Part 19

1.7K 163 26
                                    

Jangan lupa klik tombol bintang ☆ sebelum membaca  💖💙

Happy Reading ~

Author: elisharyati



Sorry for typo


____oOo____




[ di tempat lain ]

Glenca mengendarai mobilnya.
Dari spion yang ada didalam, ia melirik suasana dibelakangnya.

Bi amih dan juga fariq duduk dibelakang, dengan keadaan  tangan masih terikat dan juga mulut tertutup.
Salah satu bodyguard duduk disamping bi amih untuk menjaga. Sedangkan fariq di pangku oleh bodyguardnya yang lain.

Glenca fokus ke depan, ia tersenyum miring.
Tak lama menerawang beberapa saat yang lalu, ketika ia membawa bi amih dan fariq keluar dari rumah. Dengan bantuan kedua bodyguard suruhannya.
Ia memanfaatkan situasi yang saat itu sepi disekitar rumah bi amih, karena para warga lain juga berkumpul dirumah prilly.

"Nghhhhh!"

"Jangan berisik!"

"Nghhhhh!!"

"Jangan berisik heh!!"

Glenca melirik kebelakang, melihat kedua bodyguardnya yang susah payah menahan berontakan dari bi amih dan juga fariq.

"DIEM!" Bentak Glenca kemudian palingkan pandangan kedepan.

"AWASSS BOSS!" teriak salah satu bodyguardnya.

Bi amih,fariq dan glenca melotot melihat ada sebuah truk diarah lawan tang melaju cukup Cepat.
Glenca  menginjak nginjak rem nya, namun Tidak berhasil  menghentikan mobilnya.

'Tiddddd!!'

Mobil truk itu mengeluarkan klakson.

Glenca terus menginjak nginjak rem dengan wajah gelisah dan juga panik.

'Aaaaaaaaaaa!!'

'BRAKKKKKKKK!!!'

***

Prilly, bi amih dan fariq berada dikantor polisi, dihadapan polisi yang sebelumnya mengintrogasi aliando.
Meski bi amih dan fariq baru saja mengalami kecelakaan, sempat dilarikan kerumah sakit tapi bi amih dan fariq memutuskan untuk segera menjelaskan semuanya dikantor polisi. Untungnya luka keduanya tidak begitu parah. Berbeda dengan glenca dan dua orang suruhannya mengalami kritis dirumah sakit karena luka yang sangat parah.

"Saya disekap dan entah mau dibawa kemana pak. Dia ngelakuin itu karena saya tau kejadian yang sebenernya.
Malam itu... saya membuatkan teh untuk ustadz, karena non glenca ada diruangan sama ustadz.  tapi ternyata non Glenca datang dan nyuruh saya kerjakan yang lain.
Terus diem diem saya ngintip non glenca masukan sesuatu ke minunan itu.
Saya ngumpet, untuk terus mengintip apa saja yang terjadi.
Setelah minum, ustadz dia bawa ke kamar. Saya liat ustadz setengah sadar karna matanya merem.
Terus gak lama dia keluar dari kamar, ke ruangan, ngambil hp ustadz dan ngutak ngatik. Kayanya non glenca tau password ustadz karena perhatikan ustadz terus, dan mungkin saat itu ustadz lagi mainin hp nya.
Terus setelah itu dia pergi kekamarnya  sendiri, dan dia pakai baju nyonya dan kerudungnya. Sebelum ada ustadz, saya emang liat dia ngambil pakaian dikamar nyonya.
Abis itu dia kekamar ustadz, dan ustadz bawa masuk.
Saya gak tau apa yang terjadi. Habis itu saya langsung hubungi nyonya berkali kali dan ngirim sms.
Gak lama anak saya fariq datang tiba tiba. Dia nanya kenapa saya panik. Saya kaget dan jatuhin ponsel.
Saya langsung ambil ponselnya dan ngajak fariq buat menjauh dari kamar. Pergi ke dapur.
Saya jelasin blablablaa sambil nunggu jawaban nyonya.
Terus non glenca datang dan denger semua yang saya tau, dia ngambil pisau dan mengancam kami.
Kami takut akhirnya kami pasrah. Dia bawa kami ke rumah, karena keadaan juga sepi, jadi gak ada yang tau.
Lalu kami disekap didalem. Dia mengunci dari luar",

Ana Uhibbuka  Fillah ( Sesion 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang