"Apa yang lebih menyakitkan daripada ditinggal pacar? Jalanin hubungan tapi backstreet!"
— Raka Sepano Altama
###
"Kak, lo ada hubungan apa sama Raissa?"
Raka terdiam sejenak, bibirnya terasa kelu. Ia tidak tahu harus menjawab apa.
Raka menatap mereka bertiga dengan menampilkan senyumannya yang awkward. Beruntung, kali ini otaknya yang cemerlang bisa menghasilkan ide dalam waktu yang singkat.
Sehingga, kemungkinan besar jawaban yang ia berikan tidak membuat Aryna dan Dara ambigu.
"Hah? Gimana-gimana?" tanya Raka berpura-pura tak mengerti.
"Itu—"
Baru saja Dara ingin menjawab lagi, Raka langsung memotong pembicaraannya dan berlalu pergi. Sebelum ia semakin diintrogasi. "Eh BTW, gue mau balik dulu. Udah dipanggilin Vano tuh! Oh iya, Rai, jangan lupa dimakan bakmienya ya. Susah loh gue antri dapatin itu," ucap Raka sambil berlalu pergi setelah mengedipkan salah satu matanya.
Setelah Raka berlalu pergi, Raissa menghela napasnya kasar. Ah, sungguh lelaki itu benar-benar mengesalkan.
Sudah membuat masalah, tapi masih bisa dengan santai mengedipkan matanya kepada Raissa. Rasanya sekarang Raissa ingin menghujami lelaki itu dengan pisau dapur yang selalu digunakan mamanya ketika memasak.
Dan juga maupun Aryna dan Dara menjadi terdiam. Lebih tepatnya, Aryna yang masih ragu untuk menanyakannya kepada Raissa. Juga Dara yang kebingungan.Sedangkan Raissa sendiri sedang gugup dan mempersiapkan jawaban yang sekiranya bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan teman-temannya.
Beberapa menit sudah berlalu, tapi tidak ada tanda-tanda akan ada pertanyaan yang keluar dari mulut Aryna maupun Dara.
Merasa sudah agak aman, Raissa pun memutuskan untuk mengambil sumpit dan mulai memakan bakmie di depannya dengan tenang. Seolah-olah tidak ada yang terjadi.
Namun, ekspektasi tidak sesuai realita. Raissa hampir saja menyemburkan keluar bakmie yang ia makan setelah mendengar pertanyaan Dara.
"Sejak kapan kalian pacaran?"
"Uhuk, uhuk. T–tolong ambilkan air," ucap Dara meminta tolong.
Dengan cepat, Aryna menyodorkan minuman miliknya yang belum disentuh.
"Makasih, Ryn." Raissa mulai meminum minuman itu hingga tersisa setengah.
"Sorry, Rai. Pertanyaan gue bikin lo sampai kesedak kayak gini, ya?" tanya Dara merasa bersalah.
Raissa menggeleng. "Nggak papa, santuy. Dan untuk jawabannya, gue sama kak Raka nggak pacaran kok."
"Beneran? Tapi dia kok ngasih makanan ke lo? Dan tadi bukannya lo bilang mau diet."
Terdiam. Raissa tidak tahu harus menjawab apa. Lalu, apakah Raissa harus menceritakan yang sebenarnya? Tidak, ia tidak bisa. Ia belum sesiap itu untuk mengatakannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/227223875-288-k575819.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rynathan [✔]
Novela Juvenil"30 hari. Gue buktiin gue bisa bikin lo jatuh cinta sama gue." "Kalau lo ngga bisa?" "Gue janji gue bakalan bisa buat lo jatuh cinta sama gue." "Kalau lo ngga bisa?" "Gue bakal menjauh dari lo. Deal?" "Deal!" Aryna Athena Sharron. Perempuan yang...