Part 42

225 41 5
                                    

❤ ana uhibbuka fillah ❤

Author: elisharyati

Sorry for typo

Happy Reading~



                       ____oOo____









Hari sudah siang. Terik matahari sudah mulai menyengat. Aliando sudah dipertengahan jalan nya berkeliling mendorong gerobak sekaligus menggendong rafif, putra pertamanya.
Sepasang perjalanan, Aliando melihat pedagang terompet yang juga menjual petasan sudah dimana mana.

Aliando hentikan langkahnya, melihat tidak sedikit warga sekitar (anak anak & ibu/ bapaknya) menggerumuni penjual petasan ataupun tarompet. Terlebih nanti malam adalah malam pergantian tahun.

"Abi, apip mau petasan sama telompet". Rafif merengek.

Aliando terdiam.

"Jangan ya sayang". Angkat bicara setelah beberapa detik ia terdiam.

"Abi ndak punya uang ya?" Tanya rafif.

"Iya, kan masih pagi", jawab aliando.

"Tapi tenapa watu dulu lumah kita besal, abi banyak uangnya, teus apip pengen telompet sama petasan, ndak abi beliin? Padahal telompet kan jalang adanya bi",

"Karena bahaya sayang", jawab aliando.

"Bahaya ? Tapi kok meleka beli?" Tanya Rafif.

"Karena mereka gak tau. Atau karena menganggap ini perkara biasa",

"Oh gitu". Rafif mengangguk nganggukan kepalanya.

"Seblaaak euuuyyy, seblaaaakkk seblakkkk....
Adaaa seblaaakkk Mieee, seblak kerupukk, bisa pake sosisss, Dengkuuul, atau Baksoooo.. ayoooo bisaaa pedeeesss, bisaaa juga enggak.
Enaaak enaaaak, panaasss panasss  yukkk nyeblaaaakkk". Aliando mulai sedikit berteriak menawarkan seblak.

Orang orang sekitar memalingkan pandangannya kearah sumber suara. Yaitu kearah aliando.

Ibu ibu sedikit melotot melihat aliando.

"Ustadzzz aliiii!"

"Iyaaa ustadz aliii",

"Ayoo anak anakkk, kita beli seblak aja ayoo",

"Ayoo, ayoooo",

Rafif tersenyum sumringah melihat banyak orang berbondong bondong menghampiri, walaupun ada juga yang masih Tertarik dengan petasan juga Terompet.

[ tempat lain ]

Umi meletakkan beberapa gelas minuman dari nampan ke atas meja.
Diruang utama prilly, memang tidak ada hanya prilly saja. Prilly kedatangan bastian, adiba dan juga bintang (anak keduanya).

"Makasih umi", ucap prilly.

"Makasih mi". ucap bastian yang tengah memangku bintang.

"Sama sama, diminum ya". Umi duduk di sofa yang lain.

"Umi lapip, lapip mana?" Tanya bintang.

"Iya si ali juga mana prill?" Tanya bastian.

"Iya baru ngeuh", ujar adiba.

"Rafif ikut abi nya Dagang. Keliling", jawab prilly.

"Abang dagang apa?" Tanya adiba.

"Dagang seblak. Dia jago lho. Enak malahan", jawab prilly.

Adiba dan bastian saling melirik satu sama lain, kemudian melihat kearah prilly lagi.

"Jahat banget orang yang bikin kalian jadi kaya gini", ucap Bastian.

Ana Uhibbuka  Fillah ( Sesion 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang