusing. Gak lama masuk kamar, saya denger yang ketuk pintu, saya buka. Dan itu istri saya. Bukan glenca. Saya ngajak istri saya tidur, seinget saya kami langsung tidur, gak ngapa ngapain. Saya sendiri gak tau kenapa dia yang ada di samping saya ", ucap aliando.

"Dia itu gak mabuk pak polisi! Mana mungkin dia salah liat. Jelas jelas saya yang datang, bawain HP dia yang ketinggalan. Faktanya kan yang sama dia itu SAYA bukan istrinya. Dia juga tau sendiri. Mungkin dia gak sadar semalam ngelakuin apa, tapi saya INGAT kalau dia....hiksss melecehkan saya pak. Sekarang gini deh, Suruh dia BERSUMPAH! Saya amat tau dia itu pemahaman agamanya cukup luas, jadi dia gak mungkin main main sama sumpah", ucap glenca panjang lebar.

"Saya cek hp anda sebagai bukti dan  Tidak ada kabar apapun dari kontak pelapor. Anda juga jelas jelas menyatakan dan membenarkan bahwa yang disamping anda adalah Dia, bukan istri anda. Lebih baik mengaku saja!"

"Astaghfirullah pak, saya udah jujur pak sejujur jujurnya.
Semalem yang saya liat, adalah istri saya pak", lirih aliando.

"Iya okey! Terserah kamu mau bilang apa. Tapi kenyataannya, kamu sendiri tau tadi siapa yang ada di samping kamu! Sekarang, ayok kamu mau nikahin aku atau aku proses lebih lanjut lagi?" Tanya glenca.

"Saya akui iya, yang tadi subuh saya liat kamu glenca tapi yang saya lihat semalem adalah istri saya. Apapun yang terjadi, saya gak akan pernah menikahi kamu glenca",  jawab aliando tegas.

"Glenca dan pak polisi yang terhormat",

Refleks aliando, Pak polisi dan glenca menolehkan kepalanya kearah sumber suara.

Prilly melangkahkan kedua kakinya seorang diri, dengan tenang menghampiri ketiganya.
Prilly menghentikan langkah didekat meja polisi, lebih tepatnya disamping tempat aliando berdiri.

"Pak.... lelaki yang wajahnya dipenuhi luka, lelaki yang pakaiannya sangat kotor dan bau itu... lelaki yang ada dihadapan Bapak memang bukanlah malaikat, bahkan mungkin gelar itu belum PANTAS untuknya. dia juga bisa melakukan kesalahan, bahkan yang sangat hina tetapi bagi saya, dia yang sekarang mungkin sudah  dipandang Hina ini adalah  Seorang malaikat dimuka bumi ini.
Malaikat untuk anak dan istrinya, sampai kapanpun.
Saya memang belum berpuluh puluh tahun mendampinginya, tapi tidak butuh waktu lama untuk saya tau Bagaimana dirinya pak...
Dia bukanlah pengkhianat...jika dulu dia, meminta saya untuk menjadi pacarnya, mungkin bisa aja Pengkhianatan itu terjadi.
Tapi pak.... dia Menginginkan saya secara HORMAT, menikahi saya dengan iman dan taqwa, lalu mana mungkin Tiba tiba dia Mengambil suatu jalan yang AMAT sangat tidak bermartabat?
Saya menangisss... jelass! Tapi bukan karena mendengar dia memperkosa wanita lain, yang dia adalah ADIK SAYA SENDIRI, bukan karena itu! tapi karena, JAHAT nya orang orang yang memfitnah dia". Lirih prilly di iringi derai airmata.

Ana Uhibbuka  Fillah ( Sesion 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang