"Hidup emang banyak banget rintangannya, tapi justru itu yang bikin hidup ngga membosankan. Semangat!"
— Angkasa Liskar
###
Pantang menyerah. Sepertinya kata-kata itu benar-benar cocok untuk diberikan kepada Aryna.
Penolakan Reynathan terhadap makanan yang ia bawa hari ini, tidak menyurutkan sedikit pun rasa semangatnya dalam memperjuangkan Reynathan.
Raissa yang baru saja ingin melangkahkan kaki menuju parkiran, langsung ditarik paksa oleh Aryna menuju lapangan futsal.
"Rai, lo jangan pulang dulu. Temenin gue nontonin Kak Rey, ya?" ucap Aryna dengan wajahnya yang memohon.
Sejujurnya, Raissa cukup malas untuk menemani Aryna. Selain karena ia ingin segera pulang, Raissa juga masih sedikit kesal tentang perlakuan Reynathan kepada Aryna hari ini.
"Sepuluh menit aja. Gue capek banget, nih. Mana besok ada ulangan lagi," jawab Raissa.
"Kita ada ulangan apa besok, Rai?"
"Ulangan Sejarah. Lo lupa sama ucapan pak Dino tadi?"
Aryna menggaruk kepalanya yang tidak gatal, kemudian memasang cengirannya. "Lupa, hehe."
"Yaudah, ayo langsung ke lapangan. Pasti lo udah excited banget, kan, buat nontonin Kak Rey?" Aryna mengangguk sebagai jawaban.
Kemudian, mereka berdua pun berlalu menuju lapangan futsal yang terletak di lantai dasar.
Sesampainya di sana, Aryna dan Raissa langsung menerobos kerumunan ramai. Hal ini sudah sangat sering terjadi apabila anak-anak XENIYOR sedang latihan.
Di antara mereka berlima, hanya Lucas dan Angkasa saja yang tidak latihan. Angkasa memang bukan anggota tim futsal ataupun basket di sekolah SMA Dienga, ia lebih cenderung dalam bidang akademik.
Sedangkan Lucas? Ia menganggap jika kemampuan dirinya hanya terletak pada bidang basket saja. Terlebih lagi, Lucas tidak boleh terlalu kecapekan.
Sebagai sahabat yang baik, mereka berdua memilih duduk di tribun, menjadi penonton. Menikmati permainan futsal yang sedang berlangsung.
Aryna mengambil salah satu botol air mineral yang ia bawa, kemudian ia minum isinya sampai tersisa setengah. Sesudah itu, ia mulai mengambil ancang-ancang.
"Rai, lo mendingan menjauh dari gue."
Raissa menatap Aryna dengan wajahnya yang bingung. "Hah? Tadi bukannya lo suruh gue temanin? Kok sekarang malah guenya yang diusir."
"Bukan gitu, gue mau teriak. Memangnya lo siap dengan teriakan gue nanti?"
"Ngapa—"
"KAK REY, SEMANGAT! AYO SEMANGAT, PASTI BISA!"
Belum sempat Raissa menjauh, Aryna sudah berteriak dengan volume yang sangat kencang.
Bahkan, Reynathan yang berada di tengah lapangan langsung dapat mendengarkan teriakannya itu. Reynathan mendenguskan napasnya kasar ketika melihat Aryna yang sedang menonton permainan futsalnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rynathan [✔]
Roman pour Adolescents"30 hari. Gue buktiin gue bisa bikin lo jatuh cinta sama gue." "Kalau lo ngga bisa?" "Gue janji gue bakalan bisa buat lo jatuh cinta sama gue." "Kalau lo ngga bisa?" "Gue bakal menjauh dari lo. Deal?" "Deal!" Aryna Athena Sharron. Perempuan yang...