Part 39

401 72 5
                                    

❤ Ana Uhibbuka Fillah ❤

Author: elisharyati

Sorry for typo

                   ____oOo____







Aliando dan prilly langsung melempar pandangannya kearah rafif yang mengayunkan kedua kakinya.

"Ikut? Abi mau kerja sayang ngapain ikut?" Tanya umi.

"Pokonya apip mau ikutttttt!". Rafif merengek manja.

"Apip dirumah aja ya? Atau apip sama umi, main ke Rumah abah?" Tanya aliando.

Rafif menggeleng gelengkan kepalanya dengan cepat.

Aliando dan prilly saling melihat satu sama lain.

Rafif diam memperhatikan umi dan abinya sekaligus menunggu jawaban dari abinya.

"Kalau rafif aku bawa, Pasti Prilly gak terlalu repot. Umi juga gak bakalan Ke rumah bantu dan nemenin prilly. Kalau gak aku bawa, Takut Rafif main kemana mana terus kasihan prilly harus mantengin. Mungkin aku lebih baik bawa rafif," batin aliando.

"Gimana bi?" Tanya Prilly.

"Umi, bisa tolong ambilin Kain panjang ? Atau minta gendongan Alfarezel satu", pinta Aliando.

"Buat?"

"Udah umi ambilin aja". Aliando mengusap pipi Prilly sekilas.

"Yaudah bentar". Prilly menganggukan kepalanya. Kemudian ia berbalik, lalu berjalan masuk ke dalam rumahnya untuk mengambilkan apa yang ia butuhkan.

***

Aliando Berjalan keluar dari kampungnya sendiri, kearah kampung sebelah untuk berkeliling mendorong gerobak dagangannya, sembari ia menggendong Rafif dibalik punggungnya menggunakan Kain Panjang.

Aliando melihat sebuah warung yang cukup ramai. Ada bapak bapak yang tengah ngopi sembari meroko di bale.

Aliando menghentikan langkahnya didepan warung tersebut.

"Sayang, tutup hidungnya sebentar ya?" Pinta aliando dengan nada pelan.

"Oke". Sahut rafif.

Aliando berjalan menghampiri bapak bapak tersebut.

Rafif menutup hidungnya.

"Assalamu'alaikum, akang akang?" Ucap aliando.

"Eh, wa'alaikumsalam", sahut mereka.

Aliando pun bersalaman dengan mereka.

"Ustadz ali ya?" Tanya salah satu dari mereka.

"Hehe panggil ali aja kang", ucap aliando.

"Bisa aja ustadz", cengirnya.

"Saya duduk disana ya? Biar lebih deket sama gerobak saya". Aliando melirik kearah sebuah Kursi kayu yang  Panjang. Jaraknya cukup jauh dari bale namun dekat dengan gerobaknya.

"Oh jualan stad?" Tanya nya.

"Iyaa. Jualan seblak", jawab aliando.

"Oh iya iyaaa mangga", ucapnya.

Aliando mengangguk seraya menunjukan sederet gigi putihnya.
Ia pun berberbalik arah, menuju ke kursi yang ia Tuju tadi.

Rafif menurunkan tangannya dari hidung. Ia tau pasti abinya tidak mau ia menghirup asap rokok.

"Bu, Numpang Duduk yaa buu", ucap aliando melihat seorang ibu pemilik warung yang berada didalam warung, menonton televisi yang tersedia disana . Bapak bapak juga dengan menonton.
Aliando juga dapat melihat televisi.

Ana Uhibbuka  Fillah ( Sesion 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang